8. Our Outstanding

9.3K 1K 28
                                    

Mohon votenya meskipun cerita ini sudah selesai. Terimakasih dan selamat membaca

***

Hermione menghela nafas lelah. Ia terduduk di sofanya setelah mendengar hal yang menyakitkan baginya. Ia muak dengan Ron. Kenapa cintanya harus menyedihkan seperti ini?

Ia hanya melamun menatap perapian sambil melirik sekeliling common room asramanya.

Draco datang tak lama kemudian dan langsung menghempaskan diri ke sofa hijaunya. Keadaannya tak jauh berbeda dengan Hermione. Mereka melamun dalam diam. Menatap ke perapian.

Dan tak lama salah satunya memecah keheningan itu.

"Apa terkadang kau merasa lelah, Malfoy? Orang-orang disekitarmu mendadak jadi brengsek dan menyakitimu." untuk orang lain, mungkin pertanyaan itu sedikit abstrak dan ambigu.

Namun tidak untuk Dracao. Pertanyaan Hermione terasa sangat jelas.

"Ya. Kelelahan tak berujung."Jawab Draco. Kemudian kedua nya kembali terdiam sambil melamun.

Hermione tersadar. Tak seharusnya dirinya terus bersedih. Ia harus bangkit. Ia tak mau terlihat rapuh di hadapan musuhnya.

Dan hal pertama yang harus di lakukan adalah mengembalikan arwah mereka ke tubuhnya.

Dan Hermione tak punya persediaan sabar yang tersisa untuk menunggu Harry menyelesaikan ramuannya.

Hermione pun akhirnya memutuskan cara final yang ia ambil dari hasil perdebatan beberapa opini dalam otak serba tahunya.

"Malfoy, Apa tidak sebaiknya kita meminta bantuan prof. Slughorn untuk membantu kita kembali seperti semula?" Tanya Hermione pada Draco.

Sebagai contoh bagi murid-murid di Hogwarts, Hermione tentu harus memelihara sikap menghargai. Maka itu ia tanyakan pendapat partnernya soal masalah ini.

"Memang kenapa tidak kita tunggu ramuan dari Potter?" Tanya Draco balik.

"Tugas ketua murid, ingat? Kita tidak bisa terlalu lama mengabaikannya." Jawab Hermione sambil memutar bola matanya.

"Ugh kau benar. Kita bahkan belum membuat jabatan prefek dan jadwal patroli." Timpal Draco mengerang malas mengingat tugasnya.

"Dan jangan lupakan soal proposal perencanaan kegiatan selama setahun kedepan, Malfoy."Tambah Hermione lagi.

"Juga soal pesta dansa tolol itu. Hhh" Tambah Draco kesekian kalinya. yang sukses membuat keduanya mengerang dan menggerutu bersamaan. Mereka benci pesta dansanya.

"Hhhh.... yasudah. Lebih baik sekarang kita menemui prof. Slughorn" Ajak Draco.

"Hmm... Sebaiknya kita periksa keadaan tubuh kita dulu." Usul Hermione yang diterima dengan anggukan kepala oleh Draco.

Dan keduanya pun memeriksa keadaan tubuh mereka di kamar mereka masing-masing.

Setelah nya mereka menuju ke kelas potions untuk menemui prof. Slughorn.

***

Pria tua itu tengah duduk sambil menuliskan sesuatu dengan pena bulu di atas sebuah perkamen.

"Permisi, Prof." panggil sebuah suara.

"Ya?" Dan betapa bingungnya pria itu saat didapatinya tak ada seorang pun berada di ruangan itu selain tentu saja dirinya.

Ia pun memilih menganggap dirinya salah dengar dan kemudian melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

[END] Dramione-Because of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang