8. Cemburukah?

442 60 3
                                    

Belum sampai satu minggu, Widya sudah merasa betah di rumah Farhan. Tidak seperti di rumah papi dimana ia bingung kala ingin melakukan sesuatu, Widya bisa menemukan hal yang bisa dilakukannya di rumah yang baru lima hari ditempatinya tersebut. Ia bisa menonton dvd selama yang dia inginkan. Ia tidak menyangka bahwa semua film koleksi Farhan memiliki genre yang disukainya. Ia juga bisa seharian membaca buku di gazebo belakang rumah. Kadang ia menemani Bi Endah yang menceritakan kehidupannya saat memasak di dapur. Saat ia keluar, beberapa tetangga yang mengenalnya lewat di depan rumah selalu menyapa. Hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi suasana hati Widya menjadi lebih baik.

Mengenai Farhan, pria tersebut tetap mengirimnya pesan untuk menanyakan keadaannya  sepanjang waktu saat pria itu berada di luar rumah. Namun pesan-pesan itu tetap tidak dibalas oleh Widya walau telah membacanya.

Yang paling mengherankan, Widya tidak memikirkan Raka sama-sekali selama hampir satu minggu tersebut. Hal ini awalnya disebakan tiga hari pertama Widya tiba di rumah itu. Ia disibukkan untuk menemukan cara agar Farhan muak lalu menyerah membuat mereka tinggal satu atap lalu ia akan dikembalikan ke rumah papi. Widya mencoba dari menolak makan tepat waktu, sehingga Farhan selalu pulang ke rumah saat makan siang. Ia juga menolak minum vitamin dan susu ibu hamil. Dua hal itu tidak mempan, Widya mencoba cara lain yakni membuat berantakan rumah di jam-jam Farhan biasa pulang ke rumah tersebut. Hingga mengempeskan semua ban kendaraan yang ada di garasi pun Widya lakukan. 

Tapi semua usahanya berakhir gagal. Tidak mempan sama sekali. Farhan selalu lebih cerdik darinya. 

Misalkan untuk aksi mogoknya. Setelah berjalan tiga hari, ulahnya masih dibiarkan Farhan. Namun tidak di hari ke empat. Farhan menggantikan Bi Endah masuk ke dalam kamar membawa nampan tempat vitamin dari dokter dan segelas susu ibu hamil. Seperti biasa, Widya pura-pura tidak melihat dan fokus pada ponsel di tangannya. Tidak ada hal penting apapun di ponselnya. Ia hanya membuka postingan-postingan yang ada di timeline instagramnya.

"Minum sendiri atau aku punya cara lain supaya kamu minum vitamin dan susunya." Widya pun menoleh dan menatap Farhan dengan tatapan menantang sekaligus penasaran akan cara yang disebut Farhan.

Alih-alih berhasil menantang, Widya dibuat terbelalak setelah Farhan memasukkan vitamin yang seharusnya ia minum ke mulut pria itu sendiri, lalu meraih kepalanya. Farhan menyuapinya pil vitamin tersebut melalui mulut pria itu, juga air mineral untuk menelan pil tersebut. Ketika Farhan meraih gelas berisi susu, Widya segera merebut gelas tersebut lalu minum sendiri hingga isinya tandas. Ia mendelik ke arah Farhan yang dibalas tertawa lebar oleh pria itu.

Widya sontak terpaku. 

Aneh. Tawa Farhan sukses membuat Widya terpana beberapa detik. Baru kali ini ia melihat pria itu tertawa puas. Farhan mengacak rambutnya sekilas sebelum keluar kamar. Widya seketika memegang dadanya, tepat dimana letak jantungnya yang berdetak lebih cepat dibanding normal.

Ia sedang tidak mengalami masalah jantung, kan? Umurnya masih terlalu muda kalau harus mendapat penyakit tersebut.

***

Sejak pindah ke rumah Farhan, Widya tidak memiliki kesempatan untuk bertemu Raka. Ia tidak bisa mendatangi studio kekasihnya karena Raka tidak akan suka. Jika ia ke apartemen, maka Farhan akan mengetahuinya. Akhirnya, ia hanya berkomunikasi melalui telepon atau video call dengan Raka untuk mengobati rindunya. Itupun tidak bisa sering-sering karena Raka juga disibukkan dengan proyek musik terbarunya.

Widya pun tidak kalah sibuk. Kehamilannya sudah memasuki minggu ke-28. Farhan ingin mengadakan pengajian tujuh bulanan di rumah. Widya bingung harus menyiapkan apa. 

Untunglah Farhan mengatakan bahwa Widya tidak perlu menyiapkan apapun. Masalah makanan jamuan, Farhan sudah memesannya dari pihak katering. Yang diundang hanya keluarga masing-masing, tetangga satu blok, sahabat Farhan, dan beberapa kenalannya di kantor dan restoran. 

Pilar HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang