Bagian 9

1.7K 120 22
                                    

Hai, jangan lupa tinggalkan Jejak Vote dan Komennya ya guys.....

Komen dan Votenya ya guys....


🌺🌺🌺🌺🌺


Seiiring dengan pingsannya Im, arai di sekitar tubuh Im hilang. Kemudian Enzie tergesa-gesa menghampiri Im.

"Kalian bereskan tempat ini, aku akan membawa permaisuri ke tempat istirahat dulu." perintah Enzie kepada pengawalnya.

Im masih pingsan dan dalam keadaan kacau, pengelihatan yang sangat mengerikan pun di saksikan oleh Enzie saat Im merasakan kesakitan itu. Baju putih yang Im kenakan nampak sangat kotor dan bahkan ada bercak darahnya. Enzie tiba di tempat peristirahatan pribadinya itu, ia membaringkan tubuh Im di tempat tidur. Ia sangat gelisah, mondar mandir melihat Permaisurinya yang masih terbaring tak sadarkan diri.

Avram dan Shen Qio menunggu di ambang pintu, tidak berani masuk kedalam, bahkan mengetuk pintu saja tidak berani. Enzie mengusap wajahnya kasar. Ia memeluk tubuh Im, bahkan memberikan darahnya berkali-kali kepada Im.

"Aku mohon, buka matamu permaisuriku, cintaku, hidupku. Aku mohon," gumam Enzie. Enzie memeluk tubuh Im, lalu merasakan kehangatan mengalir di tubuh Im.

"Kenapa lambat sekali?" bisiknya. "Bangunlah sayang, aku ingin melihat senyum mu kembali."

Im masih tetap diam dan tidak bergeming. Tetapi, jauh di alam sana Iman hidup, dan dia berada di ruang hampa dan gelap.

~•~•~•~

"Aku dimana?" bisiknya. "Lord, yang mulia Enzie, kau dimana?" Im ketakutan, ia mencari Enzie.

Im berjalan lurus dan terus berjalan, ada sebuah cahaya kecil, ia mengikuti dimana arah cahaya itu. Im terus berjalan dan cahaya kecil itu berubah menjadi cahaya yang sangat besar. Cahaya menyilaukan mata, bahkan nyaris membuatnya buta. Im mengerjabkan mata berkali-kali, lalu ia di suguhi sebuah pemandangan yang sangat luar biasa. Pemandangan yang sangat indah, hijau, penuh dengan bunga-bunga bermekaran. Tetapi, mendadak semua berubah menjadi musim salju, badai salju pun datang. Im kedinginan, kakinya terasa beku dan tidak kuat untuk melangkah. Dari kejauhan, terdengar suara auman seperti seekor singa. Im ingin berlari, tetapi tubuhnya seolah beku dan tak dapat bergerak.

"Aku harus kembali, tapi... T-tubuhku tidak bisa di gerak kan. Ini..." bisik Im.

BRUUUUUK GRRRRRRRR

Sesuatu mendarat dan mengerang, lalu seekor Singa putih yang sangat besar muncul di hadapan Im. Ia melotot terkejut dan ketakutan, tetapi ia juga tidak bisa berhenti mengagumi kecantikan singa itu. Singa bersayap perak seperti rambut Im saat ini. Sesuatu terjadi dan tak di sangka olehnya, Singa es itu berlutut lalu memberi hormat. Mendadak, salju yang dingin dan mengerikan itu hilang dan membuat Im sedikit lega.

"Selamat datang yang mulia... Maafkan hamba, menyambut anda seperti ini," seru Singa itu.

"K-kau bisa bicara?" sahut Im.

"Betul yang mulia," sahut Singa itu lagi. "Ini adalah kawasan dan kerajaan yang anda miliki. Hutan luas ini, danau itu, semuanya milik anda yang mulia, dan lihatlah danau itu..." ujar Singa itu.

Im mengikuti arah dimana Singa itu menunjuk. Air di danau bergemuruh, dan muncullah sebuah teratai yang sangat besar sekali. Perlahan-lahan pucuk teratai itu semakin naik kepermukaan, naik naik dan terus naik hingga memunculkan beberapa kuncup teratai berukuran besar lainnya. Lalu teratai paling besar muncul dan mekar. Kemudian muncul sebuah istana yang sangat indah dan membuat Im terkagum-kagum. Ya kuncup teratai itu adalah kubah istana itu.

BL-IM SECRET ( BUKU 3 SELESAI) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang