°:(

1.7K 64 12
                                    

Beby sudah berganti pakaian dan menggunakan kerudung menuju rumah alvaro bersama aldi. Aldi juga mengenakan baju koko untuk tahlilan malam. Aldi juga belum sempat bermaafan dengan alvaro atas kejadian dulu saat mereka bertengkar. Beby juga merasa benar-benar menyesal karna dia tak bisa membantu alvaro. Beby tak menyangka alvaro benar meninggalkannya. Begitu cepat tuhan mengambil alvaro, padahal belum juga lama beby bertemu dan mengobrol dengan alvaro tadi tapi alvaro sudah tidak ada lagi didunia dan tak akan bertemu lagi.

Dirumah alvaro beby kini tak menangis sedikit pun. Rasanya air mata sudah kering akibat menangis saat dipemakaman.

"neng beby"panggil si bibi pembantu rumah tangga alvaro langsung memeluk beby.

Beby juga memeluk balik bibi. "bibi sabar ya"

"neng juga yang sabar, maafin den alvaro kalau dia pernah bikin neng nangis atau pernah salah ke neng"

"beby udah maafin alvaro, tapi beby belum sempet minta maaf sama alvaro. Bibi juga maafin alvaro, maafin alvaro kalau sering bentak bibi"

"bibi mah selalu memafkan den alvaro. Bibi juga sama neng, bibi belum sempat minta maaf sama si aden"

Beby mulai berkaca kaca lagi. Si bibi pamit pergi untuk menyiapkan beberapa yang belum selesai. Kini sudah pukul 5 sore. Beby belum melihat sama sekali keberadaan ibu alvaro, apa ibunya benar-benar tak peduli dengan alvaro sampai meninggalnya alvaro saja ibunya sama sekali tak ada dipemakaman tadi.

"beb, itu ada polisi nyariin nyokap alvaro. Tapi nyokapnya belum ada, gue tunjukin aja nyokap lo ke polisi"ucap zahra bersama kekei dan alda. Dissa tadi di luar menyiapkan karpet bersama yang lain. Karna yakin hari ini yang datang ikut tahlil pasti banyak.

"ada apa polisi kesini?"tanya beby bingung.

"katanya sih mau bahas soal kecelakaan"

"oh"

"lo mau kemana beb? Keluar yuk, bantu bawa masuk makanan kedalem"ajak kekei melihat beby tak tahu arah.

"gue lagi pengen istirahat dulu, lo tau kan siang gue sama aghata bener bener repot nyari donor darah tapi sia sia"jawab beby lemas.

"yauda istirahat aja"

"eh ntar bilangin ke si aldi, habis tahlil jangan dulu pulang. Kita bantu beres beres dulu disini. Sukarelawan aja sih semuanya mah kecuali aldi ya wajib"

"iya beb"jawab mereka bersama sambil tersenyum.

Beby duduk di sofa yang menghadap ke tv. Beby jadi ingat tempat ini waktu pertama dibawa alvaro kerumahnya. Dia duduk disofa tersebut dan diajak alvaro kekamarnya untuk memilih baju. Beby pun jadi penasaran dengan kamar alvaro. Dia melihat satu pintu kamar yang beby tahu jika itu kamar alvaro. Daripada kosong pikiran, ia pun masuk kedalam kamar almarhum alvaro. Sulit rasanya bilang almarhum, tapi kenyataannya alvaro memang sudah almarhum.

Beby masuk kedalam dan duduk dikasur alvaro. Beby melamun mengingat saat dulu ia duduk dikasur ini menunggu alvaro memakai bajunya. Matanya mengelilingi isi kamar alvaro dan sudut kamar alvaro menjadi pusat perhatiannya sekarang. Terdapat meja dan dua bingkai figura. Beby pun mendekat ke sudut tersebut.

Satu figura tersebut merupakan foto alvaro kecil dengan kedua orangtua nya. Terdapat bacaan we love family dibelakang figura tersebut dengan tulisan ceker ayam. Sepertinya itu tulisan alvaro saat kecil. Dan ada satu figura lagi yang membuat beby kaget. Itu adalah foto dia dengan alvaro saat pacaran. Itu satu satunya foto beby bersama alvaro karna pada dasarnya beby tak pernah mau foto bareng alvaro beda jika bersama aldi yang narsis. Foto tersebut juga membuat beby tersenyum dan menangis bahagia. Wajah alvaro sangat tampan, tapi wajah beby difoto tersebut terlihat jelek karna wajah beby yang cemberut sambil memakan es krim. Ada satu foto lagi saat bersama alvaro, yaitu saat ulang tahunnya. Alvaro lah yang pertama mengucapkan Birthday pada beby saat itu. Entah mengapa dia jadi flashback kemasa itu.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang