"Ah,Zayn!"

10.1K 481 1
                                    

"Pergi saja engkau pergi dariku, biar ku bunuh perasaan untukmu" -Fiersa Besari

Icha mematikan lagu yang barusan ia dengar. Salah satu lagu teranyar karya Fiersa Besari, yang sebenarnya menjadi lagu favorit Icha. Barusan terdengar seperti kisah yang ia jalani. Lagu itu menggambarkan kejadian yang tengah Icha rasakan. Icha dipaksa untuk pergi dan membunuh perasaan sukanya terhadap Zayn karena pertunangan Zayn sebentar lagi akan dilangsungkan.

"Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah"- Fiersa Besari

Icha tahu Zayn punya perasaan yang sama dengannya. Icha senang kalau ternyata apa yang sempat di katakan Mika itu benar, cintanya tidak sepenuhnya bertepuk sebelah tangan. Namun, ini bukan lagi waktu yang tepat untuk melanjutkan. Sudah salah, jika diakui sekarang sudah salah bahkan akan melukai banyak hati.

Icha termenung duduk di balkon atas rumahnya. Ia menatap langit malam dengan hembusan angin yang saat ini tergambarkan tidak terlalu dingin. Sesekali ia menarik napas panjang dan berusaha mengontrol perasaan agar bisa jadi lebih tenang. Kejadian sore tadi benar-benar membuatnya berpikir keras, akan bagaimana kelanjutan setelah ini. Hubungan pertemanannya yang belum bisa membaik dengan Mika, kedekatannya dengan Zayn yang mungkin malah akan menjauh, dan perasaan bersalah terhadap Amanda yang kini tengah menyelimutinya.

"Maaf kedatangan kami mengganggu waktu istirahatnya Dokter Genta. Soalnya Zayn juga sibuk, jadi baru bisa kemari malam ini. Kami akan melangsungkan pertunangan tanggal 14 besok" Amanda menjelaskan maksud kehadirannya di rumah Genta

"Oh, 3 hari lagi ya. Selamat ya, Yin hebat lo bisa ngedahuluin gue." kata Genta

Zayn hanya menjawab dengan senyuman. Pandangan hanya terus menatap ke arah lantai atas, tepat ke arah kamar Icha. Ia berharap Icha bisa turun dan ikut menemuinya disini. Setidaknya, ia bisa meminta maaf dan menjelaskan semua perasaannya pada Icha.

"Jangan lupa dateng yaa ta. Kalo bisa bawa gandengan juga" undang Amanda

"Ahh, paling juga ngegandeng Icha" jawab Genta asal

"Oh iya Icha kemana ga turun?" tanya Amanda

"Gatau tuh, tadi pulang-pulang langsung masuk kamar. Sedih gitu, mungkin habis di sakitin sama cowok lagi kayaknya. Biasa sih urusan anak kuliahan"

"Yang nyakitin adek lo itu gue, Ta" batin Zayn

Icha tak berani untuk turun kebawah karena ia tahu kalau Zayn dan Amanda bertamu malam ini. Ia melihat mobil Zayn diparkirkan di halaman rumahnya dari atas balkon. Ia belum siap untuk kembali menatap Zayn yang tadi sore sudah sengaja ia tinggalkan. Apalagi melihat Zayn bersama Amanda yang membawakan berita bahagia malam ini. Mana mungkin Icha tega untuk menggagalkan rencana mereka. Teman macam apa Icha?

"Gue ingetin nih Yin, setelah tunangan nanti jangan sampe jelalatan gitu. Lo udah harus menjaga perasaan Amanda." ucap Genta selaku seniornya

"Memang gitu Ta, namanya juga bakalan sah bentar lagi jadi harus saling menjaga" jawab Amanda setuju dengan nasehat dari Genta

"Lupain mantan-mantan lo dulu, lupain kalo lo pernah punya perasaan sama cewek lain"

"Gue belum bisa lupain perasaan gue ke Icha" ungkapnya dalam hati

"Paham bener sih. Mending lo cari calon juga deh Ta, jangan cuma kerja terus udah saatnya ada yang ngurusin"

Amanda menyudahi percakapan mereka. Ia mengajak Zayn untuk pulang setelah cukup rasanya mengundang beberapa kerabat untuk datang ke pertunangannya 3 hari lagi.

***

Mika masih berdiam diri menunggu Icha keluar dari kelasnya. Ia datang untuk meminta maaf atas apa yang pernah ia katakan pada Icha sebelumnya. Ia sadar hal itu akan membuat Icha sangat tersakiti olehnya. Bahkan ia pun mengaku itu sudah kelewat batas untuk membongkar rahasia Icha di depan banyak orang.

Hello Doctor! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang