tujuh belas

16.8K 1K 159
                                    

Brrukk!!

Tubuh Kim Hanbin terhuyung ke lantai keramik dingin di ruang bawah tanah Mansion milik Jeon Jungkook.

Sang pemilik sendiri kini menarik kerah kemeja putihnya yang sudah bersimbah darah.

Bugghh!!

Jeon Jungkook memukul keras pipi bagian kanan Hanbin sehingga tubuh Hanbin kembali terkapar ke lantai.

Srett

"Dengar Kim Hanbin. Kau sudah membocorkan rahasiaku, sekarang tidak ada tempat untuk mu selain Neraka!!"

"Huuh bunuh aku Jeon Jungkook bunuh__"

Jleebb

Pisau tajam yang berada di saku celana Jungkook tanpa peringatan kini sudah menusuk tepat Dada kiri Hanbin.

Darah merembes keluar darinya dengan cukup deras sehingga bagian sekitar kemeja yang tertusuk terlumuri cairan pekat warna merah.

Jeon Jungkook menyunggingkan senyumnya. Ini belum cukup untuk pengkhianat seperti manusia di depannya ini lantas ia memerintahkan Yoongi untuk mengambil Senapan A-K47 di ruang senjata.

Setelah kembali membawa senjata tersebut, Jeon Jungkook mengambilnya dan langsung menembak 3 kali kepala Kim Hanbin.

Doorr

Doorr

Doorr

Peluru menembus kepala Pria yang sudah mati tersebut sehingga peluru tersebut bersarang di dalammnya.

Jungkook menyeringai penuh kemenangan. Lantas ia mengambil korek api yang ada di saku celana bagian kirinya dan membuangnya ke arah mayat Hanbin.

"Selamat bertemu Tuhan Kim Hanbin."

Ia berbalik menatap nanar Yoongi dan Namjoon.

"Urus abu manusia itu nanti. Setelah itu ikut aku ke Markas!" Kedua Pria tersebut langsung mengangguk setelah menerima perintah dari sang atasan.

Kemudian tanpa sepatah kata  lagi  Jeon Jungkook berjalan pergi keluar dari ruang bawah tanah.

Di sebuah ranjang seorang Gadis tengah mengerjapkan matanya. Mencoba menetralisir cahaya yang masuk ke indra penglihatannya.

Ia kemudian menatap setiap inci prepensi ruangan dan mencoba mengingat ingat apa yang baru saja terjadi. Tapi ia tidak bisa mengingatnya, semua isi otak nya tidak bisa di atur sekarang, bahkan ia tidak sekarang ini ada di mana.

Tidak!! Efek samping dari obat yang selalu di berikan Jeon Jungkook mulai bereaksi. Ingatan dari memori otaknya sedikit demi sedikit mulai menghilang, kalau terus seperti ini bisa bisa ia juga akan lupa siapa dirinya sendiri.

Ceklek.

Seorang Pria dewasa baru saja memasuki kamar pribadinya miliknya. Menatap mata kelam sang gadis yang tengah terduduk ditengah ranjangnya sambil mengedarkan pandangannya ke setiap sisi kamar.

Jungkook tersenyum tipis dan berjalan pelan mendekati sang gadis, kemudian mengelus puncak kepala sang gadis dengan tiba-tiba sehingga membuat sang Gadis terkesikap.

"Huh?"

Ia tersenyum dan mengusakkan hidungnya pada hidung gadis-nya "Ummhh... Anak kucingku ini.. Begitu menggemaskan! Kau sudah bangun hmm? "

Lisa menatap kedalama mata Pria di depannya ini dengan shock sekaligus polos. Tidak mengerti sama sekali kata kata yang baru saja dikatakan Pria ini.

My Daddy Mafia [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang