1

6.3K 678 36
                                    

Putar lagu di multimedia sambil baca, lagu yang cocok untuk orang-orang yang sedang patah hati...
Last Child - Duka

•••

Senja meletakkan tasnya ke sembarang arah dan tubuhnya dia jatuhkan di atas sofa, benar-benar hari yang melelahkan, lebih tepatnya hatinya yang lelah karena mendapat penolakan.

Ini bukan salah Senja yang tidak tahu kalau Kia pacarannya sama Bintang, toh Kia tidak pernah cerita dan di media sosial juga Senja tidak pernah liat mereka memposting foto. Kia begitu pintar menutup rapat-rapat hubungan mereka.

Tadi setelah acara pernyataan cinta, Senja langsung izin pulang duluan dengan alasan kurang enak badan, dia malas berlama-lama di sekolah karena akan bertemu Bintang dan Kita. Senja sakit hati.

Akhirnya Senja memutuskan untuk bertanya via WhatsApp aja kepada teman seperbangkuannya itu.

Senja
Kia...

Tak lama kemudian muncul balasan

Kia
Iya?

Senja
Lo pacaran sama Bintang? Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue?

Beberapa detik setelahnya Kia membalas.

Kia
Iya, nanti pulang sekolah gue ke rumah lo

Senja tak lagi membalas chat itu, akhirnya dia beranjak dari sofa, langsung naik ke lantai dua di mana kamarnya berada. Senja mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar setelah melihat kamar Alex terbuka lebar.

"Bang Alex!" Senja langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk. "Lo nggak kuliah?"

"Nanti sore," Alex melihat jam yang ada di dinding kamarnya, "Lo bolos? Jam segini udah pulang."

"Gue izin, kurang enak badan."

Alex langsung menempelkan telapak tangannya ke kening Senja. "Nggak panas."

"My heart yang hot, Bang."

Alex bisa menebak apa yang dialami oleh adiknya, pasti patah hati. Memangnya apalagi yang dialami oleh remaja tujuh belas tahun selain patah hati.

"Gue sayang sama cowok, tapi cowok itu ternyata pacarnya teman gue, dan gue malah ungkapin perasaan gue ke cowok itu yang langsung dapat penolakan mentah-mentah. Harga diri gue terinjak-injak, Bang."

Alex tertawa terbahak-bahak mendengar cerita adiknya itu, bukan karena dia menertawakan sakit hati adiknya, hanya saja masih ada ya cewek yang nggak tahu malu macam Senja.

"Emang ya netizen, orang sakit hati malah ketawa, payah lo."

"Sori-sori," Alex menetralkan suara tawanya, "Move on lah."

"Caranya?" Senja berharap Alex bisa membantunya.

"Jedotin kepala lo ke tembok terus amnesia, yaudah lo jadi lupa. Beres, kan?"

"Rese!"

"Yaudah sekarang lo ganti baju, kita quality time."

Wajah Senja langsung sumringah, dia mencium pipi Alex setelah itu keluar dari kamar untuk ganti baju.

•••

Motor Alex melaju mengelilingi kota Jakarta, dan tangan Senja memeluk perut abangnya itu. Setidaknya bersama Alex dia jauh lebih baik, abangnya itu bisa membuat Senja lupa akan patah hatinya walau mungkin hanya sejenak.

Keduanya masuk ke dalam foodcourt salah satu mall, Alex membawakan es krim dengan porsi jumbo untuk adik kesayangannya itu, mata Senja langsung berbinar melihat apa yang ada di depannya.

Untuk Senja ✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang