17

2.9K 216 12
                                    

Votee..vote...
....

2 bulan telah berlalu, semua kejadian baik yang membuat ken semakin terpuruk atau yang membuatnya menjadi lebih kuat berhasil ia lewati walau harus dengan air mata maupun senyuman di wajahnya.

Selama 2 bulan ini ketika dia sekolah dia selalu di antar oleh al maupun di jemput oleh gevan dan el dan pulang nya pasti akan di antar oleh gevan atau el. Dan setelah dia pulang sekolah dia sering menghabiskan waktunya di kamar al dan pasti keira secara diam diam akan ke kamar al untuk bermain dengan ken abangnya.

Dan setiap hari al memberi uang kepada bibi atau pak satpam untuk membelikan ken makanan kalau tidak begitu al menyuruh bibi mengantarkan makanan untuk kenan secara diam diam. Kadang jika ken bosan dia akan ke taman belakang sekedar menikmati semilir angin ataupun menunggu al pulang dari rs.

Dan ayah serta bunda nya selalu memarahi ken entah itu salah atau tidak tapi ken selalu mendapat perlakuan yang tidak enak dari keduanya. Namun ken hanya bisa diam dan memendam rasa sakitnya. Bahkan al kadang tak tau jika adiknya itu di caci maki oleh orangtuanya karena ken yang tidak mau jika abang dan orangtuanya bertengkar.

Dan beberapa hari ini ken juga merasakan jantungnya yang semakin sakit tidak seperti dulu dan ginjalnya tak terlalu karena dia meminum obatnya. Namun ken hanya diam dia tidak mau merepotkan al dengan memberitahu jika jantungnya juga bermasalah. Saat ken sedang melamun ada seseorang yang memanggilnya.

"Ken" panggil al yang baru pulang dari rumah sakit

" iya bang, tumben jam 4 udah pulang" ucap ken

"Iya, soalnya 1 minggu lagi praktek abang disana udah selesai dan abang mau ngrusin selanjutnya abang langsung kerja di sana apa dimana.  Jadi bisa pulang agak cepetan" jelas al dan ken hanya mengangguk

"Ya udah kita masuk yuk, mandi terus makan tadi abang beliin nasgor kesukaan kamu" ucap al dan ken langsung memekik senang membuat al tersenyum bahagia.

...

Al mengajak ken untuk turun dan bergabung dengan orangtuanya.

"Ngapain kamu ajak dia kesini" sinis ana

" bunda apaan sih, ken juga bagian dari keluarga kita" ucap al

" pasti otak kamu udah di racunin sama anak sialan itu" ucap deri

"Udah deh yah, jangan mulai al cuma mau kita kayak dulu lagi dan ga ada pertengakaran ga jelas kayak gini" ucap al

Sedangkan ken dan adnan hanya menyimak, adnan yang sesekali menatap tak suka kepada ken yang membuat adnan tak bisa dekat dengan al seperti dulu lagi. Dan ken yang masih menunduk sambil tangan kanannya yang di gengam oleh al.

"Apa kamu bilang tadi al, kamu mau kita kayak dulu. Coba kamu bilang ke anak kurang ajar itu, dia udah bunuh kakak kamu" ucap deri

" udah cukup yah, ayah gatau kan gimana kejadiannya jadi jangan salahin ken terus menerus" bentak al

" kamu udah berani ya sekarang al bentak ayah kamu sendiri" ucap ana

Al berdecih kemudian mengajak ken untuk kembali kekamar.

" udah bun" ucap adnan

Kenan - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang