7. Bet on My Feeling

10.3K 1K 14
                                    

Mohon vote nya ya, meskipun cerita ini sudah selesai, saya tetap mengharapkan kemurahan hati reader untuk menghargai jerih payah saya membuat cerita ini selama berbulan bulan. Maaf kalau kalian terganggu sama notifnya. Aku lagi posting ulang soalnya hehe...

Terima kasih dan selamat membaca...

***

Kedua arwah itu masih berkeliaran dan kini berjalan bolak balik di depan perapian.

Huh bagaimana aku bisa mendekati Astoria jika keadaanku seperti ini?

Gerutu Draco pusing dengan keadaannya sekarang ini. Setelah dia memutuskan untuk mendekati gadis cantik itu, malah semua jadi begini.

"Granger." Panggil si pria.

"Sebentar Malfoy. Sepertinya aku pernah membaca sebuah kasus seperti ini." Balas si gadis.

"Kasus apa?" Tanya di pria lagi.

"Dulu pernah ada seorang wanita yang juga melakukan kesalahan dalam pembuatan ramuan ini. Pada akhirnya dia mengalami persis seperti yang kita alami. Namun untungnya arwahnya dapat kembali." Jelas si gadis dalam satu tarikan nafas.

"Astaga, bernafaslah selagi bicara." Ujar pria itu.

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas.

"Jadi, tunggu apalagi? Ayo kita cari wanita itu." Ajak pria tampan berambut pirang platina itu.

"Hello, mister. Kumohon pakai sedikit otakmu. Kita ini arwah. Mana bisa memegang buku? Semua informasi tentang wanita itu ada dalam buku perpustakaan bagian distrik terlarang." Terang sang gadis.

"Benar juga. Merepotkan."

Draco dan Hermione pun langsung terduduk di lantai. Lemas.

***

Karena tidak ada yang dapat dikerjakan, mereka kembali ke kamar mereka masing masing untuk melihat keadaan tubuh mereka.

Dan Hermione menjerit keras setelah menemukan buku sejarah sihirnya terbuka di bagian halaman tentang mantra pertama yang di buat saat seseorang mati suri.

Spell itu memungkinkan seorang arwah untuk dapat berkomunikasi dengan manusia.

Draco segera mendatangi partnernya. Dan betapa takjub nya saat menemukan ia dapat menebus benda apapun yang ada di depannya termasuk pintu.

Hebat Pikirnya.

"Ada apa Granger??" Tanya Draco begitu ia sampai di kamar Hermione.

"Kita tertolong!!" Pekik Mione senang

"Ha?"

"Aku menemukan spell yang membuat arwah dapat berkomunikasi dengan manusia" balas Hermione lagi. Dia merasa mereka masih memiliki harapan.

"Benarkah? Jadi dengan itu kita dapat meminta bantuan?" Draco melebarkan matanya, senang karena dia tidak jadi mati saat ini.

"Iya betul. Mungkin lebih baik kita pecahkan masalah ini tanpa campur tangan para profesor...."

"Hhh untuk kali ini aku setuju denganmu. Apa mantranya?"

"Unconxiousenes Reppell"

Dan muncullah cahaya keunguan setelah Hermione merapalkan mantra itu, membungkus arwah mereka dengan pendar cahaya keunguan.

[END] Dramione-Because of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang