14

1K 49 2
                                    

Hari ini Keana terlihat ceria, dia tak henti-hentinya bersenandung sambil bergelayut ditangan Fiska.

"Minggir lo ah, bau iler nanti baju gue."

"Sembarangan, gue bukan lo yang kalau sekolah cuma ciprat-ciprat air ke muka."

"Yang penting basah, gue si cuma menerapkan hidup hemat aja. Dari pada lo hobinya buang-buang air tapi muka gak ada perubahan tuh, masih tetep standar."

"Sialan." Ucap kea yang sekarang posisinya berada dibelakang fiska sambil mengaitkan sebelah kakinya ke arah kaki Fiska dengan tujuan membuat gadis itu tersandung.
Dan yak tepat sasaran Fiska jatuh dengan tidak elitnya.

"AAA KEA BANGSAAATTT, GUE CINCANG BADAN LO NANTI."

Kea yang mendengar fiska mengumpat hanya tertawa saja.
Kea tidak sadar keasikan lari dengan kepala menghadap kebelakang, ia menabrak dada bidang seseorang.

"Adaw apaan nih lebar-lebar nabrak pala gue." Saat ia membalikan kepala yang ia lihat adalah tampang milik ghatan. Kea menjadi kikuk.

"Puas banget jailin temen?"

"Belum sih, gak sampe cidera soalnya."
"Eh btw sorry gue jadi nabrak lo nih." Setelah mengatakan maaf Kea ingin beranjak namun pergerakannya ditahan oleh ghatan.

"Gue maafin tapi ada syaratnya. Gimana tuh?"

"Kalo ribet ya gue gajadi minta maaf."

"Gampang."

"Apa?"

"Pulang sekolah jalan dulu sama gue."

"Jalan? Gak mau deh, nanti kaki gue pegel." Ghatan yang mendengar jawaban Kea langsung menyentil jidad gadis itu.

"Kenapa sih?"

"Lo pinter tapi goblok, nanti pulang gue tunggu diparkiran." Setelah mengatakan itu ghatan bergegas ke kelasnya meninggalkan Kea.
Kalo kalian lupa, kelas ghatan ya kelas kea juga.

"Ngapain jadi kang parkir?" Gumamnya tidak jelas.

》《

Setelah sampai dikelas, kea langsung menduduki bangkunya. Sepasang bangku itu masih kosong artinya Fiska belum sampai dikelas

"Lah itu anak mejeng dimana, ko belum nyampe-nyampe"

Setelah mengatakan itu, terlihat seseorang datang mendorong pintu dengan tidak santainya sambil menghentak-hentakan kaki.

"Pis sehat? Hehe" basa-basi aja dulu piska serem banget soalnya coi.

Seusai mendengar perkataan Kea, piska mengambil ancang-ancang ingin menjambak rambut Kea. Tetapi pergerakannya itu terhenti setelah bunyi bel terdengar nyaring.

"Kadang hidup emang seberat itu, sabar ya." Bisik Kea.

Emosi Fiska sudah tidak terbendung lagi sehingga ia menggebrak meja kencang bersamaan dengan datangnya pak satyo guru biologi mereka.

"Fiska ngapain kamu gebrak-gebrak meja?"

"E-eh enggak pak abis nepok nyamuk barusan." Ucapnya disertai cengiran.

Kea yang melihat hal tersebut hanya cekikikan saja. Memang jika teman lagi dikeadaan susah tuh harus diberi apresiasi seperti mentertawakan, pikir Kea begitu. Fiska yang mendengar Kea tertawa hanya mendelik saja.

"Santai elah pis nanti istirahat gue traktir deh." Hal itu seketika membuat mata Fiska berbinar, namun tidak bertahan lama.

"Minuman aja tapi."

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang