Pengakuan Pandu

8.8K 393 6
                                    

"WHAT! Jadi mereka berdua di rumah dan lo diem aja? Jangan gitu dong ndu, gue udah percayakan hal ini ke elo" omel Amanda melalui sambungan telepon pada Pandu

"Gue ga bisa, waktunya ga pas untuk mengagalkan. Nanti malah ketahuan kalo gue mata-mata"

"Hey! SHUT UP MARK!" umpat Amanda yang terdengar jelas oleh Pandu

"Mark? Who's he? Lo lagi sama cowok lain?" tanya Pandu penasaran

"Bukan urusan lo! Pokoknya gue gak mau tau, lo jangan meloloskan mereka lagi." perintah Amanda seketika sambungan telepon dimatikan

Pandu memegangi keningnya merasa pening dengan apa yang tidak seharusnya ia lakukan. Perasaan bersalah selalu menyelimuti hatinya, kali ini sangat- sangat tidak tega untuk memantau aktivitas Icha yang selalu bersama Zayn. Biar kata sekarang memang ia sudah mulai menyukai Icha, Pandu tidak bisa menyakiti Icha seperti ini. Ia harus mencari cara untuk mengantisipasi jikalau Icha mengetahui semuanya.

***

"Hei! Mau ambil obat Aletta ya Ndu?" sapa Icha, kebetulan bertemu dengan Pandu yang baru saja memasuki rumah sakit.

"Oh itu.. hmm iya" jawab Pandu asal

"Gue kesini cuma mau mantau elo sama Zayn Ca. Sorry" batin Pandu

"Gue ikut deh, kabur bentar dari Zayn hehe"

Icha dengan semangat mengikuti Pandu ke apotik. Selesainya mengambil obat Aletta yang tidak terduga itu, Pandu mengajak Icha untuk keluar dari rumah sakit dengan alasan ingin menghilangkan penat dan badmood yang akhir-akhir ini sering Pandu rasakan. Padahal hanya ingin menghabiskan waktu Icha untuk tidak bersama Zayn dan yah, badmood karena lihat Icha sama Zayn terus. Icha mengangguk mengiyakan ajakan Pandu dengan cepat, tampaknya ia memang sedang dengan mood yang baik.

Pandu membantu Icha untuk melepaskan sealbelt, sengaja supaya Icha baper. Pandu juga membelikan Icha es krim rasa Coklat, bukan rasa Green Tea seperti yang sering Icha pesan alasanya supaya Icha tidak ingat sama Zayn yang sudah memperkenalkan rasa Green Tea pada Icha dan membuat Icha sangat menyukainya.

Tak hanya itu, Pandu mengajak Icha untuk berkeliling dan mencoba banyak makanan baru yang belum pernah ia kunjungi dengan Zayn. Semua hal yang dilakukan Pandu kali ini semata-mata hanya untuk membuat Icha jauh dan tak pernah ingat dengan kisahnya bersama Zayn

"Sorry Ca, gue mesti lakuin ini" omel Pandu dalam hatinya

Beruntungnya Icha tak menaruh rasa curiga pada Pandu dan juga menikmati jalan-jalannya berdua dengan Pandu hari ini. Ia tampak sumringah dan terus tersenyum, moodnya benar-benar bisa dikendalikan dengan baik.

Apa Icha senang karena sedang bersama Pandu?

"Hmm udah lumayan malem nih Ndu, kita pulang yuk. Gue jadi ga enak ninggalin Zayn terus gak bilang kalo lagi sama lo. Ponsel gue lowbat nih" ajak Icha yang mulai gelisah karena belum sempat pamit sama Zayn kalau ingin pergi bareng Pandu

"Bentar lagi deh, langsung gue anter ke rumah lo. Genta kan juga udah pulang, lagian ngapain ke rumah sakit lagi" Icha berusaha sabar menunggu Pandu yang masih memesan jagung bakar.

"Zayn gak akan marah ke elo cuma gara-gara pergi sama gue. Dia kan udah punya Amanda" tambah Pandu, menekankan kalimat bahwa Zayn memang sudah milik Amanda

Seketika Icha membelalakkan matanya, namun hanya diam. Pandu menyadari betapa terkejutnya Icha dengan pernyataannya tadi. Ekspresi wajahnya berubah dengan cepat, wajahnya menjadi sendu dan diam sepanjang jalan. Icha duduk manis tanpa sepatah katapun di dalam mobil yang kini dikemudikan ke arah rumahnya.

Hello Doctor! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang