Candle Light

6.6K 288 0
                                    

Icha memoles wajah cantiknya di depan cermin, memasang beberapa aksesoris untuk menambah kesan cantiknya pula, rambutnya diurai dan tadi siang sempat ia potong sampai bahu, tapi tenang dia tidak akan berubah menjadi lebih buruk malah tambah keren. Ia buat rambutnya sedikit bergelombang dibagian bawah, rambutnya yang agak kecoklatan itu selesai ditata. Ia memilih dress selutut berwarna pink yang baru ia beli juga tadi siang.

Jadi gini ceritanya, tadi siang mendadak pesan masuk dari Zayn yang mengajak Icha untuk candle light malam ini. Zayn mau menikmati hari terakhir mereka di Yogya sebelum besok hari memang sudah harus pulang. Icha berusaha tampil secantik mungkin di depan mas pacar, lalu ia segera mempersiapkan diri dan beberapa barang yang harus is beli termasuk dress dan heels nya yang baru. Karena ini tidak ada dalam list Icha sebelumnya, dan serba dadakan.

Ia mengenakan dress dan sepatu nya, lalu berkaca dan menilai penampilannya. Setelah itu ia berjalan menuju lobi, Zayn sudah menunggunya dengan pakaian casual dan bisa mengimbangi penampilan Icha juga malam ini. Benar saja, ini membuat Icha makin jatuh cinta sama Zayn. Semua orang yang melihatnya malam ini tidak akan bisa berbohong, kalau Zayn memang ganteng. Bahkan oppa-oppa yang dikagumi Icha kalah sama Zayn. Icha menyapa Zayn yang tadinya sudah menunggu Icha sambil memainkan ponselnya, mungkin sudah lebih dari 10 menitan menunggu Icha berdandan.

"Yuk berangkat!"

Tanpa ba-bi-bu Zayn langsung menggandeng lengan Icha dan pergi ke restoran tempat mereka akan candle light itu. Sesampainya disana, Icha membelalakkan matanya, tak henti-hentinya menganga serta memuja tempat yang sudah direservasi oleh Zayn malam itu. Ini pertama kalinya Icha datang ke restoran bareng mas pacar dan ini sangat mewah. Karena Icha hanya sering nongkrong di kantin Mas Ago dan nyemilin Batagor doang, kesannya norak kalau sudah masuk ke tempat kayak gini.

"Woah! Beneran nih disini?" tanya Icha, ia benar-benar spechless sama pemandangan yang ada di depannya saat ini

"Iyaa, aku pengen malam terakhir kita disini harus berkesan dong" jelas Zayn, kini ia menuangkan minuman ke gelas Icha

"Apa enggak berlebihan kak? Ini mah jauh banget dibanding batagornya Mas Ago"

"Udaah sekali-sekali doang ke sini, besok ya kita nongkrong di Mas Ago lagi"

"Iya deh, kalau di kantin Mas Ago lagi ada promo beli satu gratis satu. Lumayan kan, sepiring aja isinya banyak banget apalagi dibonusin"

"Hafal bener kamu"

"Aku sekretarisnya Mas Ago soalnya haha"

"Oiya ngomong-ngomong sekretaris, kamu udah aku pecat ya jadi sekretaris aku"

"Hah? Yaahh kok gitu"

"Iya aku ga butuh sekretaris lagi, soalnya udah punya pacar" Rona merah di wajah Icha kembali muncul, Zayn hanya cengar-cengir ia tahu bahwa Icha malu. Bisa aja si Zayn ngerayunya, author jadi pengen.

Mereka menikmati candle light yang menurut Icha mendapatkan rate 101/100 bahkan melampaui. Makanan dan minumannya sangat enak walaupun porsinya sedikit menurut Icha, kalau di rumah makan padang padahal Icha bisa tambah lagi, kalau disini malu banget. Pemandangan dari meja mereka juga keren, bisa melihat aktivitas kota di malam hari, kendaraan dan lampu-lampu jalan terlihat.

Bercerita sama Zayn dari mulai yang ngawur ngidul, hal-hal konyol, sampai harus ngeflashback cerita masa-masa Zayn yang menerima Amanda untuk menjadi calon istrinya.

"Jadi si amanda sekarang apa kabar yaaa?"

"Bisa jadi balik lagi ke inggris, menetap disana"

"Oh ya? Keren dong. Sama Mark ya?"

Hello Doctor! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang