Story of Janda kembang

13.2K 462 20
                                    

Janda.
Apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar kata itu?
Sebuah status yang tak jarang dipandang sebelah mata. Pengganggu suami orang, perusak, jika ia berdandan sedikit lantas disebut wanita nakal, pergi kesana-kemari disebut ingin cari perhatian, dan jika ia menikah, maka tak dispesialkan.

"Ah, dia cuma janda."

"Menikah seadanya saja, toh ini pernikahan kedua."

Itulah kata yang seringkali terdengar jika ada undangan pernikahan dari seorang janda. Dan itu juga yang membuat seorang wanita bernama lengkap Anika Fathiraaturahma berusia dua puluh empat tahun begitu membenci statusnya saat ini. Seorang janda beranak satu yang ditinggal suaminya karena penyakit.

Sungguh ia sangat tak ingin menyandang status ini, karena walau bagaimana pun sebabnya ia menjanda. Tetap saja anggapan miring selalu saja menempel padanya.

Wajahnya yang elok nan cantik, berkulit putih, berambut pirang sebahu dan memiliki bibir kemerah-merahan meskipun tak menggunakan lipstik itu selalu saja menyita perhatian di daerah tempatnya tinggal. Apalagi dikalangan kaum adam dari berbagai kalangan. Tua, muda, ABG labil (tak termasuk anak-anak) menyukai parasnya yang seperti bidadari.

Namun itu berbanding terbalik dengan hidupnya yang sejak dulu memang sudah berantakan, ibunya bernama Aisyah menjadi TKI di Negara lain sudah hampir tiga belas tahun lamanya. Sejak kecil ia dititipkan pada bibi atau neneknya. Serba kekurangan, ia sendiri tak mengerti mengapa begitu. Padahal sang ibu bekerja di luar dan mendapat gajih yang lumayan. Lulus di bangku Sekolah Menengah Atas itu pun dengan biaya yang selalu menunggak.
Ia tak mengerti sama sekali permasalahan keluarganya, mereka seolah menutupi dan tak memberitaunya apa yang terjadi.
Maka dari itu, hubungan ibu dan ayahnya renggang karena sang ibu tak pernah pulang ke Tanah Air dan karena pekerjaan sang ayah yang serabutan di kota metropolitan. Orang tuanya bercerai tiga tahun lalu. Bahkan saat pernikahannya pun sang ibu tak bisa menghadiri. Hanya ada sang ayah yang menjadi wali nikahnya. Pernikahan impian yang ia niatkan hanya satu kali seumur hidup, kini luluh lantah sebab takdir berkata lain.

Dan ia kini tinggal bersama ibu mertuanya dari alrmarhum sang suami. Karena ia sendiri tak tahu harus tinggal dimana lagi sebab tak ada tujuan untuk ia tinggal. Bukan karena takut menghadapi dunia luar atau hal lain. Tapi karena anaknya yang masih berusia empat tahun bernama Muhamad Athaya Fathurahman yang membuatnya berat. Sedangkan ia sendiri kini bekerja sebagai seorang Leader Produksi di sebuah PT. Wiring harness yang memiliki dua shift, siang dan malam.

Tak bisa dihindari, ia harus menghidupi anaknya seorang diri. Memposisikan dirinya menjadi seorang ibu sekaligus ayah. Mencoba kuat demi Athaya yang semakin tumbuh besar dan pasti memerlukan biaya yang cukup besar juga.
Bekerja siang dan malam, ia pergi saat anaknya masih terlelap dan pulang saat sang anak sudah terlelap. Memang hanya sedikit waktu yang bisa ia luangkan. Sebab tak jarang juga ia harus masuk di hari libur sabtu dan minggu.

Karena tak ingin dipandang sebelah mata, Anika terkenal dengan sosok yang jutek namun tegas. Tak menggubris setiap laki-laki yang mendekatinya. Ia ingin membuktikan bahwa tidak semua janda sepertinya lekat dengan sebutan pelakor. Meskipun tak semua orang terdekatnya beranggapan begitu, namun tetap saja ia herus menjaga agar sebutan itu tak melekat padanya.

Nah, ini baru Permulaan yeh😅 part selanjutnya akan kupost lagi.😊

Pernikahan Kedua AnikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang