{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.}
Pernah mendengar manusia yang tujuan hidupnya adalah mati terlindas ban tronton, tertembak peluru, gantung diri, minum racun alias bunuh diri?
Ko...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
woles bro, ngopi dulu napa yekan?😁😁
.
.
.
ga vote auto dimakan sumanto si kanibal.
eits, canda deng.
.
.
.
Bulu kuduk Taehyung berdiri tegak, secara harfiah dia hanya bersitatap dengan makhluk mati.
Lelaki tampan ini-- ah sejak kapan robot tolol ini jadi tampan, bung?!
Hei, cuma aku disini seorang pria perkasa yang tampan! batin Taehyung meneriakkan protes.
Kendati aneh, sesisip dadanya berdesir. Robot bersurai arang ini tidak nampak seperti benda mati, dia terlalu nyata.
Berhayal absurd apakah jika kulit epidermis Jungkook kita robek, maka yang dapat kita jumpai adalah seperangkat kabel dan remo baterai?
Hell, ilmu tehnologi digital jaman sekarang memang kian mengerikan dan tak terduga.
Ini namanya malah menyesatkan namanya, gblk!
10 menit telah berlalu, dan si Aurora cuma diam, masih betah menatap jernih kedua iris Taehyung yang terlihat sayu, redup karena sinarnya surut perlahan.
Tidak sedikitpun kelihatan si robot bosan dan jenuh.
Dua matanya bulat sempurna, berpendar terang memancarkan aura positif.
Terlebih satu hipotesis gilanya, di balik celah bibir merah merekah si robot terselubung wangi fresh ocean bercampur buah berries.
Aroma tubuh dan harum mulut Jungkook mampu menggelitik dan menelanjangi segala hormon Taehyung. Mengusiknya sampai gila!
Sungguh, Taehyung dibuat terbuai oleh pria di depannya ini.
Pahatan wajahnya super sempurna bak prince dongeng masa kini. Betapa elok wajahnya. Parasnya cantik. Bak ulzzang wanita namun terjebak di dalam tubuh atletis binaragawan. Amat unik namun estetik.
Kulitnya semulus porselen, yang bentuk dagunya tirus dan tulang pipinya samar, yang alisnya melekuk indah.
Puas mengamati bentuk kerangka si robot, Taehyung spontan berdeham mengusir canggung.
Beranjak malas dari sofa empuk menuju ke arah dipan, "Mau kumasakkan apa?" gumam Taehyung sembari menunduk, membongkar isi laci guna mengecek persediaan.
Jungkook melongo di tempat, fokus sensornya masih terpacu pada Taehyung.
"Aku bisa makan apa saja."
Taehyung menghembus napas, menyibak poni lebatnya ke belakang. "Disini cuma ada ramen dan kimchi. Sial, ini sudah akhir bulan, ya?" gerutunya sebal.
