Confess?!

7.5K 357 0
                                    

"Kamu mau kemana? Buru-buru amat, Kan besok baru boleh pulang" tanya Zayn yang barusan masuk ke ruangan Icha berniat untuk melihat kondisi Icha sebelum benar-benar diperbolehkan pulang besok.

"Ahh anu, itu dok.." jawab Icha dengan gugup. Rencananya Icha mau kabur satu harian karena akan menghabiskan waktu sama Pandu. Icha merasa tidak enakan kalau langsung bilang ke Zayn bahwa dirinya akan pergi sama Pandu. Eh tapikan Zayn bukan siapa-siapanya Icha, kenapa merasa tidak enak.

"Kenapa? Anu kenapa?" tanya Zayn dengan mode dokternya on

"Mau pergi kak"

"Pergi? Sama siapa?" tanya Zayn lagi, kali ini sambil memeriksa suhu tubuh Icha

"Pandu" jawab Icha pelan, tapi Zayn tetap dengar.

"Pandu? Memang mau kemana sih? Kamu belum bisa keluar Ca. Pokoknya jangan kemana-mana dulu" omel Zayn

"Tumben banget nih orang ngomel-ngomel" batin Icha

"Tapi aku udah janjian sama Pandu. Ga mungkin dibatalin!" pinta Icha, ia bersiap memakai sneakersnya.

Zayn memegangi pundak Icha, lalu menyuruhnya untuk berdiri setelah selesai memakai sneakers. Icha menatap wajah ganteng Zayn dengan puas. Namun, ekspresi wajah Icha juga tidak bisa dibohongi bahwa ia kesal sama Zayn yang tidak memperbolehkannya untuk keluar dari rumah sakit. Zayn merapikan rambut Icha, sentuhan lembut dari jari-jari Zayn itu sebenarnya bisa membuat suhu Icha jadi tinggi lagi. Benar-benar, Zayn tahu saja cara agar Icha tetap dirawat di rumah sakit.

Icha mengerjapkan matanya, ia harus segera sadar jangan mengkhayal terlalu jauh. Icha dengan cepat menepis tangan Zayn yang masih nyaman untuk merapikan rambut Icha.

"Kak, boleh ya. Satu harian ini aja" pinta Icha, ia memasang wajah paling memelas dicampur dengan wajah sok imutny itu.

"Satu harian?" Zayn sontak terkejut dengan kalimat yang disampaikan Icha. Icha hanya mengangguk ia tidak bisa berkata-kata lagi.

"Sorry, Icha masih tahap pemulihan. Hari ini tidak bisa pergi kemana-mana"

Zayn mengirimkan pesan pada Pandu, sebuah penolakan mutlak langsung dari Zayn. Icha benar-benar tidak bisa keluar apalagi sampai seharian. Sementara Icha, yang masih diam dan tidak bisa menghentikan Zayn untuk mengirimkan pesan pada Pandu.

"Kenapa sih gak dibolehin?! Lagian ga akan pergi sampe ke luar negeri" kata Icha sedikit membentak, tandanya ia tidak suka kalau Zayn membatalkan janji Icha dengan Pandu.

"Ga boleh Ca. Kamu belum sembuh total" jawab Zayn, ia memasukkan ponselnya kedalam saku celanany setelah membaca balasan pesan dari Pandu

"Posesif bener kayak orang pacaran" omel Icha

"Ha?"

"Kak Zayn ngapain juga ngelarang-larang aku buat pergi sama cowok lain? Jealous? Posesif benerrr kayak lagi pacaran" tegas Icha.

"Mampus deh! Sekalian aja biar Zayn paham Icha pengen pacaran!!!" omel nya dalam hati. Zayn mendekati Icha.

"Memang kamu mau pacaran?" tanya Zayn

Icha meneguk ludah, siapapun tolong Icha saat ini butuh asupan oksigen. Zayn to the point banget. Icha langsung keringat dingin, seperti lagi nunggu giliran audisi indonesian idol. Namun dengan cepat ia mengangguk, tidak mau kehilangan kesempatan selagi Zayn sudah buat penawaran. Zayn tersenyum melihat Icha.Senyumnya Zayn benar-benar buat Icha melting.

"Sama aku?" tanya Zayn lagi

Icha mengepalkan tangannya, soalnya sudah gemetaran semua. Zayn pasti hanya bercanda, Zayn pasti hanya menggoda Icha, Zayn hanya mengalihkan topik supaya Icha lupa bahwa ia dilarang untuk keluar dari rumah sakit. Seorang Zayn, akan menyatakan perasaannya sama Icha? HUH?! demi bau badannya Pak Manto, itu pasti bakalan jadi keajaiban dunia ke 8.

Hello Doctor! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang