Setelah turun dari bis, kea harus berjalan sedikit untuk sampai dirumahnya.
Rumah sederhana tetapi memiliki halaman yang cukup besar sehingga terlihat nyaman. Kea memasuki rumahnya, hening yang selalu ia dapat ketika pulang sekolah. Karena kea hanya tinggal berdua dengan mamah nya saja, ayahnya sudah meninggal sejak ia kecil. Jadi sang mamah yang harus banting tulang untuk dirinya.Itulah sebab ia harus mematuhi ghatan jika tidak ingin beasiswanya dicabut.
Kea masuk kedalam kamarnya dan mengganti seragam sekolahnya. Merasa lapar kea segera ke dapur untuk mengambil makan. Memang sebelum berangkat kerja mamahnya selalu masak terlebih dahulu untuk makan kea dirumah.
Selesai makan karna ia merasa bosan, kea membuka handpone nya. Ternyata ada beberapa line masuk. Jika tidak karena grup kelasnya, kea malas memiliki media sosial seperti itu.
Fiskaqilla : "kea lo udah sampe rumah?"
Ghatan : "jelek."
Ghatan : "cupu."Setelah menscrool line nya, kea melihat ternyata ada pesan masuk dari ghatan juga. Ia berpikir untuk apa ghatan mengirim pesan untuknya. Tetapi kea segera membuka pesan sahabatnya terlebih dahulu.
Fiskaqilla : "Kea lo udah sampe rumah?"
Keana : "Udah ko tenang aja, gue juga baru selesai makan."
Fiskaqilla : "Bagus anak mamah, tadinya gua pengen main kerumah lo tapi deva ngajak gue keluar:("
Keana : "yauda gapapa lah, dari pada pacar lo marah. Kan main kerumah gue nya bisa kapan aja.
Fiskaqilla : "yauda deh gue rapih-rapih dulu, takut deva sampe duluan."
Kea bersyukur memiliki sahabat seperti fiska yang selalu menyayangi nya. Tidak seperti orang lain yang selalu menilainya rendah.
Kea menghela napas dalam, ia pun memberanikan diri untuk membalas pesan ghatan.
Ghatan : "jelek."
Ghatan : "cupu."Keana : "apa?"
Balas kea singkat.Ghatan : "lama banget lo balesnya jangan salah paham dulu gue chat lo, gue ada tugas di les privat nih. Lo kerjain ya, sekarang gue kerumah lo."
Keana : "emang lo tau gitu alamat rumah gue?"
Ghatan : "gausa banyak tanya lo."
Kea tidak membalas lagi pesan dari ghatan. Ia kesal perasaan baru saja kea bertanya. Tapi kea tidak peduli akan hal itu, mana mungkin seorang ghatan mau datang kerumahnya yang kecil ini.
Tetapi selang berapa menit, deruman sepeda motor berbunyi didepan rumahnya.
Ah Tukang koran keliling mungkin. Pikir kea dan mengabaikannyaKemudian seseorang mengetuk pintu rumahnya.
"Beneran ghatan kesini?" Tanya nya pada diri sendiri.
Ia pun segera bangkit, dan tepat didepan pintunya. Ia bukan membuka pintu melainkan, "rumahnya kosong, gak ada orang.""Kalo ga ada orang terus ini yang jawab siapa bego." Kesal ghatan dari luar.
Kea merutuki kebodohannya dan segera membukakan pintu untuk ghatan masuk.
"Kalo mau bohong ya pinteran dikit."
"Lagian ngapain si lo kesini?" Tanya kea yang membuat ghatan tambah kesal.
"Tadi kan gue udah bilang dichat, kalo gue kesini buat nyuru lo ngerjain tugas les gue."
"Yauda mana sini bukunya, gue kerjain biar lo cepet pulang."
"Sialan lo, kalo bukan karna tugas juga ogah. Apalagi rumah kecil kaya gini bisa alergi gue."
"Gue juga alergi sama mulut cabe lo." Jawab kea tak kalah ketus.
Kemudian mereka duduk diruang tamu milik kea.
Kea mengerjakan tugas-tugas ghatan dengan serius, sedangkan ghatan ia sibuk bermain game dihandpone nya.Ghatan datang kerumah kea pukul dua dan tidak terasa dua jam kea mengerjakan tugas-tugas ghatan dan akhirnya selesai. Ia senang maka ghatan akan cepat pulang.
"Ghatan tugasnya udah selesai semua,pulang gih."
"Jadi lo ngusir gue?" Tanya ghatan yang tidak melepaskan pandangannya dari arah handpone nya itu.
"Emangnya lo mau ngapain lagi disini?"
"Gue bosen dirumah, lagian tanggung nih gue lagi main game."
"Hm yaudah deh." Pasrah kea.
Ia jengah sudah cukup lama kea hanya menemani ghatan yang asik bermain game. Jika ghatan bukan anak pemilik sekolah sudah ia seret paksa untuk pulang.
"Gue haus, berjam-jam gue disini lo gak ngasi gue minum. Gue pengen jus jeruk." Ucap ghatan secara tiba-tiba.
Keana yang mendengar permintaan ghatan segera ke dapur untuk membuatkan ghatan minum. Saat ia membuka kulkas miliknya ternyata minuman yang ghatan inginkan habis, jadi kea hanya membawakan ghatan air putih saja.
"Nih minum nya." Ucapnya sambil menahan tawa, untung saja ghatan tidak melihat.
Ghatan pun segera meneguk air itu hingga habis tanpa melihatnya terlebih dahulu.
"Ko gak ada rasanya?"
"Gimana ada rasanya, orang itu air putih."
Mendengar pernyataan kea, ghatan pun menaruh handponenya diatas meja, yang kebetulan memang sudah mati karena ia pakai untuk bermain game.
"Jadi lo ngerjain gue?" Selidik ghatan.
"Siapa yang ngerjain, orang minuman yang lo minta dikulkas gue udah abis, ya jadi terpaksa gue bawain air putih aja deh." Jelas kea.
Nih anak songong mulu kayanya sama gue. Ucapnya dalam hati. Kemudian ghatan melirik jam dinding yang berada diruang tamu kea dan sudah menunjukan pukul enam sore. Lama juga gue main game disini. Pikir ghatan.
"Yaudah gue balik." Pamit ghatan tanpa mengucapkan terimakasi kepada kea.
Voment nya jangannnn lupa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANA
Teen FictionLangsung baca aja deh ya biar tau kisah keana nya:' cover by @gochujangg