1. Annoying Partner

31.1K 1.6K 100
                                    

2018 dan baru sempat edit ini cerita lagi. Duh, emg keliatan ya kalo first story. Masih banyak banget yang kacau dan amburadul 😂😂😂

***

Perang kejam itu telah usai. Mereka yang gugur banyak meninggalkan luka bagi orang-orang terdekat mereka. Bau darah dan kematian masih mengudara hingga hari ini. Tidak ada yang benar-benar hilang setelah semua ini. Sungguh perang yang tak terlupakan bagi semua orang.

Mereka yang di tinggal hanya dapat menangis, bertahan, dan tetap hidup demi pengorbanan mereka yang gugur dalam perang maut tempo hari.

Harry dan kawan kawannya kembali melanjutkan tahun ke tujuh nya di Hogwarts setelah kastil tua itu selesai di renovasi akibat kerusakan perang. Banyak hal berubah dalam waktu singkat.

Teror kejam Voldemort memang tidak akan membayangi mereka lagi. Namun keluarga dan teman-teman mereka, menghilang dan tak akan kembali lagi untuk selama-lamanya. Inilah resiko atas kebebasan yang mereka minta. Selalu ada pengorbanan untuk sebuah perubahan.

Setelah Harry dan teman-teman membereskan segala permasalahan yang tersisa, mereka pun kembali menganyam pendidikan mereka yang sempat terhenti. Begitupun Hermione yang hingga kini memilih menyelesaikan sekolahnya di sekolah sihir Hogwarts bersama yang lainnya.

Murid dari asrama Slytherin banyak berkurang, karena banyak diantara mereka yang pindah ke sekolah lain setelah orang tua mereka tertangkap dan mendekam di Azkaban.

Gadis dengan rambut coklat dan manik berwarna sama itu terus bertahan dengan teguh setelah banyak pelajaran yang ia petik dari pengalamannya.

Mendekati waktu makan, siswi paling cerdas di sekolah itu berjalan sambil bersenandung menuju ke Aula Besar. ia melewati lorong-lorong Hogwarts, sambil menggendong buku tebalnya di lengan kirinya. Jubah panjangnya berkibar tertiup angin akibat langkah kakinya yang besar. Sepertinya ia sangat terburu-buru.

Sesampainya di meja makan, Hermione segera menyapa teman-temannya.

"Hai, apakah kalian sudah lama memulai makan?" Hermione melompati bangku panjang dan mengambil tempat duduk menunggu balasan dari sapaannya.

"Hai Mione, sudah lumayan lama sih."Jawab Ginny tetap dengan wajah datarnya.

"Hai juga Hermione" Kali ini Harry yang menyahut dari sebelah gadis Weasley itu.

"Hwair Hermwiowhnie..." Dan ini tentu saja Ron, dengan kebiasaannya yang berbicara saat makan.

"Kau menjijikan Ronald. Bisakan kau telan dulu kentang tumbukmu itu??" kata Ginny mengernyit jijik pada kakaknya. Sebagian kentang tumbuk Ron nyaris saja meluncur keluar dari mulutnya dan mengenai dirinya.

"Huh cerewet sekali kau ini. Laki-laki yang memperistrimu pasti akan tuli dalam 3 hari, Gin. Kasihan Harry." balas Ron.

Ginny yang sudah kesal, mencubit lengan Ron sekuat tenaga.

"Argh!! Sakit, Gin!! Ampun ampun. Maaf ya, tolong maafkan ak-Aww..." Kata Ron kesakitan.

Harry dan Hermione hanya geleng geleng melihat kelakuan kedua kakak beradik ini. Selalu saja begitu.

Well, setidaknya Hermione masih bisa mentolerir Ron. Itulah guna nya cinta kan? Well, ia memang menyukai pria Weasley itu. Sejak tahun ke tiga. Kenyataan bahwa sampai detik ini mereka masih berstatus sebagai teman sungguh mengganggunya.

Ting.. Ting.. Ting..

Suara dentingan piala meredakan kebisingan obrolan para murid. Terlihat prof. McGonagall ingin menyampaikan sesuatu di tribun depan.

Para siswa yang sedang makan menghentikan makan mereka dan menatap ke depan dengan penuh ketertarikan.

"Selamat malam anak-anak. Aku akan memulai pembagian asrama untuk murid tahun pertama. Dan setelahnya akan ada pengumuman prefek dan ketua murid." Kata prof. McGonagall yang langsung disambut antusias oleh para murid.

[END] Dramione-Because of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang