Jimin?

1.7K 148 11
                                    


Tepat jam 9 malam kemarin mereka sudah sampai dirumah ini, mungkin dikarenakan faktor kelelahan setelah sampai mereka menarik bagian bawah sofa yang bisa dipanjangkan menjadi tempat tidur, dengan cepat merka membaringkan tubuh merka untuk kembali memejamkan mata mereka.

Rumah ini sedari dulu memang tidak pernah berubah rasanya,tetap saja begini sedari mereka kecil dulu. Mereka berempat adalah sudara karena orang tua mereka itu adik kakak.

Rose terbangun saat merasakan sinar sang Surya memasuki kedua belah matanya, sayup sayup ia mendengar suara Jennie yang lumayan keras dari arah luar apartemen ini.

"Pak, tolong bawakan barang barang yang ada di mobil simpan saja di ruang tengah." ucap Jennie sebari meninggalkan tempat itu entah kemana dia pergi, ia lupa sedari kemarin malam koper Lisa dan Rose ia tinggalkan di bagasi mobil.

"Eonnie dimana kamarku?" tanya Lisa yang baru saja bangun Lisa mendudukan dirinya sebari menggaruk kedua matanya, ia berniat kembali memejamkan matanya di kamarnya sendiri sekarang.

"Biar kutunjukan kamarmu." Ucap Jisoo mengambil alih tas dari tangan Lisa dan berjalan terlebih dahulu menunjukan kamar yang sudah ia siapkan untuk Lisa.

Kini hanya tersisa Rose yang berada di ruang tamu. Gadis ini masih setia membaringkan tubuhnya di sofa apartemen ini tidak berniat bangun barang sebentar.

"Permisi Nona." ucap pria itu, membuat Rose dengan segera mendudukan dirinya. "Ini barang barang anda, Nona jennie menyuruhku menyimpannya disini." sambungnya sebari tersenyum ramah pada Rose.

"Oh baiklah, terima kasih." Jawab Rose ikut memberikan senyumnya juga.

"Kalau begitu aku pergi berkerja kembali, selamat siang Nona." pria itu membungkuk dan meninggalkan ruangan ini.

Terdengar suara gaduh dari atas membuat Rose segera memalingkan pandangannya kepada Jisoo yang menjadi sumber kebisingan paginya yang tenang.

Jisoo menuruni tangga dengan cepat sebari mengambil tasnya, sepertinya ia sedang buru buru sekarang.

"Rose kamar mu ada di atas, aku tidak bisa mengantar mu aku ada urusan sebentar, aku pergi sekarang. Oh iya tata letak disini juga masih sama kau tidak mungkin lupa." ucap Jisoo kemudian segera berlalu pergi dari sini.

Rose menganggukkan kepalanya sebagai respon atas ucapan Jisoo. Mana bisa ia melupakan masa lalunya yang cukup indah itu.

Rose mengambil koper dan tas miliknya, meskipun sangat malas tapi akhirnya ia memutuskan untuk bangun dan meletakan semua barang-barangnya di kamar. Rose menaiki satu persatu tangga hingga akhirnya ia berada di lantai dua rumah ini.

Rose melangkahkan kakinya menelusuri setiap sudut yang ada dilantai ini, tanpa sengaja netranya menatap satu kamar yang berada di ujung sana, Rose segera menghampiri kamar yang bertuliskan nama Rosseane Park yang cukup besar tepat ditengah pintu itu, membuat Rose terkekeh pelan.

Perlahan Rose mulai membuka knop pintu dari kamarnya ini, seketika nuansa warna ungu salah satu warna kesukaan dari Rose menghiasi seluruh sudut kamar ini. Ah sepertinya Rose akan sangat senang berada di kamarnya jika seperti ini.

Setelah cukup puas mengagumi setiap sudut dari kamarnya ini ia mulai memasukan pakaian yang ia bawa satu persatu kedalam lemari.

Tinggal beberapa baju terakhir yang belum Rose masukan. Rose mengarahkan tangannya tanpa melihat kedalam koper. Tak segaja lengannya menyentuh sesuatu yang bukan berbahan kain, segera Rose membawa benda yang menarik stendinya itu dari dalam koper.

Sebuah buku yang terlihat sudah sangat lama, Rose mengingat kembali benda apa ini? Sejak kapan Rose memiliki buku seperti ini? Seingatnya ia tidak pernah memiliki buku yang bersampul warna hitam. Apa ini milik Lisa? Demi menjawab semua rasa penasarannya Rose membuka perlahan buku itu.

Enemy In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang