....Vote....
Al berlarian di koridor rumah sakit sambil menangis . Dia tidak peduli dengan orang orang sekitar yang menatap ke arahnya yang terpenting sekarang dia harua menemui doktwr frans .
Sesampainya di depan ruangan dokter frans, al langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
....
Dokter frans yang sedang berada di ruang kerjanya di kagetkan oleh al yang tiba tiba masuk tanpa mengetuk pintu.
"Dok" ucap al
" astaga kamu itu kalo ma.." ucapan frans terhenti saat menatap raut wajah al
"Kenapa?" Tanya frans
" tolongin adik al" ucap al yang mulai menangis lagi
" udah jangan nangis. Adik kamu kenapa" ucap frans sambil mendekati al dan al hanya menggelengkan kepalanya
" ya sudah kita langsung ke ruangannya adik kamu saja" ucap frans yang di angguki oleh al
Sesampainya di depan icu dia sudah melihat orangtua dari kaila. Apa jangan jangan adik al itu juga adiknya kaila" pikir frans
Tanpa pikir panjang frans langsung masuk sedangkan al dia memilih menunggu di luar dia tidak sanggup jika melihat adiknya harus berjuang mati matian.
...
Segera brankar ken didorong ke ruang Icu . Suster langsung memasang infus di tangan kenan.
Tio memeriksa bagaimana keadaan kenan. Dan tio juga membersihkan sisa darah yang di muntahkan oleh kenan. Tio dapat melihat napas kenan semakin memberat langsung memasangkan selang oksigen dan EKG, alat rekam jantung karena dada kenan naik turun secara tidak beraturan.
Tak lama setelah itu frans masuk ke dalam ruang icu.
" frans" ucap tio
" bagaimana keadaannya?" Tanya frans to the point
"Saat ini kondisi tubuh ken semakin memburuk" jawab tio
Dapat di lihat napas kenan yang tak teratur serta wajahnya yang sudah pucat. Serta para suster yang memasangkan infus dan alat untuk menunjang tubuh kenan. Tio juga memeriksa keadaan kenan dan sesekali mengusap pelan kepala kenan.
Frans yang sedari tadi terdiam langsung melakukan tindakan dan melihat ke arah monitor EKG dan saat dia sedang memeriksa keadaan kenan tiba tiba monitor Ekg menunjukan garis datar.
" siapkan Defibrillator " ucap frans panik dan suster langsung membawa alat defibrillator.
Setelah itu suster langsung mengoleskan gel bening ke dada kenan dan tio dengan setia menggenggam tangan kenan sambil berucap supaya ken tetap bertahan untuknya dan juga keluarganya.
"200 joule, all clear?" Ucap dokter frans
Tio langsung melepaskan genggaman tangannya dan sedikit menjauh dari tubuh ken serta suster yang ada di sana juga ikut menjauh.
Namun selepas melakukan kejut jantung itu jantung monitor masih menunjukkan garis datar.
"360 joule clear" ucap frans dan sekali lagi frans mengulanginya.
Namun harapannya tak tercapai. Semua menatap mesin monitor yang menunjukkan garis lurus itu. Dokter frans langsung menggelengkan kepalanya.
" ga mungkin" gumam tio
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan - End
Teen FictionTambahkan ke perpustakaan kalian Dan jangan lupa Follow akun ku😉 Hanya menyesal dan berharap semua akan baik baik saja. Mengapa penyesalan begitu menyakitkan. Jangan lupa tinggalkan jejak