°masih Berduka

2.5K 83 11
                                    

Lanjutan chapter 39


****

Ibu alvaro masuk kedalam rumah dengan isakan tangis. Dia teriak teriak-teriak memanggil alvaro dan mencari alvaro.

Melihat ibunya alvaro yang seperti itu beby jadi ikut bersedih. Walaupun tadi ibunya seperti tidak peduli tapi dia tetap saja pasti sedih dan kehilangan anak satu satunya itu. Aldi memggandeng beby yang menangis terisak isak.

"kasian ya mamahnya alvaro"ucap aldi sambil mengelus pundak beby.

"iya di, kasian banget"

"mana alvaro? Mana dia?"tanya ibu alvaro pada aghata sambil membentak bentak.

"alvaro udah meninggal tante"jawab aghata juga membentak.

"GAK!"teriaknya lagi lalu menghampiri beby. "MANA ALVARO?"

Beby menggeleng dan memegang pundak ibunya alvaro. "alvaro udah gaada tante"

"ngga! Alvaro masih ada ko"

"dimana? Beby tanya, alvaro dimana kalau masih ada?"

"dikuburan kan?"ibunya alvaro menangis dan terjatuh.

"tante, tante gaboleh kaya gini. Tante harus ikhlas, mungkin ini udah takdir dia"beby mencoba menenangkannya yang kini duduk dilantai.

Ibunya alvaro diam dan menangis terisak isak. Bu rt pun dan beberapa ibu ibu tetangganya membawa ibu alvaro kekamarnya karna kondisinya sudah drop.

Beby pun bersama teman-teman yang lainnya pulang. Ini sudah malam juga. Kedua orangtua beby sudah pulang dari tadi. Didalam mobil aldi, beby sama sekali tak mengeluarkan suara. Rasanya masih sesak dengan kepergian alvaro yang mendadak. Jika mengingat kembali kejadian sebelumnya, beby masih bersama alvaro dan alvaro masih baik baik saja.

"udah sampe beb"ucap aldi.

Beby membuyarkan lamunannya. Dia baru sadar kalau dirinya sudah sampai rumah.

"aldi kamu jangan tinggalin aku ya"

"aku gaakan ninggalin kamu"

"dijalan hati hati, jangan mikirin apapun. Fokus nyetir liat ke jalanan"

"iya sayang"aldi mengelus rambut beby.

Tiba tiba air mata beby berlinang lagi diwajahnya. Aldi pun mengusap air mata beby yang jatuh.

"kamu jangan sedih terus, kalau sedih terus nanti alvaro nya ga tenang"

"maaf ya di, aku nangis berlebihan gini karna alvaro"

"gapapa ko, kamu ga berlebihan. Wajar ko kamu nangisin dia"

"tapi kan ga sewajarnya aku nangisin alvaro kaya gini sedangkan aku udah punya kamu"

"ya emang kenapa? Nangisin orang yang meninggal gapapa ko, cuma jangan terus terusan nanti almarhum nya sedih"

"aku takut kamu cemburu"

"aku ga akan cemburu ko, cemburu aku kalau ada sebab bukan karna cemburu buta. Ini kan kamu nangis gini wajar"

"makasih ya di"

"iya sama-sama"

Sebelum beby turun aldi memeluk lebih dulu tubuh beby. Beby berterima kasih pada tuhan masih memiliki aldi. Beby berdoa semoga alvaro tenang disisi allah.

Sampai dikamar dia tak bisa tidur. Dia selalu kepikiran dengan almarhum alvaro. Rasanya air mata beby tak bisa berhenti. Terus keluar dengan deras. Matanya sudah bengkak, idungnya sudah merah tapi dia masih belum bisa mengontrol air matanya itu. Semakin dilupakan malah semakin teringat. Memejamkan mata pun beby malah kepikiran alvaro. Dia benar-benar tak bisa tidur. Beby pun memilih menelepon aldi dengan video call.

Aldi tersenyum memandang beby yang menangis.

"aldi temenin aku ya sampe aku tidur"ucap beby memeluk gulingnya.

"iya, aku temenin"

"jangan dulu tidur, harus aku dulu yang tidur baru kamu. Terus nanti matiin telponnya"

"iya sayang, cepet tidur"

Beby memejamkan matanya, dia memaksakan untuk tidur karna besok dia masih sekolah. Susah sih untuk ditidur tidur paksa seperti ini. Tapi dia harus bisa.

****

Pendek ya? Iyalah kan cuma lanjutan. Vote dan komen ya👍

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang