Bagian 4

1.9K 125 72
                                    

Hai, maaf ya upnya lama, lagi konflik batin.

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote dan Komennya ya agar aku lebih semangat nulis dan updatenya....

Happy reading guys...



😍😍😍



Im terbangun kembali, hari ini dia sudah masuk kesekolah. Dan secara mendadak di sekolahnya mengadakan mata pelajaran di luar sekolah, atau lebih tepatnya mereka melakukan peneliatian tentang tumbuh-tumbuhan. Im dan semua murid sedang berkumpul menuju ke Bus sekolah yang akan membawa mereka pergi menuju ke hutan. Semua murid sudah berkumpul, kini mereka berangkat menuju kehutan. Im duduk satu bangku dengan Alucard, suasana tampak canggung dan semakin akward saja.

'Haih, sungguh membosankan duduk bersama orang yang cuek, ekspresi dingin sedingin es batu. Kok ada ya orang macam ini?' gerutu Im dalam hati.

Im melihat ekspresi wajah orang di sebelahnya berubah, entah karena marah atau karena lapar? Entahlah wajahnya datar dan sama saja. Bus itu terus melaju tapi tetap dalam kecepatan yang wajar, Im terus memandangi kearah luar dan melihat pemandangan hutan yang begitu hijau. Bus itu berhenti tepat di sebuah halaman gedung, gedung itu adalah gedung serba guna yang bisa di pakai untuk berbagai macam acara.

"Oke anak-anak, semuanya turun dari bus dan berbaris!" perintah seorang guru laki-laki yang tampan membuat semua para gadis histeris.

Semua murid turun dengan teratur, Im berjalan di depan Alucard. Mereka semua turun dari Bus dan berbaris dengan rapih. Semua murid sudah di data dan siap untuk menuju ke hutan di dampingi dengan pengawas yang ada di gedung itu.

"Baiklah, semuanya berjalan beriringan dan jangan berpencar, boleh berpisah asal jangan jauh-jauh dari pengawasan. Apa kalian mengerti?" ujar guru perempuan itu.

"Mengerti buuuuuu..." Sahut semua murid serentak.

Semua murid, sudah berjalan berbaris masuk kedalam hutan. Semua pun segera melakukan tugas mereka dari sekolah, meneliti sekitar, memeriksa, manakah jenis tumbuhan yang bisa menjadi obat dan mana yang bukan. Mereka harus dapat membedakan. Itu semua tidak sulit bagi Im, selain anak yang cerdas, Im dulu juga suka membantu ibunya dan belajar tentang obat-obatan di luar pelajaran sekolahnya. Ibunya adalah seorang dokter ahli saraf dan bedah.

Semua murid pun sampai di sebuah bangunan beraksitektur kuno dan sangat menarik, meski tampak begitu kumuh, di penuhi dengan tumbuhan rumput-rumput liar, berlumut dan sudah usang tapi bangunan itu masih terlihat indah. Tak hayal membuat semua murid langsung mengeluarkan ponselnya dan berphoto-photo ria disana, berselfie, dan lain-lain. Tidak dengan Im, karena dia tidak memiliki Ponsel. Im melihat sebuah patung yang sangat tampan, patung itu bersayap seperti malaikat. Im ingin menyentuh patung itu, tetapi tiba-tiba David dan yang lain mengusiknya.

"Kau.... Minggir dari sana, merusak pemandangan saja!" seru David. David dan gengnya, Balezebub pastinya...

Im menyingkir dari patung yang indah itu, bentuk patung bak dewa Yunani itu memang mengundang perhatian. Sangat tampan. Tiba-tiba muncul ide David untuk mengusili Im.

"Heh kau, berdiri dekat patung itu cepat!" perintah David. Im pun bergeser ke patung malaikat itu.

"Suruh siapa kau menyentuh patung itu? Dia menyuruhmu ke patung naga yang jelek itu!" seru Johan sambil menunjuk patung naga di sebelah patung tampan.

"Buruan! Malah diam aja. Dan satu lagi, kau bersihkan patung itu buruan. Lalu kau berpose disana." perintah David.

"T-tapi..." Im ingin protes, tapi dia tidak sanggup.

BL-IM SECRET ( BUKU 3 SELESAI) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang