16

864 62 4
                                    

Hari minggu merupakan waktunya bersantai. Termasuk Keana, pagi ini ia sedang berleha-leha diruang tamu miliknya. Akhir-akhir ini ia jarang lepas dari handphonenya, apa lagi jika bukan chattingan dengan kaka kuliah idamannya itu.

Alden Aristo

Lg tiduran dpn sofa ya?

Tau aja si kak hehe

Saya jg lg kosong

Wah tumben ga berkutat sm tgs

Klo saya ngajak kamu ketemu,
mau?

Ha serius?

Ms saya bohong

Gamau deh kak

Loh knpa?

Takutt

Saya bukan orang jahat

Waktu berleha-leha Kea pun tidak berjalan lama, sebab ia memutuskan mengiyakan permintaan Alden. Ia pikir hanya akan sebatas teman chatt saja, tetapi sampai bertemu juga. Siapa yang tidak menolak jika diajak pergi bersama Alden yang notabennya cowok tampan dan pintar di universitas ternama dikotanya.

"Lucu ya kamu?"

"Loh?"

"Pipinya merah terus."

"Kak aku pulang nih." Ucapnya sambil beranjak dari duduknya, tetapi segera ditahan oleh Alden.

"Saya bercanda." Alden berucap diiringi dengan kekehannya.
"Saya belum nanya soal ini, kamu kelas berapa?"

"11 kak, kenapa?"

"Masi lama ya?" Bukannya menjawab Alden balik bertanya.

"Lulusnya?"

"Buat halalin kamunya."

"Kak diem gak! Nanti kalo ada fans kakak yang denger, bahaya aku." Bohong saja jika jantung Keana tidak berdetak hebat.

"Aku bukan artis apalagi pedangdut, jadi gak punya fans." Keana mendengar hal itu hanya memutarkan bola matanya malas.

"Ya tapi followers kakak banyak."

"Termasuk kamu?" Jawab Alden bermaksud menggoda Kea.

Keana segera berdiri dan mengambil tas yang berada diatas meja yang ia tempati tersebut.

"Dek mau kemana?" Panggil Alden.

"Katanya mau ke Taman, kalo gak jadi aku beneran pulang nih." Alden yang melihat Keana seperti itu hanya tersenyum gemas.

》《

Setibanya dirumah, ia melihat Ghatan sedang duduk manis dikursi depan rumahnya.

"Lo ngapain disini?"

"Ngapelin mamah lo"

"Oh." Setelah mengatakan itu Kea berniat masuk kedalam rumahnya.

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang