[2.] Quality Time

43.6K 3.8K 1.3K
                                    





Jaehyun tersenyum saat di lihatnya seseorang di depannya. Orang yang sangat dia rindukan beberapa hari ini, orang yang selalu memenuhi pikirannya.

Melihat Taeyong dari jauh saja sudah membuat hati Jaehyun menghangat, tanpa sadarpun dia sudah tersenyum hingga menampilkan lubang cacat ke dua pipinya

Taeyong yang sedang bersandar di pagar kayu masih terdiam, tidak tau jika seseorang di depan sana memperhatikannya

Jaehyun berjalan cukup pelan, bahkan tanpa suara sedikitpun untuk mendekati Taeyong

"Dorr"

"Yak,,"

Taeyong berteriak, tubuhnya terhuyung ke belakang. Dengan tidak elitnya dia terjatuh di depan Jaehyun yang berdiri di depannya

Melihat siapa yang ada di depannya, bukannya marah ataupun kesal. Tapi Taeyong malah hampir menangis, bibirnya bergetar sedangkan matanya sudah basah. Matanya mengerjap melihat Jaehyun yang acuh di depannya

Melihat Taeyong yang seperti itu, Jaehyun binggung. Dia berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Taeyong

"Hyung maaf, aku tidak bermaksud mengangetkanmu"

Jaehyun berbicara dengan lembut, tangannya mengusap airmata yang ada di pipi Taeyong. Sedangkan Taeyong masih saja menangis, walaupun tanpa suara tapi airmatanya terus saja mengalir

Lelah berjongkok, Jaehyun memilih ikut duduk di samping Taeyong, menarik tubuh Taeyong hingga membuat tubuh mereka tak ada jarak sedikitpun

Wajah Taeyong sudah basah dengan airmata, hidungnya bahkan sudah memerah. Dan yang Jaehyun lakukan hanya diam. Sesekali dia mengenggam tangan Taeyong untuk menenangakannya

"Hyung berhentilah menangis, aku minta maaf. Sungguh aku minta maaf hyung"

Jaehyun mengecup punggung tangan Taeyong. Dia sangat bingung kali ini, Taeyong menangis seperti itu hanya karena candaan dia tadi. Ohh ini bukan seperti Taeyong yang Jaehyun kenal

Merasa tempat ini terlalu terbuka, Jaehyun menarik Taeyong untuk berdiri dan berjalan mengikutinya.

"Kita pindah ke mobil hyung. Disini terlalu berbahaya" ucap Jaehyun sebelum berjalan mendahuli Taeyong dengan tangannya yang setia tidak lepas dari tangan Taeyong

Sesampainya di mobil, Taeyong masih diam. Namun tangisnya sudah berhenti.

Kini mereka duduk di kursi belakang, dengan Taeyong yang meringkuk ke arah jendela. Mengabaikan jaehyun yang sedari tadi melihatnya dan berusaha untuk membuat dia melihat adik kesayangannya itu

"Hyung kau tidak merindukanku?" ucap Jaehyun, tangannya meraih bahu Taeyong

"Tidak" balas Taeyong lemah

"Tapi aku merindukanmu hyung"

"Bohong" sarkas Taeyong

"Lee Taeyong"

Suara Jaehyun berubah, dan itu membuat Taeyong menengang dalam diam. Ini akan jadi pertanda buruk jika Jaehyun sudah memanggilnya dengan nama, tanpa embel-embel 'hyung' tentunya

Dengan sedikit gugup Taeyong berbalik, tubuhnya kini menghadap Jaehyun namun dia tidak mampu melihat Jaehyun. Taeyong hanya menunduk hingga dengan tiba-tiba Jaehyun menariknya dan memeluknya

"Maafkan aku Taeyongie, maaf. Kau boleh membenciku atau memukulku tapi tolong jangan alihkan pandanganmu dariku" ucapan Jaehyun malah membuat hati Taeyong kembali bergetar, airmata yang tadi sudah mengering kini mulai membanjiri matanya lagi

Daily JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang