Dia adalah Zayn ku,2019

11.4K 581 7
                                    

"Jangan bilang padaku bahwa ada yang menyakitimu, esok orang itu akan hilang"

"Halu lo! Ngebayangin diri sendiri jadi milea, haha" Icha meledek Mika yang sejak tadi membacakan kutipan dan puisi pada novel Dilan 1990

"Gila ya, cowok-cowok zaman 90 an banyak yang romantis deh"

"Yeee romantis sih, tapi percuma juga kalo ujung-ujungnya nikah sama orang lain"

"Iya juga bener lu haha. Eh udah ada diajakin nonton Dilan 1991 belum?" tanya Mika, sekaligus melahap Cireng yang ada dihadapannya

"Belom."

"Ya iyalah belom, pacar aja ga punya, temenan juga cuma sama gue. Mana ada yang ngajakin" ejek Mika namun memang kenyataanya

"Lah apa beda nya sama elo?" tanya Icha yang mau meledek balik karena sama-sama jomblo

"Nih liat yaaa"

Mika mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan tiket nonton Dilan 1991 pada Icha yang ada dalam screenshot di chattingan whatsapp bersama Rama. Rama itu mahasiswa Sosiologi angkatan 2014 yang sekarang memang lagi pendekatan sama Mika. Baru beberapa hari, semenjak mengerjakan tugas untuk produksi film pendek. Rama sebagai pemain dalam film yang mereka produksikan kemarin alias pemain yang sempat cekcok.

"Pamer!"

"Udah ahh, mau pulang dulu tar sore bakal di jemput sama Rama. Bye-bye"

Mika meninggalkan Icha di kantin mas Ago. Sedikit kesal karena sekarang Mika sudah punya gebetan dan tentu ia tidak bisa quality time dengan Mika. Sekarang Icha menunggu jemputan Genta, sambil menghabiskan sisa Batagornya. Ia duduk sendiri di temani dengan suara kesibukan mas Ago yang melayani pelanggan.

"Hmmm kak, lo punya free time ga?" tanya Icha, kini ia sudah berada dalam mobil Genta. Ia membuka perbincangan, di tengah kesibukan Genta yang mencari celah untuk bisa memotong kendaraan di depannya.

"Mungkin sabtu."

"Nonton yuk" ajak Icha penuh harap

"Dilan 1991?"

"Iyaa, kayaknya lagi booming"

"Telat, gue udah di ajakin sama Sinta"

"Curang! Ngedahuluin orang lain daripada adiknya sendiri. Terus gue sama siapa dong?"

"Dateng aja sendiri, sampe di bioskop lo ga akan sendirian. Pasti rame" ejek Genta. Icha tak melanjutkan pembicaraan ia diam cemberut, memasang wajah tak suka pada Genta. Berkali-kali mendengus kesal.

"Jangan rindu, berat. Kamu ga akan kuat biar aku saja"

Setelah Mika, Icha jadi ikutan membaca kutipan dan puisi karya Pidi Baiq dalam novel Dilan 1990 itu. Dilan itu pria yang manis, semua omongannya seperti dibubuhi gula dan Milea benar-benar bucin. Hampir susah bernapas tanpa dilan, padahal belum tentu menikah juga. Gara-gara dilan, semua cowok indonesia jadi ikutan manis tapi berakhir tragis. Gara-gara dilan, semua cewek indonesia jadi ingin punya pacar yang tipenya kayak dilan.

Setiap hari di kasih gombalan, puisi, dan kata-kata manis, memang kenyang?

"Kayak kena sihir, gue jadi malah ngebacain ini terus" oceh Icha sendiri yang masih membaca kutipan film dilan. Genta melirik ke arah Icha, ternyata moodnya kembali baik. Icha sudah bisa tertawa akan leluconnya sendiri ketika membaca kutipan film dilan.

***

Amanda dan Zayn baru saja keluar dari kantin menyelesaikan makan siang. Amanda sudah dari pagi menemani Zayn di rumah sakit. Katanya biar bisa lebih dekat sama Zayn seperti masa kecil dulu. Amanda tampak gigih untuk kembali mendapatkan perhatian Zayn, kali ini ia tidak bisa membiarkan Zayn menjauh darinya lagi. Amanda harus bisa meluluhkan hati Zayn agar bisa menerimanya. Sebelum tanggal pertunangan ditentukan, mereka harus memiliki chemistry dan bisa saling mencintai.

Hello Doctor! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang