Jam pelajaran tengah berlangsung, tetapi Ghatan baru saja keluar kelas dengan alasan ingin ke toilet. Teman-temannya sudah pasti tahu jika Ghatan melarikan diri dari pelajaran untuk pergi ke taman atau rooftop sekolah entah untuk merokok atau tidur.
Anak itu dari kelas sepuluh pun memang suka bolos dalam pelajaran. Padahal jika ia berniat ingin mengasah kemampuan otaknya, ia cukup cerdas. Tapi sayang, rasa malas dan ingin bebas lebih menguasai dirinya."Bentar lagi jam pulang."
"Tidur aja lah." Ucapnya bermonolog sendiri.Beberapa jam kemudian, bel pulang sudah bergema dipenjuru kelas. Keana tidak melihat pertanda Ghatan akan kembali ke kelas. Ia ingin memberi tahu untuk tidak pulang bersama sebab dirinya akan main kerumah Fiska.
"Udah ayo Ke cepet balik." Rewel Fiska karna Kea yang tak kunjung bangun dari duduknya.
"Sebentar pis, sabar dulu."
"Lo nungguin siapa?"
"Ghatan. Gue mau ngasitau biar gak usah pulang bareng."
"Heh punya otak pinter, tapi kaya gini doang bodoh banget. Lo punya hape tinggal line kasitau lo mau kerumah gue."
"Lupa." Diiringi dengan cengiran lebar diwajah manisnya.
Dilain sisi seseorang tengah asik tidur yang tidak tahu sudah sampai mana alam mimpinya. Tapi tiba-tiba ia terbangun suasana sekolah sudah sepi pikirnya. Ghatan mengambil handphone yang tergeletak disamping tubuhnya dan melihat ada notifikasi line dari Kea.
Keana : tan gue pulang dluan, mau kerumah fiskaGhatan : mau nnti gue jemput?
Keana : gausah
Setelah membaca balasan dari Kea, Ghatan pergi meninggalkan rooftop dan mengambil tasnya yang berada dikelas.
Dan disinilah, sekarang ia berada diwarung biasa tempat tongkrongan ia dan teman-temannya.
"Udah lama nih sob kita ga ngeclub." Ujar dito yang sedang membuat kepulan asap rokok.
"Nanti malem boleh juga." Jawab Ghatan yang mengiyakan ucapan dito.
"Lo gak ada takut-takutnya sama bunda lo tan."
"Ya kalo gue bilang abis lah."
"Sat lo ikut?" Tanya geri.
"Gak. Rugi." Sarkas satya.
"Coba lah sekali-kali."
"Gak minat, gue masi sayang sama bunda. Kalian kalo mau pergi ya pergi aja gue ogah."
"Payah lo. Yauda nanti malem langsung aja diclub biasa." Ujar Ghatan lalu pergi meninggalkan teman-temannya.
"Assalamualaikum bun." Salamnya saat sampai diruang tamu.
"Waalaikumsalam, makan dulu gih bang."
"Nanti aja bun masih cape." Tepat berkata seperti itu Ghatan merebahkan dirinya disofa.
"Bun." Panggil Ghatan kala bundanya ingin beranjak dari ruang tamu.
"Kenapa bang?" Jawabnya sambil duduk disebelah anaknya itu.
"Nanti malem mau kumpul bun."
"Sama siapa?"
"Sama dito sama yang lain juga." Tentu saja jika Ghatan bilang ia ingin ke club tidak akan mendapatkan izin oleh bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANA
Teen FictionLangsung baca aja deh ya biar tau kisah keana nya:' cover by @gochujangg