17. Wounded

12.7K 1.1K 29
                                    

Selamat membaca ^^

***

Liburan yang didapatkan para murid di Hogwarts sudah berakhir.
Kini mereka harus kembali bersekolah seperti biasanya.

Termasuk Draco dan Hermione, yang baru saja mengucap janji sebagai sepasang suami istri itu.

Mereka kembali bersekolah dan menjalankan tugas mereka sebagai ketua murid.

"Draco, menurutmu aku harus bagaimana? Eum.. Ini masalah Ron." Tanya Hermione pada Draco di asrama.

"Begini, Hermione, sekarang kita sudah menikah. Berarti cepat atau lambat Ron juga akan mengetahuinya." Jawab Draco.

"Tapi bagaimana cara memberitahunya????" Desah Hermione lemah.

"Tunggulah saat yang tepat Hermione." Kata Draco lagi, mencoba memberi solusi bagi Hermione

***

Suasana Aula Besar pagi itu layaknya pagi pagi sebelumnya. Setelah melewati hari libur mereka, kini para murid kembali melepas kerinduan satu sama lain. Celotehan riang para murid terdengar di sana sini.

Bahkan Harry dan beberapa anak Gryffindor kini tengah berkumpul sambil memainkan catur yang menurut Hermione adalaah permainan catur barbar.

Dan yang menjadi pusat perhatian nya tentu saja Ron si jagoan catur.

"Ugh... Aku hanya kurang beruntung, kau tahu." Kata Harry kecewa lantaran kalah.

"Yeah, kau sudah mengatakan itu seratus lima belas kali, Harry Potter" Kata Ron dengan sedikit sombong karena berhasil mengalahkan Harry lagi.

"Kau payah Harry" Kata Seamus sambil menghela nafasnya.

"Masa kau biarkan Ron menang darimu sampai seratus lima belas kali sih?" Tambah Dean.

"Well, mungkin kurang beruntung" Balas Neville membela Harry rupanya.

"Hai semuaa" Sapa Hermione tiba tiba.

"Hai Mione... Selamat acara mu berjalan lancar. Pesta dansa kemarin benar benar keren!" Kata Seamus bahagia karena kemarin berhasil mencium anak dari asrama Ravenclaw.

"Well, terima kasih. Ron, kau sudah sarapan?" tanya Hermione pada Ron.

"Sudah Mione. Cepat lah kau makan. Ini sudah hampir siang hari." Kata Ron.

"Baiklah aku makan dulu ya" Jawab Hermione.

Ia pun segera mengambil nasi dan lauk serta jus labu nya dan mulai menyantap makan paginya.

Hermione bahkan sempat mencuri pandang pada suami nya yang kini juga sedang memakan sarapannya dalam diam.

***

Siang hari, kelas potion.

Siang hari ini Gryffindor dan Slytherin memiliki kelas ramuan.

Dan Prof Slughorn pasti akan memberikan mereka tugas lagi.

Well, ini mengingatkan kita tentang insiden arwah itu kan? Hahaa

"Selamat siang anak-anak. Kalian akan di berikan tugas untuk membuat ramuan bebas. Tetapi ramuan ini di kerjakan secara pribadi dan akan di nilai nanti malam." Kata Prof Slughorn langsung membuat beberapa anak mengerang malas.

"Well, silakan di mulai"

Semuanya pun bergerak mengambil bahan bahan yang mereka perlukan untuk membuat ramuan.

Setelahnya mereka langsung membuat ramuan yang mereka inginkan dengan konsentrasi tinggi.

Dan waktu mereka pun habis saat waktu menunjukkan pukul 6 sore. Waktu nya untuk membawa ramuan itu kekamar mereka.

Pada saat setelah makan malam mereka akan membawa kembali ramuan itu ke kelas ramuan untuk dinilai oleh Prof. Slughorn.

***

Draco yang sudah terlambat untuk mengikuti makan malam segera berlari mulai dari asrama nya.

