why like this?

613 67 8
                                    


Dua Minggu berselang setelah hari dimana ia melihat begitu rapuhnya Chanyeol saat itu, ia memilih memperbaiki sikapnya pada pria itu,sesekali ia tersenyum saat mereka berpapasan, namun Chanyeol pria itu hanya menatapnya, tatapan itu kosong tidak berarti apapun, hal itu yang membuat Rose semakin tidak enak pada Chanyeol, belum lagi Lisa dan para eonnie nya yang langsung menceramahinya membuat kini ia semakin banyak fikiran.

Namun tetap saja fokusnya hanya kepada orang yang didepannya ini. Ya Chanyeol menukar tempat duduknya dengan Chen, ia juga faham pasti pria itu ingin segera melupakan Rose.

Eh percaya diri sekali kau Rose,mungkin dia merasa risih jika terus bersamamu- ucap batin Rose.

Semuanya tidak membaik, malah terlihat jelas mereka semakin menjauhkan diri, lebih tepatnya Chanyeol yang seperti tidak ingin sekedar berada didekat Rose. Rose merasakan sedikit hantinya itu terasa sakit saat Chanyeol secara terang terangan menjauhinya, harusnya ia juga tau diri, dia sudah memiliki kekasih sekarang.

Rose menghela nafasnya, kemudian memilih kembali pada aktivitas membaca bukunya, sebenarnya Minggu depan Rose akan dihadapkan dengan ujian kelulusan dan ujian Nasional, seharusnya ia fokus belajar bukan fokus memikirkan Chanyeol yang mungkin sudah tidak ada perasaan apapun lagi padanya.

"Rose." Ucap Chanyeol mendadak yang membuat Rose terhenyak dan gugup setengah mati.

"N-ne?" Taya Rose gelagapan, Chanyeol tetap menampakan ekspresi datarnya yang membuat Rose semakin gugup tak lupa juga ia sedikit kecewa pasalnya dari dulu ia belum pernah menerima tatapan Chanyeol yang seperti ini, Chanyeol selalu hangat padanya meskipun ia tidak pernah menggubris Chanyeol, sebelum hari dimana Wendy meminta maaf itu, Chanyeol pun berubah.

"Hey, apa kau mendengarku?" Tanya Chanyeol yang ucapnya tadi sama sekali tidak digubris oleh Rose.

"Ah mianhae ,apa yang kau bilang tadi? Aku sedang tidak fokus." Ucap Rose berusaha membuang semua pikirannya.

"Di loker mejamu, apakah ada earphone-ku?" Tanya Chanyeol.

Rose membuka loker mejanya dan ya Disana ada sebuah earphone dan beberapa lembar kertas ia kemudian memberikan benda yang Chanyeol maksud tadi.

"Terimakasih." Ucap Chanyeol dan langsung memutar tubuhnya tanpa melihat wajah Rose sama sekali.

Rose tersenyum kecut, begitu burukkah perlakuannya dulu pada Chanyeol Hinga pria ini sepertinya benar benar menjauhinya, Jujur saja Rose tidak mau seperti ini, bisakah kita hanya berteman saja? Tidak perlu saling memusuhi seperti sekarang.

Akhirnya jam pelajaran terakhirpun sudah selesai, sedari tadi juga Rose terus menatap punggung Chanyeol yang ada dihadapannya, tidak bisakah ia berbalik saja dan tersenyum sedikitpun untuknya? Ucapan terimakasihnya itu tidak tulus sama sekali.

Dan ya ia sekarang bingung bagaimana ia pulang kerumah, pasalnya baru saja ia menyelesaikan, kelas tambahan dulu sebelum ia benar benar bisa pulang itupun jam 17:30 angkutan umum jarang ada Disana taxi pun sama Jarang ada yang lewat, dan ya Junhoe sedang keluar negri bersama ayahnya mengurus beberapa bisnis yang benar benar harus junhoe yang turun tangan membuatnya tidak bisa menjemput Rose.

Ia menghembuskan nafasnya,jalan kaki yang benar saja, Rose ini perempuan jika hal ini jatuh pada diri seorang lalisa mungkin tidak akan menjadi masalah samasekali, tapi ini Rose ia itu sangat berbeda jauh dengan Lisa yang sudah seperti temeng itu.

Kini ia sedang berada didepan gerbang sekolah, berharap semoga ada orang yang ia kenali  dan ya memintanya mengantar Rose pulang pasalnya ini sudah sangat sore,dan ya hubungan Rose dengan keluarga kecilnya belum sepenuhnya membaik membuatnya merasa tak enak hanya untuk meminta dijemput pulang pada mereka.

Enemy In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang