Bagian 3

1.9K 125 49
                                    

Hai, jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komennya ya....

Maafken kalau gaje.... Huhuhuhu.

🍀🍀🍀🍀

Seperti biasa Cafe itu ramai pengunjung. Ada satu orang yang duduk di pojokan menyita perhatiannya. Dia menghampiri orang itu dan mengulurkan buku menu untuknya.

"Hai... Ini buku menunya, silahkan. Aku teraktir, sebagai ucapan terimakasihku karena kau sudah menolongku siang tadi." seru Im kepada Alucard.

Alucard hanya melihatnya naik turun memperhatikan Im mengenakan seragam House Tea. Im menatap heran lalu melambaikan tangannya kewajah Alucard. Alucard terkesiap, lalu dia bangkit.

"Kau bekerja disini?" seru Alucard pada Im.

"Ya... Beruntung ada yang mau memperkerjakanku paruh waktu." sahut Im. "Duduklah, kau mau pesan apa?" ujarnya lagi.

"Aku sudah minum, aku akan pergi dulu. Aku sedang menunggu seseorang tapi dia tak datang." sahut Alucard, lalu dia pergi meninggalkan House Tea itu. Seperti biasa, sikapnya Dingin.

Imal hanya memandangnya sesaat, lalu dia kembali bekerja. Pengunjung sudah berkurang dan tidak sepadat tadi. House Tea tutup, kini Im bergegas dan membereskan semua. Semuanya telah selesai, seperti biasa Im pulang pukul sepuluh malam. Dia mengayuh sepedanya menelusuri jalanan yang temaram akan cahaya lampu jalan. Sesekali dia bersenandung kecil, lalu akhirnya dia tiba dirumahnya. Dia menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya itu. Tiba-tiba lampu menyala, dan dilihatnya David tengah berdiri di ambang pintu sambil membawa Shopping Bag.

"Kasian sekali kau... Ahhahahah, lihatlah aku baru saja di belikan ponsel keluaran terbaru... Dan kau... Ciiih, apa pedulinya aku."  Serunya sambil berlalu setelah memamerkan ponsel baru itu.

Im hanya menggelengkan kepalanya, lalu mengunci pintu kamarnya itu. Dia pun selesai membereskan diri. Dia segera tertidur, tapi tidak lama kemudian, dia mengalami mimpi yang sama. Dia terbangun.

"Kenapa mimpiku bertemu dengan orang yang tidak jelas wajahnya terus? Siapa dia sebenarnya? Bikin penasaran saja, dan apa hubungannya denganku coba?." gumam Im.

Dia pun langsung melanjutkan tidurnya lagi. Im terbangun tepat pukul lima subuh, dia mendengar suara mobil dari arah luar. Dia mendengar suara kelakson berkali-kali. Im lari kebawah dan keluar untuk membuka pintu gerbang rumah itu. Ya David pulang dalam keadaan mabuk. David langsung menekan pedal gas dengan kuat, untung saja Im segera menghindar kalau tidak, dia pasti sudah ditabrak oleh David. David keluar mobil, tapi pada saat David hendak naik keteras dia terpeleset di atas undakan. Jatuh tersungkur hingga lututnya berdarah. Im mau tertawa tapi dia menahannya lalu menolong David, tapi tiba-tiba Soraya keluar dan melihat Im tengah membopong tubuh David.

PLAAAAAAK

Soraya menampar Im dan marah.

"Kau apakan anakku, ha? Dasar anak pembawa sial, bisanya hanya membuat orang celaka saja kau ini!" seru Soraya sambil meraih David dan di papahnya masuk kedalam. Sementara Im hanya memegang pipinya yang pedas akibat tamparan dari Soraya.

Soraya puki...

"Dan ingat satu hal lagi, kau tidak akan mendapat jatah makan selama 1 minggu!" ujar Soraya lagi.

Im hanya menahan air matanya, ia tidak boleh lemah, ia tidak boleh sedih. Im kembali kedalam kamarnya. Kamar? Bukan, lebih tepatnya itu adalah sebuah gudang yang sangat sempit. Tetapi Iman tidak pernah mengeluh akan hal itu. Dirumah itu ada seoarang pembantu yang sudah lama mengurus atau merawatnya sejak kecil.

BL-IM SECRET ( BUKU 3 SELESAI) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang