Kursi-kursi yang disediakan untuk para wartawan segera terisi penuh, beberapa bahkan tidak mendapatkan kursi dan harus berdiri. Kamera wartawan berjajar, mic dan alat perekam juga diatur sedemikian rupa di atas meja. Aku belum pernah menemukan konferensi pers seramai ini dalam sejarah karierku. Tentu saja karena krisis perusahaan pertamaku yang berkaitan dengan kriminal.Jam menunjukan waktu pukul sembilan kurang sedikit ketika Sheila bergerak maju dan membuka acara. Aku, Bang Andre, Pak Amal, Pak Haryo dan Pak Frans dipersilakan untuk masuk ke ruang acara dan duduk di meja pembicara. Pak Amal mengambil posisi di tengah meja, aku dan Bang Andre di satu sisi, dan perwakilan keluarga Joseph di sisi lainnya. Beberapa kilat kamera langsung menyala ketika kami duduk.
Ini bukan konferensi pers pertamaku. Konferensi pers adalah alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengumumkan, menjelaskan, dan mempromosikan sesuatu. Bedanya, kali ini tak ada kebijakan baru yang kami umumkan, tak juga ada pula barang yang hendak diluncurkan untuk dipromosikan. Hanya ada kemalangan yang harus kami jelaskan demi menjaga berita ini diterima masyarakat dengan baik dan tidak berubah menuju arah yang buruk bagi semua yang terlibat.
Aku tahu bagaimana konferensi pers ini akan berjalan. Segala yang dipaparkan oleh Pak Amal dari kepolisian sudah sesuai dengan SOP, aku sebagai perwakilan Exhale hanya akan memberi tambahan informasi sebagai bentuk dukungan pada pihak kepolisian. Sebagai penutup Pak Haryo, yang berpakaian biru, menjelaskan kondisi sementara keluarga Joseph Laksmono, serta meminta kesediaan pers dan masyarakat untuk memberi ruang dan waktu agar keluarga dapat berkabung dengan layak.
Satu-satunya yang sama sekali tidak bisa aku prediksi adalah pertanyaan demi pertanyaan yang dilayangkan oleh wartawan mengenai detail kejadian dan informasi lainnya. Aku terus berusaha menahan agar ekspresi wajahku tidak terlihat terkejut saat beberapa wartawan menanyakan kemungkinan keterlibahatan Jolak dengan narkoba sebagai penyebab kematiannya, juga dugaan-dugaan lain yang merupakan alasan kejadian ini.
"Sampai saat ini kami masih terus mendalami kasus yang terjadi atas meninggalnya Joseph Laksmono. Seperti yang saya sampaikan tadi, tidak ada indikasi over dosis narkoba pada tubuh jenazah," jawab Pak Amal diplomatis. "Kami masih akan terus melakukan investigasi."
"Apakah penyebab kematian Joseph Laksmono akan diinformasikan, Dan?" tanya salah satu wartawan.
"Saat ini kami masih berkonsultasi dengan pihak keluarga. Namun, tentu kami akan merilis kembali informasi-informasi lainnya jika diperlukan."
"Apa setelah kejadian ini Exhale akan ditutup?" tanya wartawan lainnya.
Bang Andre melirik ke arahku, dan aku segera menjawab, "Untuk sementara kami menutup Exhale agar pihak kepolisian dapat bekerja dengan lebih leluasa. Semua ini adalah bentuk sikap kooperatif kami terhadap penyelidikan."
"Apakah ada orang dalam Exhale yang terlibat?"
Jantungku rasanya sudah hampir melompat dari tempatnya ketika pertanyaan itu dilontarkan. Untungnya Pak Amal menyahut dengan cepat, "Penyelidikan kami belum sampai ke sana. Tapi kami tentunya akan mempelajari segala kemungkinan yang ada."
Puluhan pertanyaan lainnya masih terus ditanyakan hingga Pak Amal memberi kode pada bawahannya yang berada di dekat Sheila, dan ia pun segera menutup acara tersebut.
Berbeda dari konferensi pers yang biasanya di akhiri dengan acara ramat tamah dengan para wartawan. Kali ini aku dan para pembicara lainnya harus segera digiring keluar agar tidak perlu memberi keterangan tambahan di luar yang kami berikan saat acara. Kehati-hatian dalam menghadapi kasus ini membuat aku jauh lebih waspada. Jangankan memikirikan untuk pulang dan tidur, aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kali perutku terisi makanan.
---
Music Video : The Monster by Eminem ft. Rihanna
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Tania [TERBIT]
ChickLit[SUDAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT KATA DEPAN] Menjadi Public Relations Officer memang mimpi Tania sejak kuliah dulu. Kini, setelah lima tahun bekerja di head office NRA Group, sebuah tawaran menggoda datang untuk menjadi head of PR department di Exha...