Disappointed

660 64 3
                                    


Keesekon harinya

Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran terakhir hari ini sudah selesai,akhir akhir ini pelajaran sekolah ditambahkan 1-2 jam membuatnya pulang lebih lama dari biasanya, karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian kelulusan membuatnya mau tak mau harus belajar lebih giat dari biasanya.

Ini sangat membosankan jika kalian ingin tau pendapat Rose. Entah setan dari mana yang membuat Rose akhir akhir ini menjadi sangat malas dalam belajar, sepertinya tidak akan lama lagi Rose juga akan tidak menyukainya hal ini.

Ia mengemas barang barangnya kedalam tasnya, ponselnya bergetar menandakan ada seseorang yang menelfonnya segera ia angkat tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Yaboeseo?" Ucap Rose sebari menenteng tasnya.

"Yaboeseo,aku sudah ada didepan gerbang." Ucap Junhoe, Rose tersenyum ah kalau seperti ini dari dulu saja ia terima junhoe.

"Arraseo, aku kesana sekarang." Ucap Rose sebari menampakan gigi putihnya.

Rose melangkahkan kakinya bersemangat ingin menemui junhoe, ia ingin mengadu betapa membosankannya seharian ini ia belajar terus.
Langkahnya terhenti saat mendengar seseorang memanggilnya senyumnya pun langsung luntur, tanpa mematikan sambungannya Rose memutar badannya menatap jengah kepada Chanyeol yang memanggilnya tadi.

"Pulang bersamaku." Ucap Chanyeol tentu saja hal itu didengar oleh junhoe.

"Ah tidak perlu repot repot, Junhoe Oppa sudah menjemput ku." Ucap Rose ketus.

"Memangnya junhoe itu siapamu?" Tanya Chanyeol sebari menampakan wajah seriusnya, ia takut benar benar takut bagaimana jika hal yang ia takuti menjadi nyata?

"Kekasihku tentu saja." Ucap Rose kemudian berlalu meninggalkan Chanyeol yang langsung menampakan raut wajah kecewanya,rasanya Rose tidak tega berlaku seperti ini pada Chanyeol, tapi mau bagaimana lagi? Ia takut ia akan kembali jatuh pada hati Chanyeol dan meninggalkan junhoe yang begitu tulus padanya, jadi sebenarnya perasaan Rose itu untuk siapa? Entah Rose pun tidak tau pasti.

Sedangkan Chanyeol dia mematung ditempat,rasanya hatinya benar benar remuk sekarang.

"Apalagi yang kau harapkan darinya Chanyeol." Gumam Chanyeol. Semua harapan yang ia berikan pada Rose musnah seketika, tidak ada secercah harapan lagi untuknya, apa Rose benar benar sudah melupakan Chanyeol, kenapa secepat itu?

Chanyeol menundukkan kepalanya merasakan sakit menjalar dihatinya, apa ini yang kau Rasakan dulu? Jika ia,lihatlah sekarang kita impas aku bahkan merasakan hal yang sama denganmu mungkin lebih, kumohon kembali lah Rose, lihat aku terluka sangat dalam, bisa kah kau kembali obati aku sembuhkan aku, kali ini saja setelah itu aku akan pergi dan akan membiarkanmu bersama orang yang benar benar mencintaimu, kembalilah Rose kembali.

Tanpa sadar tubuhnya kini sudah terduduk lesu ditengah lapang yang menjadi tempat terakhir ia berbincang dengan Rose, tempat yang menjadi saksi bisu akan harapan dan hatinya yang kini sudah benar benar hancur.

Rasanya alam semesta tidak mengijinkan ia untuk mendapatkan apa yang ia cintai,apakah ini rasanya kecewa? Jika ia maka Chanyeol tidak ingin merasakannya lagi, untuk pertama kalinya ia merasakan hal sialan ini, Chanyeol bersumpah tidak ingin merasakannya lagi.

Chanyeol menghembuskan nafasnya,baiklah Chanyeol tau bagaimana caranya mundur teratur, jika memang begini baiklah Rose Chanyeol akan mundur tapi tidak akan sepenuhnya, karena perasaanya tidak bisa semudah itu ia hilangkan.

Ini semua berawal dari keegoisannya,rasa kesalnya hanya karena ambisi nya yang selalu terbiasa menjadikan sekolahnya juara disetiap perlombaan kali ini sekolah mereka kalah, dan ini semua tak luput dari salah Wendy. Orang yang menjadi alasan utama dari semua kesedihan yang ia rasakan sekarang.

Enemy In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang