Vote... Vote...
.....Ken kembali kedapur dengan membawa 3 butir obat yang biasa di minumnya.
Dia melangkahkan kakinya pelan sambil bersenandung kecil. Ken langsung mengambil air dan dia menuju kursi untuk duduk.
Ken mengambil roti tawar sebelum meminum obatnya. Setelah itu dia langsung mengambil 1 butir obat.
"Kamu malah enak enakkan duduk, bersihin tuh dapurnya" ucap ana tiba tiba membuat ken terlonjak kaget
"Iya bun, ken mau minum obat dulu baru beresin dapur " ucap ken pelan
"Cih, kamu itu hanya merepotkan al saja " ucap deri
"Maksud ayah apa?"tanya ken pelan takutnya ayahnya marah
"Kamu cuma pura pura sakit supaya al perhatian dan membangkang kepada kami kan" ucap deri
"Tid.."
"Hallah jangan alasan kamu" ucap deri sambil melangkah ke arah ken dan mengambil obat itu
"Ayah jangan" ucap ken
"Kamu itu cuma pembuat masalah dan merugikan ken" ucap deri sambil membuat obat ken ke sembarang tempat
Ken hanya menatap nanar ke arah orangtuanya. Dan dengan keberanian nya ken bicara kepada orangtua nya.
"Salah ken apa sih sama ayah sama bunda, ken juga anak kalian. Ken pengen perhatian dari kalian berdua ken juga pengen bisa di sayang sama bunda dan ayah" ucap ken
" Kamu itu bukan anak saya" ucap ana
" Bunda ken mohon, anggap ken anak bunda walau hanya sebentar. Ken kangen saat saat dulu, ken pengen di peluk dan di manja sama bunda" ucap ken dengan air mata yang entah kapan mengalir di mata indahnya
" udah saya bilang kamu bukan anak saya" ucap ana dengan kencang
"Ken mohon bunda" ucap ken lirih
Deri yang melihat itu emosi entah kenapa dia selalu emosi saat berada di dekat ken. Dia langsung menarik pergelangan ken dengan keras dan membawanya ke arah gudang.
"Kamu ke kamar dulu an, aku mau kasih pelajaran ke anak kurang ajar ini" ucap deri dan ana mengangguk pelan
Deri langsung berjalan ke arah gudang dan menarik ken yang kesakitan itu.
"Ayah lepas" ucap ken lirih
"Diam kamu" bentak deri
Sesampainya di gudang dia langsung menghempaskan tubuh ken ke lantai yang dingin itu.
"Lapas baju kamu" ucap deri ke kenan tapi ken malah menunduk
"Cepat" ucap deri lagi dan ken mau tak mau melepaskan bajunya.
Deri langsung mengambil cambuk yang ada di sana.
"Jan..gan ay..ah" ucap ken sambil mundur pelan
Ctarr...
Namun deri malah mencambuk tubuh ken. Dan tanpa ampun deri malah semakin menyakiti anaknya itu.
Ctarr...
Ctarr....
"Am..pun yah" ucap ken
"Ga ada ampun buat anak kayak kamu. Kamu membuat al menjadi membangkang kepada orangtuanya sendiri" ucap deri dengan emosi
Ctarr...
"Ahhh..."
"Ay...ah am....pun"
"Ma...afin ke..n ay...ah"
"Cu...kup ay..ah"
Saat deri ingin mencambuk tubuh ken lagi ken langsung memeluk kaki ayahnya dengan tubuh bergetar dan darah yang keluar dari tubuh ken akibat cambukan itu.
"Ay..ah ma..afin ken, ken ak..an men..jauh da..ri ab..ang al" ucap ken sambil sesegukan
"Saya ga percaya dengan omongan kamu" ucap deri ke kenan
"Ken janji ayah, tapi ken mohon jangan siksa ken. Kalau perlu ken akan pergi dari rumah ini" ucap ken
"Baiklah, silahkan kamu pergi dari sini dan jangan berharap kembali ke sini lagi" ucap deri dengan dingin
Dengan susah payah ken berdiri dia langsung memeluk tubuh deri membuatnya menegang.
"Ken sayang ayah, besok ken akan pergi dari sini jaga diri ayah baik baik, jaga bunda dan yang lainnya juga. Ken janji ga akan merepotkan kalian lagi" ucap ken kepada deri
Deri hanya diam tanpa menjawab kalimat yang di ucapkan oleh ken. Ken menarik napasnya pelan.
"Udah malam yah, mending ayah istirahat" ucap ken
Deri langsung mendorong tubuh ken dan pergi dari sana tanpa sepata kata.
'Makasih ayah, karena selama ini ayah mau menampung ken disini. Ken harap kalian bahagia' batin ken tersenyum kecut
......
Jam 4 pagi ken sudah berada di depan pintu gerbang membawa baju di tasnya. Dia memandangi rumah di hadapannya ini. Ken menghela napas pelan.
Ken mulai berjalan menjauh dari rumah itu dan dia akan pergi entah kemana itu. Dia akan sangat rindu kepada keluarganya. Tapi apa boleh buat.
Ken menuju ke sebuah kos kosan, dia masih punya sedikit uang untuk menyewa kosan dan membeli obat.
Setelah dia mendapatkan kamar kos ken langsung masuk dan istirahat. Ken juga tidak melanjutkan sekolah nya dia akan bekerja saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
.....
Sedangkan di tempat lain al sedang kelimpungan mencari keberadaan ken.
"Ayah bunda" teriak al
"Kenapa sih al masih pagi kok teriak teriak gitu" tanya ana
"Kenan kemana, kenapa di kamar dia ga ada dan kemana semua baju ken" tanya al dengan nada dinginnya
"Mana bunda tau, minggat kali dia" jawab ana
" kalian itu kenapa sih, ken itu anak kalian" ucap al
" sekarang al tanya sekali lagi ken kemana" ucap al dengan dingin
"Dia pergi dari sini" ucap deri
"Apa ayah yang mengusir ken" ucap al tersulut emosi
"Dia yang minta pergi" ucap deri tanpa beban
"Udahlah al gatau sama jalan pemikiran kalian. Kalau terjadi apa apa sama ken al ga akan maafin ayah sama bunda " setelah mengatakan itu dia langsung pergi keluar rumah
Sedangkan deri dan ana hanya diam dan tak tau sedang memikirkan apa.
....
4 hari kemudian masih tidak ada kabar di mana ken berada. Al juga sudah memberitahu ke gevan, el serta kedua orangtua mereka jika ken pergi dari rumah . Bunga dan wida yang mendengar bahwa ken pergi dari rumah langsung menangis.
Mereka semua sangat khawatir akan keadaan kenan. Wida, bunga, gevan serta el sudah tau tentang penyakit ken karena tio yang keceplosan mengatakan kepada mereka karena tio yang khawatir akan keadaan kenan.
.......
Vote vote

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenan - End
TienerfictieTambahkan ke perpustakaan kalian Dan jangan lupa Follow akun ku😉 Hanya menyesal dan berharap semua akan baik baik saja. Mengapa penyesalan begitu menyakitkan. Jangan lupa tinggalkan jejak