9 -- Little Information

24K 1.8K 59
                                    

Will melingkarkan tangan di sekeliling tubuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Will melingkarkan tangan di sekeliling tubuhku. Pria itu kemudian mulai mengecup pundak hingga belakang telingaku. Sebuah gestur tak terduga yang sejujurnya agak membingungkan. Aku dan Will tak pernah merasa perlu cuddling setelah apapun yang kami lakukan sebelumnya. Jadi apa yang sedang dilakukan Will ini membuat pikiranku sedikit teralihkan.

"Gue mau jalan nih," ucapku berusaha kembali fokus pada masalah yang harus aku pikirkan.

"Kalau gitu gue anterin," usulnya.

"Nggak usah, lo tidur lagi aja. Gue bisa nyetir sendiri, kok," ucapku.

"Bisa nggak sih jadi perempuan tuh nggak usah sok kuat? Gue tahu lo bisa ngelakuin segalanya sendiri, but let me help you this time. You need it, right?"

Aku menarik napas panjang. "Oke, tapi cepet."

"Ya udah bangun, dong. Kan gue nggak bisa pake baju kalau lo masih di pangkuan gue begini," ucapnya.

"Tadi elu ya yang narik gue duduk. Dasar paus!"

Aku menoyor kepala si paus gila itu, kemudian melemparkan kaus yang tadi berada di dekat kakiku ke wajahnya.

"Gue panasin mobil dulu deh biar cepet. Kalau lima menit lo nggak keluar berarti gue jalan sendiri ya," tukasku.

"Siap!"

Aku meninggalkan Will untuk berpakaian. Kemudian sambil memanaskan mesin mobil dan menunggu Will, aku memutuskan untuk kembali menghubungi Bang Andre.

Nada sambung terdengar beberapa detik sebelum digantikan oleh suaranya, "Ya, Tania."

"Bang, gue butuh status kondisi yang ada sekarang. Terus siapa aja yang sekarang udah ada di kantor, dan siapa aja yang udah lo hubungin?" tanyaku cepat.

"Jolak ditemukan meninggal di dalam mobil pacarnya. Lo kenal juga kan sama Haidy? Tapi masalahnya adalah Haidy nggak inget apa-apa tentang kejadian semalem. Bahkan yang nganter Haidy ke mobilnya juga sekuriti kita," jelas Bang Andre. "Polisi udah dihubungin, dan sudah ada yang dateng untuk mengurus jenazahnya. Tapi pasti akan banyak lagi yang akan dateng, belum lagi pers, dan mungkin perwakilan keluarga Jolak. Anak-anak udah gue hubungin semua. Yang ada di kantor sekarang cume gue, Ario, Gandi dan Sheila. Laura juga ada di sini."

"Tolong lo hubungi para petinggi NRA, Bang. Terus suruh Airo dan Gandi bikin pengumuman bahwa kita tutup mulai hari ini, hingga waktu yang belum ditentukan. Desain perlu gue acc dulu jadi jangan langsung dipasang di sosmed. Kita mungkin perlu konsultasi sama kepolisian tentang berapa lama Exhale harus ditutup, tapi itu nanti biar gue aja, deh." Aku melirik ke spion saat menangkap gerakan yang mendekati mobil. Will yang sudah berpakaian lengkap membuka pintu dan memberi kode agar aku pindah ke kursi penumpang.

Bang Andre terdengar memerintahkan apa yang aku minta pada Ario dan Gandi. "Apa lagi yang perlu gue lakuin?" tanyanya lagi.

"Gue hubungin PR head office dulu, mungkin gue akan perlu back up," ujarku. "Bang, lo percaya kan sama gue?"

"Lo ada di Exhale karena gue dan semua orang yang kenal sama elo percaya bahwa lo mampu mengatasi krisis. Dan kali ini gue dan Exhale bergantung sama elo."

"I'll do my best," lirihku.

"Gue percaya sama elo. Buruan ke kantor, ya."

"Ini gue udah di jalan." Aku melirik Will yang sedang mengemudikan mobil. "Gue sama Will. Tapi kalau lo nggak mau dia ada di kantor, gue bisa suruh dia balik setelah nge-drop gue."

"It's okay. Kali ini gue yang akan nurutin apapun yang lo perintahkan, begitu juga semua anak-anak. You are totally in charge, Tania."

"I'll be there in notime," ujarku sebelum memutus telepon.

Ada nada keputusasaan yang terdengar dari suara Bang Andre. Aku bisa membayangkan apa yang dirasakannya saat ini, dan satu-satunya yang kuinginkan adalah untuk segera berada di kantor dan melihat langsung apa yang perlu aku perbaiki dan persiapkan demi menghadapi badai yang sudah dimulai ini.

"Gue boleh nanya, atau sebaiknya gue diem aja?" tanya Will tiba-tiba.

"Semakin sedikit yang lo tahu, maka semakin minim juga keterlibatan lo sama kasus ini," jawabku.

"Tapi boleh nanya kan?"

Aku menatapnya. "Lo nekat ya? Mau nanya apa emangnya?"

"Pertama, siapa yang mati?" tanya paus gila itu tanpa tedeng aling-aling.

"Joseph Laksmono."

"Jolak? Serius?" Will mengalihkan pandangan dari jalanan dan sontak membuat mobil sedikit berbelok.

Aku menepuk belakang kepalanya. "Nyetir aja yang bener bisa nggak? Gue belum mau mati juga gara-gara elo nyetir nggak bener!"

"Sorry," ujarnya. "Gimana ceritanya Jolak bisa mati di Exhale?"

"Tentang itu gue juga belum tahu. Gue mau denger langsung versi-versi yang dimiliki semua orang sebelum membuat kesimpulan. Gue nggak mau salah ngomong di depan polisi atau wartawan."

"Gue bukan polisi ataupun wartawan," sergahnya.

"Ya tetep aja, gue belom tahu apa-apa selain informasi itu. Gue juga yakin lo akan denger versi lebih lengkapnya setelah kita sampai di Exhale. Jadi nyetir aja yang bener dan please jangan bikin kita mati di jalan," ujarku. "Gue harus nelepon orang kantor pusat."








---

Music video: Smack That by Akon ft. Eminem


One more little information:

Jadiii... Tanya Tania akhirnya dapat rumah! Yaaaayyy!!! Terima kasih untuk semua yang udah setia baca Tanya Tania sejak awal, dan yang baru ngikutin juga makasih banyak. InsyaAllah Tanya Tania bakalan segera terbit. Tepi tenang ini repostnya masih akan aku lanjutkan, insyaAllah juga masih akan sampai tamat kalau jadwal terbitnya nggak maju. Nanti sebelum terbit pastinya akan aku unpublish lagi, karena memang itu salah satu bagian dari perjanjian.
Di novel nanti sama persis nggak? Oh tentu tydack! Kalau yang sudah pernah beli novel-novelku sebelumnya pasti tahu kalau versi novel akan ada perubahan, tambahan, dan anu-anu lainnya. Jadi kalian nggak bakalan rugi kalau beli. Makanya nabung dari sekarang yaaa....
Informasi kapan terbit, harga, dll belum bisa aku informasikan, tapi aku janji kalian akan dapat informasi pertama setelah informasinya boleh disebarkan. Sementara ini aku cuma bisa ngasih klu penerbit yang akan nerbitin Tanya Tania.
Ayo tebakk... 👇🏻👇🏻👇🏻

 👇🏻👇🏻👇🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanya Tania [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang