Vote ... vote...
.....
Sore harinya adnan pulang dengan langkah gontai. Ken yang melihat sesuatu yang aneh pada kembaran nya langsung mendekat.
"Adnan kamu kenapa?"tanya ken
Adnan menatap wajah ken sekilas dan berjalan tanpa menghiraukan ucapan dari ken. Dia berjalan dengan langkah sempoyongan ke arah kamar nya. Ken mengikuti adnan dari belakang takut terjadi hal aneh pada adnan.
Dan benar saja saat sampai di depan pintu kamar nya tubuh adnan oleng ke samping kanan dan dengan sigap ken menangkap tubuh adnan.
Adnan menatap ken yang sedang memangku dirinya, dia memperhatikan wajah ken yang terlihat khawatir padanya.Adnan berusaha bangun namun kepala nya bertambah pening.
" bang adnan "ucap ken khawatir pada adnan yang sedang di pangkunya itu
"Ayo bang, ken bantu kekamar abang" ucap ken yang mencoba membantu adnan berdiri
"Ga usah" ucap adnan yang berusaha berdiri dengan susah payah
Namun tubuhnya tidak dapat di ajak kompromi, dirinya malah jatuh kembali ke pelukan adiknya dan sebelum dia menutup matanya dia mendengar kenan yang sedang berusaha membuatnya tetap terjaga, tapi saking tubuhnya yang lemas dia hanya pasrah saat kegelapan merenggut dirinya.
"Bang adnan bangun bang" ucap ken sambil menepuk pelan pipi adnan namun tidak ada respon dari adnan
Ken menyentuh kening adnan dan sensasi panas langsung menjalar di tangannya. Dengan susah payah ken membawa adnan masuk kekamarnya dan membaringkannya di kasur.
Setelah itu dia langsung menuju dapur untuk mengambil kompresan. Dia kembali dan langsung mengompres adnan.
Ken masih menatap wajah adnan yang terlihat pucat itu. Walau dia tak menyadari bahwa wajahnya tak kalah pucat dari adnan. Ken bingung harus bagaimana sekarang di tambah ayah bundanya yang secara mendadak pergi ke luar negeri dan tentunya keira yang ikut bersama mereka. Dan al yang masih ada di rumah sakit.
.....
Al yang masih di rumah sakit menemui tio karena menanyakan jadwal cuci darah ken.
Tok tok tok..
"Masuk"jawab tio dari dalam
Al langsung masuk dan duduk di sofa yang ada di sana.
"Ada apa al?"tanya tio
"Al mau tanya jadwal cuci darah ken om" jawab al dan tio mengangguk dan mengambil berkas di mejanya
Ya 1 minggu yang lalu al kerumah sakit dengan ken. Dan disana tio melihat al yang begitu menyayangi ken bahkan dia membelikan obat serta mencari dirinya (tio) untuk memeriksakan keadaan adiknya.
Tio dengan rasa bahagia menyambut kedatangan mereka dan memeriksa ken. Setelah itu tio menyuntikkan obat kepada ken untuk mengurangi rasa nyeri pada pinggangnya dan berefek ken tertidur di sana.
Al langsung meminta penjelasan kepada tio pasal penyakit ken dan dia juga bercerita bahwa dia sangat menyesal telah melakukan kenan dengan semena mena. Tio menceritakan semuanya kecuali penyakit jantungnya mengingat tio melihat al yang sedang tak baik baik saja karena harus memikirkan keadaan kenan kedepannya.
"Jadi gimana om?"tanya al membuyarkan lamunan tio
"Hmm... menurut jadwalnya seharusnya besok jadwal ken cuci darah. Kalo bisa kamu bujuk ken supaya mau cuci darah" ucap tio
"Baik om. Besok ken akan al bawa kesini mau tidak mau dia harus melakukkannya " jawab al
" semoga kamu bisa membuat orangtua kamu sadar al. Om kasian melihat ken seperti ini terus, dan tanpa persetujuan orangtua kamu ken juga belum bisa di operasi ginjalnya karena itu semua harus melalui persetujuan orangtua kamu" ucap tio sambil menepuk bahu al

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan - End
Teen FictionTambahkan ke perpustakaan kalian Dan jangan lupa Follow akun ku😉 Hanya menyesal dan berharap semua akan baik baik saja. Mengapa penyesalan begitu menyakitkan. Jangan lupa tinggalkan jejak