Mungkin Tuhan sedang tertawa ketika menciptakan senja. Gradasi jingga ditelapak langit tergores indah. Awan tersenyum kala mentari menyapa dikaki cakrawala. Senja terlukis indah, menambah kagum sosokku yang tak sempurna.
Pastilah juga Tuhan sedang bahagia, kala Ia membentuk kamu. Lengkungan senyummu yang menepikan risau. Juga telatahmu yang membuatku trenyuh.
Kau dan senja, Sungguh ciptaan yang sama menakjubkan. Tapi kerap pergi ketika hati merasa nyaman.
Adakah senja tahu, kau begitu identik dengannya. Adapun kau tahu, senja ku adalah kamu. Hadir membuat cinta, lalu pergi hingga pupus.
Kau indah, sempurna. Hingga kata yang termaktub tak pernah habis mendiksikan tentang kamu.
Kau kerap pergi, menghilang. Sampai air mata tak cukup melukiskan perih yang meradang.
Senjaku yang suram. Kamuku yang curam. Cintaku yang karam. Menyiksaku tak tertahan. Menjerumusku hingga dasar luka paling dalam.
Tak ingin lagi aku berencana. Sebab kecewa itu melemahkan.
Biarlah aku sendiri menyisir gurat jingga. Tanpa lagi menerka, siapa sosok dibalik senja.------------------------------------------------------
Ig: @ariegow
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoar Rasa
Poetry# 1 in kata rindu (01 mar 2019) # 7 in puisirindu (17mar2019) aku, seseorang yang memilih bersembunyi dalam alinea sajak. melukis luka dalam larik-larik puisi dan membias rasa dalam frasa dan kata. -memorabilia bukan karena aku tak mampu melisankan...