Hai, berhubung aku lagi baik, mood lagi bagus. Jadiiiiiiii, aku up cepet sebelum mood ancur ya...
Ok kakak kakak aku yang cantik dan ganteng. Jangan lupa tinggalkan jejak Vote dan Komennya ya...
Happy reading....
🌺🌺🌻🌺🌺Pagi sudah tiba, seperti biasa Im yang terbangun lebih awal. Ia melihat matahari mulai menyingsing di ufuk timur. Im bangkit dari tidurnya, ia ingin membasuh wajahnya tetapi tidak ada air. Lalu Im baru tersadar, kalau ia bisa mengendalikan air. Im memejamkan mata, setelah itu matanya terbuka dan terlihat kabut emas di matanya. Ia pun mulai mengumpulkan embun-embun pagi yang sejuk dan dingin. Lalu air melayang-layang di udara. Im mengarahkan air itu kewajahnya, air itu pun menyapu wajah im, dan terlihat wajah Im yang segar setelah terkena sapuan air itu. Tanpa di sadari, Enzie menyaksikan itu semua.
"Jadi, hanya istriku saja yang wajahnya bersih dan segar?" suara hangat Enzie membuat Im terkesiap.
"Lord, kau sudah bangun?" seru Im. "Apakah kau ingin membasuh wajah juga?" tanya Im.
Enzie hanya mengangguk. Lalu Im mengarahkan air itu perlahan kearah Enzie, air itu menari-nari sesuai perintah Im. Im hanya menggunakan pikirannya untuk mengendalikan air itu. Enzie nampak segar, lalu air itu pun lenyap. Lalu tidak berapa lama, keempat pengawal mereka pun terbangun.
"Selamat pagi yang mulia Enzie dan yang mulia Im." seru Avram, Shen Qio, Alucard, dan Raitrama.
"Pagi juga, bangunlah. Kita harus pergi sekarang," sahut Enzie.
"Baik yang mulia, tetapi...." sahut ke empat pengawalnya itu.
"Tapi apa?" tanya Enzie. Im yang mendengarnya langsung menoleh dan melihat wajah ke empat pengawalnya yang seperti kelaparan.
"Tapi, kita butuh sarapan Lord..." seru Im. Im menghampiri mereka dengan membawa makanan di tangannya, lalu mengulurkan makanan itu ke Avram, Shen Qio, Alucard, dan Raitrama. Tidak lupa ia juga memberikan pada Enzie dan Ni Hong.
Mereka pun selesai memakan buah dan potongan roti yang im berikan. Entah Im dapat dari mana makanan-makanan itu, yang jelas ia melakukannya sama seperti saat Enzie menolongnya dulu. Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan mereka menuju kedesa Linjing An. Desa yang sederhana itu kini diserang oleh Zombie yang mengamuk.
"Rai, aku ingin bertanya kepadamu. Tapi jangan tersinggung ya?" seru Avram.
"Apa, tanyakan saja." sahut Raitrama.
"Kau adalah seorang Vampire, tetapi kenapa kau makan makanan seperti kami? Lalu, bukannya Vampire selalu meminum darah?" tanya Avram.
"Aku..." Rai memberi jeda sedikit pada ucapannya sebelum melanjutkan. "Aku belajar mengendalikan rasa hausku pada darah. Lagi pula, sudah lama sejak beberapa tahun yang lalu, aku sudah tidak meminum darah lagi. Karena setetes darah dari raja Vampire Leo Xin He mampu bertahan dan menghilangkan dahaga akan darah selama beberapa tahun. Aku bahkan belajar memakan-makanan manusia pada umumnya, lagi pula rasanya enak dan tidak buruk."
"Jadi, karena itu kenapa sekarang kau malah memilih berpihak kepada yang mulia Lord Enzie?" tanya Shen Qio.
"Bukan karena itu saja. Tetapi, sejak aku melihat yang mulia Im, aku merasa ada sesuatu yang lain darinya. Saat aku melihat air matanya, perasaan beku di hatiku perlahan runtuh dan mencair. Aku merasa sangat bersalah saat itu juga. Rasa ingin menjaga dan melindunginya pun begitu kuat dan besar timbul di hatiku. Terlebih, saat aku melihat kalian begitu dekat dengan Lord dan permaisuri, membuat ku iri dan ingin sekali memiliki keluarga seperti kalian." Tanpa disadari air mata mengalir begitu saja di pipi Rai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL-IM SECRET ( BUKU 3 SELESAI) REVISI
Short StoryLanjutan cerita dari I Love The King Devil, dan Return... kalau mau baca, baca cerita pertama dan kedua ya... Meski cerita ke tiga ini judulnya agak gimana gitu, tapi aku usahakan isinya nyambung dari yang Pertama dan kedua. . . . Di bumi, tepatny...