20

902 38 16
                                    

Beberapa hari ini Keana berangkat sekolah tanpa Ghatan. Dikelas pun, jangankan berbincang, bersitatap pun tidak. Tiap malam ia dibuat pusing karna ucapan Ghatan saat itu, apa betul pria itu menaruh rasa pada dirinya. Kea fikir ia dan Ghatan tidak lebih dari seorang teman. Namun bagaimanapun, ia harus meminta maaf atas perkataannya kemarin.

Pagi ini Kea berjalan lesu menuju kelasnya, ia sangat tidak menyukai keadaan seperti ini. Jika kalian tahu, inilah permasalah pertama yang melibatkan perasaan dalam hidupnya. Karna sebelumnya ia adalah seorang jomblo yang tidak pernah berurusan dengan laki-laki.

Kea tidak langsung masuk kedalam kelas, melainkan ia duduk didepan kelasnya sambil menunggu kedatangan Ghatan.

Dari jauh Kea melihat Ghatan berjalan beriringan dengan Athala. Apakah mereka berangkat bersama, pikir Kea.
Ada rasa tidak suka dalam dirinya melihat Ghatan bersama Athala.

"Nanti balik bareng ya tan, tungguin gue."

"Iya," Ghatan menjawab dengan malas.

Samar-samar Kea mendengar obrolan mereka berdua. Ketika Athala melewati dirinya, buru-buru saja Kea menghampiri pria yang sedari tadi ia tunggu.

"Tan," panggil Kea lemah, takut-takut jika Ghatan mengacuhkannya.

"Hm?"

"Ngobrol yu? Kita harus ngomongin ini," pinta Kea pada Ghatan.

"Buat apa?" Tanyanya pada Kea.

"Ya biar clear aja, emang lo mau kita diem-dieman kaya gini terus?"

"Bukannya seharusnya lo seneng? Jadi lo gak jijik lagi sama gue, kan?" Sarkas Ghatan.

"Tan," ucap Kea lirih.

"Oke. Abis nganterin Athala balik, gue kerumah lo."

Saat ini Kea dan Fiska berada dikantin, mereka tengah menikmati makanan yang mereka pesan.

Fiska jengah melihat Kea sepanjang pelajaran hanya diam saja, bahkan sekarang istirahat pun Kea belum mengeluarkan suaranya.

"Ke lo kenapa sih? Dari tadi diem mulu."

"Pis lo percaya ga? Kalo..." ucapnya menggantung.

"Kalo apa?!" tanya Fiska yang tidak sabar.

"Kalo Ghatan suka gue."

"Ghatan suka sama lo?" Tanya Fiska memastikan pendengarannya.

Kea hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Gimana-gimana?"

"Lo gak nyadar? Beberapa hari ini gue pulang pergi gak bareng dia lagi."

"Iya, kenapa tuh?"

"Ya gue sama dia lagi gak baik lah bego."

"Lo bertele-tele banget sat, ceritain yang jelas." titah Fiska.

"Pokoknya waktu terakhir dianter dia, kebetulan ada kak Alden mampir kerumah gue dan dia marah besar sambil bilang kalo dia suka gue. Gue gak yakin Pis dia punya perasaan sama gue."

"Gue juga gak yakin Ke," ujarnya sambil menatap Kea lurus.

"Udah lah percuma curhat sama anak setan."

Keana tengah menunggu Ghatan diruang tamu rumahnya. Ia sudah ganti baju dan membersihkan diri. Ketika sedang asik menyemil, terdengar suara ketukan pintu.

"Ngobrol didalem atau diluar?" tanya Kea langsung.

"Luar aja."

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang