"Jaehyun sakittt."
Wajah cantik itu berkerut saat orang yang di atasnya membuatnya kesal. Bahkan beberapa lipatan membuat dahinya sempit. Sedangkan orang itu hanya memasang ekspresi datang. Seperti tidak begitu peduli dengan orang yang di bawahnya.
"Hyung, jangan berisik. Nanti menganggu yang lain"
"Tapi jangan terlalu keras Jaehyun, sakit. Kau tidak merasakannya jadi tidak tau bagaimana sakitnya"
"Aku hanya melakukan dengan pelan hyung. lihatlah aku melakukannya dengan hati-hati. Malah aku melakukannya dengan perasaan"
"Perasaan dari mana, kau melakukannya dengan hampir semua jarimu Jae. Dan itu menyakitkan"
Menghela napas, Jaehyun mencoba untuk bersabar dan memikirkan cara lain.
"Mau aku beri pelumas biar lebih enak"
"Tidak mau nanti licin, nanti jadi geli" Taeyong kembali mengerucukan bibirnya, membenamkan wajahnya ke bantal dan menahan sakit di bawah sana.
Posisi Taeyong yang tengkurap membuat Jaehyun tidak tau wajah kesal Taeyong saat ini. dia hanya bisa melihat punggung polos Taeyong yang sialnya kenapa begitu menggoda dirinya.
"Terus hyung maunya bagaimana, aku binggung apa yang harus aku lakukan" nada Jaehyun di buat selembut mungkin. Walaupun kini kesabarannya sudah hampir lepas, tapi mana mungkin dia berani membentak atau memaki Taeyong. sama saja dengan bunuh diri. Yang ada dia nanti yang terkena imbal balik.
"Lakukan dengan benar Jaehyunie, pelan-pelan saja. Kita masih punya waktu banyak. jangan terlalu menekannya dengan keras."
"Iya sayang" ucap Jaehyun penuh penekanan, menunduk sebentar Jaehyun memberi kecupan di kepala belakang Taeyong.
Melanjutkan kegiatannya, Taeyong masih menahan sakit sedangkan Jaehyun berusaha memberikan apa yang di ingikan Taeyong dengan selembut mungkin. Tapi sepertinya seseorang yang kini berdiri di pintu kamar hotel ini menganggu aktifitas mereka.
"Astaga, jika ada yang mendengar apa yang kalian ucapkan. Aku yakin dia akan berfikiran kotor"
Jaehyun dan Taeyong langsung menoleh, mata mereka menatap Doyoung yang berkacak pinggang. Kepalanya menggeleng pelan melihat kedua membernya itu di atas ranjang dengan yang satu tidak memakai kaos sedangkan yang satu ada di atasnya.
"Kau menganggu" sarkas Taeyong sambil melempar bantal
"Lagi pula kenapa menjadi sok kuat jika berakhir seperti itu" cibir Doyoung
Jaehyun masih melanjutkan aktifitasnya. Membiarkan dua orang saling mengobrol hal lain yang nantinya akan berujung pertengkaran. Karena demi apapun Doyoung dan Taeyong jika sudah seperti ini akan saling menghina dan mencibir. Dan itu sudah menjadi rahasia umum untuk semua orang.
"Iya aku memang kuat, ada masalah denganmu?" sarkas Taeyong
"Apanya yang kuat, lihatlah kau baru mengendong Jaehyun beberapa detik dan punggungmu sudah sakit. Beruntung Jaehyun mau memijatmu"
"Itu Karena Jaehyun saja yang terlalu berat. Dasar tukang makan"
"Kenapa jadi aku yang disalahkan?" sambung Jaehyun yang sedari tadi mencoba diam tapi malah menjadi korban
"Terus aku harus menyalahkan siapa?" tanya Taeyong yang kini menatap Jaehyun.
Jaehyun yang sedari tadi menahan kesal kini mulai mengerucukan bibirnya. Dia juga punya batas kesabaran dan mungkin ini batasnya. Sejak tadi dia memijit Taeyong dan sejak tadi juga dia disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Jaeyong
Short Storykeseharian Jaehyun dan Taeyong sebagai member NCT yang penuh dengan hal manis, pahit dan asam. bxb fujo bagi yang tidak suka, dipersilahkan untuk pergi full boyxboy 🔜06/12/18 bahasa semibaku @2018 Jaeyong