11

1.8K 88 6
                                    

Minggu malam ini kea sedang bersama geo. Ya lebih jelasnya geo aristo. Selama kea dirumah neneknya memang ia selalu ditemani oleh geo kemanapun itu.
Sekarang mereka berdua sedang duduk manis dibangku luar rumah nenek kea.

"Geo." Panggil kea.

"Apa?" Tanya geo sambil menghadap ke arah kea.

"Makasi ya udah nemenin gue selama disini."

"I.." saat geo ingin menjawab, kea segera berbicara lagi.

"Makasi udah sering traktir gue juga."

"O.." geo baru saja mangap tetapi melihat kea yang ingin bicara ia segera merapatkan bibirnya lagi.

"Geo geooo m.."

"Kenapasi mau bilang makasi lagi? dari tadi ngomong dijeda-jeda mulu bikin gue kesel aja lo" Jawab geo dengan cepat.

"Ngga, mau minta foto hehe"

Geo pun segera mengambil hp kea yang ada dipangkuannya.

"Sini deketan." Suruh geo saat ia sudah membuka kamera hpnya kea.

"Iihh emang gue cewe apaan mau deket-deket sama lo."

"Jangan bacot dulu biga ga si, ini besok lu mau balik ke jakarta mending kita sedih-sedihan aja."

"Bis..."

"Ngomong mulu lo." Geram geo kemudian menarik kepala kea agar berdekatan dengannya.

"Yailah santai dong ini kepala maen tarik-tarik aja."

Lalu mereka mulai berfoto dari senyum ceria sampai wajah datar pun mereka lakukan.

"Eh eh udah malem ya, mending sekarang lo pulang besok kan senin upacara."

"Belum masih jam sebelas, upacara doang." Jawabnya dengan sanTAI.

"Doang-doang dijemur ajalo tau rasa, besok pagi pagi pagi pagi banget juga gue udah berangkat jadi sekarang mau tidur."
"Udah sanaaa pulaaangggg." Paksa kea sambil mendorong lengan geo.

"Gandeng banget si lo ke, gamau peluk dulu nih?" Tanyanya sambil tersenyum jahil.

"Astagfirullah akhii bukan muhrim."

Geo tidak lagi menjawab ucapan kea ia hanya tersenyum kemudian masuk kedalam rumahnya yang memang sebelahan dengan rumah nenek kea.

Saat dikamarnya kea membuka handponenya dan melihat hasil fotonya bersama geo.

"Bagus, ganteng juga ya geo sebelas duabelas sama ghatan."

"Whaattt ngapain jadi sebut-sebut dia si."

Saat ia membuka aplikasi line nya ternyata ada pesan.

Ghatan : kea?

Kea mengerutkan dahinya ngapain dia chat gue? Pikirnya.
Bodoamat ah gapeduli.

》《

Berbeda dengan kea, disana ia masih bisa bercanda ria tapi tidak dengan ghatan.
Sekarang ghatan dan teman-temannya sedang berada diclub walaupun esok senin dan yang pasti akan upacara.

"Tan kenapa deh lo jadi sering diem gitu?" Tanya satya, ia memang lebih perhatian dan dewasa dari pada yang lainnya.

Melihat tidak ada reaksi dari ghatan, satya menghebuskan nafasnya pelan.

"Kalo ada masalah cerita, kalo lo gamau cerita sama yang lain seengganya sama gue." Ucap satya sambil menepuk pundak ghatan pelan.

"Gue balik duluan ya takut bokap marah." Pamit ghatan sambil berjalan keluar club.

"Tumbenan lo mikirin bapak." Ceplos geri yang masi didengar oleh ghatan.

"Kenapasi ghatan heran gue kaya cewe mood nya." Timpal dito.

"Biarin aja, mending sekarang kita juga pulang yuk? Besok upacara kalo telat terus dijemur lumayan bro."

"Ayo deh kasian gue sama dito emaknya takut nunggu lama mau ngelonin dia soalnya." Ucap geri.

"Sembarangan lo anoa." Kesal dito sambil memukul kepala geri kencang.






Gavoment gatemen:(

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang