Kini Junhoe sudah kembali dari Jepang ke korea, setelah menghubungi Rose dan mengajaknya bertemu nanti malam ia langsung pergi ke kantornya menyelesaikan beberapa fail dan hari ini ada rapat mendadak membuatnya kini benar benar sibuk.Junhoe menghubungi seseorang,bermksud untuk menyelesaikan semua masalahnya.
"Yaboesoe Donghyuk, bawa dia nanti saat jam makan siang ke kantorku." Ucap Junhoe sebari berjalan menuju lift.
"......."
"Nee, terimakasih." Junhoe kemudian mematikan sambungannya, lekas ia masuk ke dalam saat pintu lift sudah terbuka, kemudian ia masuk keruangan rapat yang bersebelahan dengan ruangannya, kemudian ia memimpin jalannya rapat itu.
Setelah selesai junhoe kembali ke ringannya, memeriksa apakah masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan, ia memang benar benar sibuk sekarang hingga sangat jarang hanya untuk memberi pesan atau sekedar menelfon gadis itu. Syukurlah tidak ada pekerjaan lagi,semuanya sudah ia selesaikan.
Junhoe menyesap teh hangat yang entah sejak kapan sudah ada Disana, besok junhoe akan pindah lagi ke New York, mengurus perusahaan ayahnya yang sedang di puncak kesuksesan itu, itu berarti junhoe akan meninggalkan Korea dengan waktu yang sangat lama, kemungkinan junhoe juga akan menetap disana.
Sebenarnya ia sedikit tidak rela meninggalkan Korea, belum lagi ia harus meninggalkan hatinya disini rasanya junhoe enggan pergi kesana, tapi mau bagaimana lagi? Ayahnya sendiri yang memintanya mengurusi perusahaan itu, mau tak mau Junhoe harus pergi ke sana.
Ada sedikit pertanyaan yang timbul dibenaknya, apakah keputusannya untuk pergi memang sudah betul, apa sudah yakin? Junhoe tidak mau ada kata menyesal pada dirinya. Kalau memang harus ditinggalkan junhoe akan meninggalkan tapi tolong jangan ada hal yang namanya 'penyesalan' dalam benak junhoe.
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan nya junhoe merapihkan dulu penampilannya sebelum mempersilahkan orang itu masuk, orang itu Donghyuk bersama seorang pria yang ada dibelakangnya, junhoe rasanya ingin terbahak-bahak melihat orang yang dibelakang Donghyuk, pria itu diborgol, ah ia jadi ingin tau bagaimana repotnya Donghyuk saat itu.
"Ah kau seperti membawa tahanan saja Dongi." Ucap Junhoe sebari terkekeh.
"Kau tidak akan tau, betapa susah diaturnya bocah yang satu ini, yak kau aku lebih suka kau menyuruhku mencari ribuan perempuan yang cantik daripada harus membawa bocah ini kemari." Ucap Donghyuk sebari mendorong pria yang ia bawa kemari duduk.
"Yak dia lebih tinggi darimu, kau bilang dia bocah, sepertinya aku harus memberikanmu cermin yang sangat besar." Ucap Junhoe kemudian membuka borgol dan kain yang digunakan untuk membekap mulut pria ini.
"Mianhae, mungkin Donghyuk terlalu kasar, kau sudah seperti gadis yang di culik saja." Ucap Junhoe terkekeh pelan.
"Ada apa kau membawa ku kemari? Aish jika tau seperti ini kenapa tidak bicara baik-baik." Ucap pria itu kemudian menghadiahi Donghyuk tatapan tajamnya. "Hey bung tidak bisa kah kau bicara dulu? Enak saja asal memborgol dan membekap mulutku, kau tau aku sudah sepeti Gadis yang akan diperkosa saja." Ucsp pria itu ketus.
Junhoe tergelak, ia sudah tidak tahan ingin tertawa sedari tadi, ah terimakasih Donghyuk berkatmu beban pikiran junhoe mengurung sedikit.
"Sudahlah Chanyeol, aku kesini ingin membicarakan hal yang penting bersamamu." Ucap Junhoe, ya orang yang ia suruh kemari itu Chanyeol, tadinya ia ingin menghubungi pria itu namun junhoe tidak memiliki nomor ponselnya, dan ya seterusnya kalian tau lah.
Donghyuk kemudian keluar memberikan akses untuk mereka saling bicara namun tetap saja ia akan diam didepan pintu, jaga jaga saja jika mereka tiba-tiba baku hantam Donghyuk bisa mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy In Love [END]
RomanceBahasa : Baku Strat : 15 Maret 2019 Finish. : 24 Maret 2020 Cover by: lalalizya [ NEW VERSION, ALUR CEPAT, SUDAH REVISI] Kisah cinta mereka berawal dari sebuah kejadian yang membuat salah satu diantara mereka kecewa, dan saat mereka bersama j...