Namun di pertengahan jalan, ia tanpa sengaja menabrak Ron yang sedang membawa ramuannya.

"Arghhhh!!!" teriak Draco kesakitan karena tersiram dengan ramuan Ron.

"Tak bisakah kau berhati-hati, Malfoy!!! Kau menghancurkan ramuan ku!" Teriak Ron berang.

Draco yang sedang merapal mantra penghilang rasa sakit segera naik pitam.

"Ini juga salahmu Weasley! Tak bisakah kau membawanya saat koridor sepi?! Dasar makhluk tak beotak." Balas Draco menunjuk kerumunan orang yang sedang menonton mereka.

"Bloody Hell. Kau harus di hajar, ferret tolol! Inflamare!" Lidah lidah api menghantam kearah Draco

Namun Draco yang memasang pose siaga langsung menghindari mantra Ron.

"Protego" Draco merapalkan mantra pertahanan yang dengan mudahnya di patahkan oleh Ron, membuat dirinya kembali mundur beberapa langkah ke belakang.

"Bombarda!" Ron kembali melancarkan serangannya membabi buta, tanpa memperdulikan Draco yang mulai terdesak.

Draco yang sudah kesal karena terus didesak pun ikut membalas mantra Ron.

Murid murid banyak berkumpul di sekitar mereka, tertarik dengan pertempuran yang tengah terjadi, mereka pun mulai menyorakkan nama jagoan mereka masing masing.

Sedangkan Draco dan Ron sendiri masih saling menyerang dengan mantra.

"Sectusempra!" seru Ron tidak berhati-hati kali ini.

Dan mantranya menghantam telak ke dada Draco yang sedang kurang beruntung itu

Draco jatuh ke lantai dengan darah di sekujur tubuhnya. Saking banyaknya, darah Draco mulai menggenang di sekeliling tubuhnya

Hermione yang baru saja sampai disana karena laporan prefek terbelalak menyaksikan Draco terbaring di lantai dalam keadaan tidak sadar dan berdarah darah. Gadis itu segera berlari kencang, menghampiri Draco yang sudah terkapar di lantai.

"Draco!" Serunya segera merapal mantra untuk menghentikan pendarahan.

"Kau gila Ron?!" seru Hermione pada Ron yang mematung di depan tubuh Draco.

"Aku tidak sengaja. Dia yang menantangku terlebih dulu. Aku hanya memberinya pelajaran karena telah menabrakku. Ramuanku tumpah! Dia bahkan tidak meminta maaf!" jawab Ron.

"Tapi kau tidak perlu meng-sectusempranya, kan?!!!" balas Hermione lagi.

"Ada apa ini?" tanya Prof McGonagall yang tiba tiba muncul.

Salah seorang murid menjelaskan kejadian singkatnya pada Prof McGonagall.

"Astaga. Kau harus ikut aku, Mr Weasley. Dan Ms Granger, bawalah Mr Malfoy ke kamarnya." perintahnya setelah menghentikan pendarahan Draco.

Maka Hermione pun segera membawa Draco ke kamarnya. Ron yang dinyatakan bersalah pun digiring ke kantor kepala sekolah. Para penonton juga mulai membubarkan diri, merasa aneh karena kali ini, Hermione tidak membela sang kekasih.

***

Hermione tergesa gesa membaringkan Draco ke ranjangnya. Tadi madam Pomfrey sudah meminta Ginny untuk mengantarkan ramuan untuk Draco.

Ia melepas kemeja Draco yang penuh darah serta menggantikannya dengan kemeja baru setelah membersihkan tubuhnya dari darah. Kemudian ia melumuri dada Draco yang terluka dengan ramuan itu.

Tiba tiba sebuah tangan menangkap pergelangan tangannya.

"Kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu? Apakah masih sakit?" tanya Hermione pada Draco.

"Uhn tidak begitu baik. Dan aku lapar..." jawab Draco.

Hermione hanya memasang wajah tak percaya.

***

See u next chap, jgn lupa vomment ya ^^

[END] Dramione-Because of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang