Coba berikan alasan kenapa kalian setuju Bintang dengan Senja?
Coba berikan alasan kenapa kalian setuju Bian dengan Senja?
•••
"Masa lalu itu untuk dikenang, bukan untuk diulang."
-Senjara Revania-
•••
Waktu terus berlalu Bintang pun sudah siuman. Orang pertama yang dia lihat saat bangun adalah Senja, dia bisa pastikan kalau gadis ini akan menerima cintanya kembali.
"Lo yang jagain gue?" tanya Bintang.
Baru saja Senja ingin menjawab, tiba-tiba Bian masuk ke dalam ruangan. "Sorry, agak lama, ini gue udah beliin buah buat Bintang." Bian meletakkan plastik buah di atas meja.
"Ngapain lo di sini?" tanya Bintang dengan kesal.
"Sorry, Ntang. Gue minta maaf, gue khilaf."
"Khilaf kok sampai bikin orang celaka."
Senja langsung mengambil buah, dia ingin mengiris untuk Bintang, namun langsung dihalangi oleh Bian.
"Udah, Senja, biar gue yang iris. Lo duduk aja."
Setelah itu Senja langsung memberikan pisau dan buah apel ke Bian. Setelah selesai mengiris, Bian langsung menyuapi apel itu ke Bintang.
"Berasa gay," ujar Bintang, "biar Senja aja yang suapin gue."
"Nurut aja napa, biar lo cepat sembuh."
"Gue gini juga gara-gara lo, kampret."
"Bawel lo." Bian langsung menyuapi beberapa potong apel ke dalam mulut Bintang, hingga lelaki itu kesulitan mengunyah.
Senja yang melihat hal tersebut merasa lucu dengan persahabatan kedua laki-laki itu. Bintang seperti ingin marah ke Bian tapi tak bisa, dan Bian seperti mencairkan suasana hati Bintang yang memanas.
Andai aja aku memiliki persahabatan seperti kalian mungkin hidupku akan lebih berwarna.
Tak lama muncul seorang dokter yang memeriksa keadaan Bintang. Katanya, Bintang sudah cukup membaik, luka di kepalanya sudah cukup mengering, dan sudah diperbolehkan pulang hari ini. Hanya saja tidak boleh banyak aktivitas, dan isirahat yang cukup.
"Nanti saya resepkan obat ya, bisa ditebus di apotek rumah sakit ini atau apotek luar," ujar sang dokter sebelum keluar ruangan. "Kalau gitu saya mau lanjut visite ke pasien yang lain, jangan lupa istirahat ya."
Bintang pun merasa lega, akhirnya dia tidak perlu berlama-lama di tempat mengerikan seperti ini, karena dari dulu Bintang paling tidak suka dengan bau rumah sakit.
"Gue aja yang urus biaya administrasi dan segala macam, hitung-hitung sebagai permintamaafan gue." Bian langsung keluar ruangan.
Bintang memberikan instruksi kepada Senja agar semakin mendekat, kemudian dia bertanya, "Senja, kamu tahu bahasa Sunda?"
"Tahu dikit-dikit."
"Bahasa Sundanya aku cinta kamu apa?"
"Abdi bogoh ka anjeun."
"Abdi bogoh ka anjeun oge."
•••
Saat ini Liana sudah berdiri di depan pintu rumah Ayu, beberapa kali dia memencet bel tapi tak kunjung muncul sang pemilik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Senja ✔ (TELAH TERBIT)
Novela JuvenilSebagian part diprivate, mari follow dulu sebelum baca. Terima kasih. ••• Senjara Revania mendapat penolakan dari Bintang Alkana, dan ternyata Bintang adalah pacar temannya. Bintang pernah bilang gini, "Lo Senja, gue Bintang. Nggak ada sejarahnya se...