4

2.5K 105 11
                                    

Kea menghampiri mamahnya yang sedang menyiapkan sarapan.
"Mah mau aku bantuin?" Tanyanya kepada mamahnya.

"Gausa nak ini udah selesai ko, yuk sarapan."

"Mah besok hari minggu, kita ke makam ayah kan?" Ajak kea disela-sela makan.

Memang setiap hari libur, mereka berdua menyempatkan waktu untuk mengunjungi makam ayah nya kea.

"Iya sayang besok kita ke makam ayah, sekarang sarapannya abisin dulu habis itu kita berangkat."
"Oia kamu gapapa berangkat sepagi ini terus ke sekolahnya?"

"Gapapa ko mah, udaranya seger aku suka. Terus kelas masih sepi jadi bisa konsen belajar dulu."

"Nggak kepagian nak? Padahal gapapa loh kalo kamu berangkat naik ojek online biar gak sepagi ini."

"Nggak usah mah sayang uangnya, mending aku tabung aja."

"Yaudah kamu pake sepatu dulu gih, mamah tunggu depan."

Kea memang selalu berangkat sekolah dengan mamahnya, yaitu ratna. Karena kantor tempat mamahnya bekerja searah dengan sekolah kea. Tetapi kea harus berangkat saat pagi buta karena sang mamah tidak mau mengambil resiko jika telat sedikit maka akan terjebak macet.

》《

Setibanya dikelas, kea segera membuka buku pelajaran. Kemarin ia belum sempat membaca buku karna kehadiran ghatan yang cukup lama berada dirumahnya.

Baru beberapa menit kea membaca, datanglah fiska.
Fiska yang melihat sahabatnya sedang serius membaca ia lebih memilih untuk diam terlebih dulu. Karena ia tahu jika kea sedang asik dengan bukunya maka orang-orang disekitarnya akan ia abaikan.

Selama lima belas menit akhirnya kea selesai membaca, fiska yang melihat kea menutup bukunya, terlihat sangat senang, karena ia merasa jengah jika terus menunggu.

"KEEAAA" teriaknya senang sambil menggebrak meja dihadapnnya.

Kea yang memang tidak mengetahui kehadiran fiska sehingga ia sangat terkejut saat fiska berteriak sambil menggebrak mejanya itu.

"Setan dasar piska aanakk setannnn, lindungi kea ya Allah." Ucap nya sambil mengusap dada.

"Gila lo cantik bagai raisa gini dibilang anak setan."

"Abisnya lo ngapain heboh gitu sambil gebrak-gebrak meja. Untung mejanya masih aman mulus terkendali."

"Dasar sinting meja lo pikirin , lama banget gue nunggu lo selesai baca."

"Masi penting juga meja dari pada hidup lo, tumben lo jam segini udah dateng. Jangan bilang lo berangkat pagi gini biar bisa ketemu sama mamang sayur dikomplek lo itu?" Ucapnya sambil tertawa.

"Sembarangan lo, ya gue dateng jam segini pengen denger cerita lo yang semalem itu."

"Yang semalem?" Tanya kea heran.

"Ituloh si brandal kaleng"
"Tapi seriusan kan lo gapapa?" Tanyanya lagi sambil memeriksa keadaan tubuh kea.

"Yampun piska lebay banget si lo beneran ko gue gapapa."

"Hmm, terus ko dia bisa tau rumah lo?"

"Gatau kalo itu, dia kan anak ketua yayasan mungkin aja dia liat data-data anak sini." Tebak kea.

"Mungkin si."

Bel masuk sebentar lagi berbunyi dan ghatan baru saja memasuki kelas. Fiska yang menyadari kehadiran ghatan ia menatapnya dengan tajam.

"Eh fiska kembaran fisika ngapain lo ngeliatin gue kek gitu?" Tanya ghatan yang merasa ditatap aneh oleh fiska.

"Geer banget lo manusia kaleng, brandal kaleng, kaleng-kaleng lah pokoknya."

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang