Gevan dan El langsung memanggil suster yang ada disana dan mereka langsung mengambilkan brankar untuk kenan.
Gevan dan el langsung mengikuti kenan dari belakang. Sesampainya di ugd kenan langsung di bawa masuk .
Tio ayah gevan berlari di koridor rumah sakit dengan asistennya.
" gevan" panggil tio kepada anaknya
" papa tolong adek " ucap gevan yang langsung berdiri dan menatap papanya itu
" sudah kamu tenang papa yakin kenan anaknya kuat. Kamu tunggu disini papa masuk dulu" ucap tio yang di beri anggukan oleh gevan
.........
Saat ini al dan teman kuliahnya sedang menuju ke rumah sakit dimana dirinya praktek .
Mereka bersenda gurau di sepanjang jalan menuju ke rumah sakit itu. Sesampainya disana mereka langsung menyapa suster maupun dokter dan yang ada disana sebelum mereka melakukan pekerjaannya.
Seorang suster yang baru saja keluar dari ugd berlari kearah al dan temannya. Suster itu terlihat buru buru dan suster itu langsung menghampiri al dkk.
"Al" panggil suster Devina
" ada apa? Kelihatannya kamu sedang buru buru" ucap al kepada devina
" itu ada seorang anak sekolah yang baru saja masuk ke ruang ugd. Dan dokter tio memintaku mengambil oksigen yang ada di lantai 3 apa kamu mau membantuku" ucap devina panjang lebar
" tentu aku mau membantumu. Sebentar aku taruh tasku dulu" ucap al yang diangguki oleh devina
Setelah meletakkan tasnya al kembali dengan menggunakan jas putih dan identitasnya. Sebelum dia kelantai 3 dia berpamitan kepada ke 2 temannya.
Mereka langsung menuju kelantai 3 dan mengambil tabung oksigen yang ada disana.
.......
Tio yang ada di dalam ruang ugd masih melakukan pertolongan pertama kepada anak angkatnya karena napasnya yang melemah.
Dia menatap khawatir kearah kenan, dia merapalkan doa untuk kenan. Walau kenan hanya anak angkatnya dia sangat menyayangi kenan.
" papa mohon , kamu kuat ken" ucap Tio yang masih menyuntikkan beberapa obat dan memasangkan alat pendeteksi jantung ke tubuh kenan.
...
Setelah mengambil tabung oksigen al dan devina langsung menuju ke ugd. Saat sampai di depan ruang ugd al sempat kaget saat melihat gevan dan el duduk di depan ruang ugd dengan penampilan yang kacau.
" gevan el" ucap al dan mereka langsung mengangkat kepalanya saat ada yang memanggilnya
"Bang al" ucap mereka serempak
"Kenapa kalian disini. Siapa yang sakit" tanya al sedikit khawatir
" ken..an ba...ng" jawab el lirih
" apa, kok bisa?" Kaget al
" kita juga gatau bang" jawab gevan
Saat al ingin bertanya lagi devina memanggilnya dan al langsung meninggalakan el dan gevan .
Sebenci bencinya al kepada kenan dia tetap tau dengan siapa adiknya itu berteman. Dan al juga tau jika kenan bersekolah walaupun dia tidak tau jika kenan membiayai sekolahnya sendiri dengan bekerja .
Saat pertama kali al memasuki ruangan ugd rasanya sangat berdeda. Dia langsung berjalan perlahan sambil mendorong tabung oksigen di bantu oleh devina.
Dia langsung menatap seorang yang berbaring di brankar itu. Hatinya mencelos melihat keadaan adiknya saat ini. Masih pantaskah di sebut adiknya ???
"Al" panggil tio membuyarkan lamunan Al
" om kenan kenapa?"tanya al khawatir
Tio tersenyum dalam hati walaupun Al membenci kenan tapi dia masih peduli dan sayang terhadap adiknya itu. Tio juga sudah mengetahui kejadian yang menimpa keluarga kenan.
Tio,deri dan anjas(papi el) mereka sudah berteman sejak smp sampai saat ini. Walaupun mereka sudah berteman lama tio dan anjas tidak menyangka jika deri tega melakukan perbuatan yang keji itu dengan menyalahkan kenan atas kematian anak pertamanya "kaila".
Bahkan tio dan anjas pernah mencoba mengambil alih kenan dari deri. Namun kekuasaan deri membuat mereka tidak bisa melakukan apa apa. Dan mereka berdua hanya bisa mengawasi kenan dari jauh.
Ok back to topic
" kamu pasangkan oksigen untuk kenan dulu" ucap tio tanpa menjawab pertanyaan al
Setelah selesai memsangkan oksigen kepada kenan, al langsung menatap tio lagi sedangkan devina memilih keluar terlebih dahulu.
Tio menghela napas pelan.
" kenan hanya kecapean, tadi om sudah melakukan ronsen kepada kenan tinggal menunggu hasilnya kurang lebih 1 minggu. Kenan akan di pindahkan ke ruang perawatan. Kalau begitu om tinggal dulu" ucap tio dan di angguki oleh al
.....
Setelah di pindahkan keruang perawatan al langsung masuk ke ruang kenan. Sebelumnya gevan dan el sudah masuk namun tio menyuruh mereka untuk pulang walau mereka masih ingin menunggu adiknya sampai siuman .
Al langsung berjalan pelan menuju ke arah adiknya, dia langsung duduk di sebelah kenan dan memandang wajah pucat adiknya itu.
Dia mengenggam tangan adiknya dan mengecupnya secara perlahan. Bahkan dia lupa kapan dia menyentuh adiknya itu.
" ken maafin abang"
"Abang tau pasti ken takut dan marah sama abang, abang tau abang salah. Tapi saat abang lihat wajah kamu abang selalu ingat kak kaila dan selalu ingin marah ke kamu"
" Maafin abang seharusnya abang selalu ada di samping kamu tapi abang malah ikut ikutan nyiksa kamu" ucap al dengan tatapan sendu
" semoga cepat sembuh. Abang sayang kamu ken" ucap al
Setelah itu dia berdiri dan mencium kening kenan cukup lama. Dan dia langsung keluar dari kamar rawat ken.
Dan tanpa sepengetahuan al, kenan sudah siuman dari awal al masuk. Namun kenan berpura pura belum siuman.
Setelah al menutup pintu itu, kenan langsung membuka matanya dan langsung menangis dalam diam.
" ken juga sayang abang. Ken ga pernah sedikitpun benci sama abang" ucap kenan di sela tangisannya itu .
.....
~janganlupavote~
Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan - End
Novela JuvenilTambahkan ke perpustakaan kalian Dan jangan lupa Follow akun ku😉 Hanya menyesal dan berharap semua akan baik baik saja. Mengapa penyesalan begitu menyakitkan. Jangan lupa tinggalkan jejak