Tiit... Tiit.. Tiitt... Tiiittt... Tiitt
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Dokter, Jantung pasien bekerja kembali!"
"Eoh, baiklah. Sajangnim lebih baik anda sekarang keluar, kami akan mengurus hal ini! " Suho menoleh ke belakang dan melihat suster yang tengah sibuk dengan Lisa.
Jungkook mendongak menatap netra Suho. "Apa... Apa Lisa ku kembali? Dia selamat? "
"Mungkin saja Sajangnim. Sekarang anda lebih baik keluar dengan yang lain. Kami akan melakukan yang terbaik untuk saat ini!"
Jungkook tidak bisa menahan lagi rasa harunya ketika mendengar alat denyut jantung kembali mengeluarkan suaranya.
Menandakan kalau masih ada harapan bagi di, Lisa dan anaknya nanti.
Ceklek
Jungkook keluar dari ruang operasi dengan yang lain.
Tidak bisa menahan senyum jika mengingat ia masih diberi kesempatan oleh Tuhan.
Rupanya ini hanya suatu ujian yang dilakukannya untuk mengetes seberapa sayang Jungkook kepada Lisa dan Jungkook berhasil melewatinya dengan baik.
1 jam berlalu, Suhopun kembali keluar dari ruang operasi dengan wajah berbinar.
Sehingga menimbulkan harapan besar untuk seseorang yang ada di dalam sana.
"Sepertinya Tuhan masih menyayangi anda Sajangnim. Ini sebuah keajaiban, Nona Lisa berhasil melawan kematian dan kini sudah dalam kondisi baik walaupun masih sangat lemah."
Demi Tuhan, Jungkook sudah tak bisa menahan rasa senangnya lagi. Ia segera memeluk tubuh Suho yang notebanenya lebih pendek darinya.
Greep
"Terimakasih banyak Kim. Terimakasih... "
"Sama-sama Sajangnim. Tapi ini semua terjadi bukan karenaku. Tapi ini semua karena kehendak Tuhan, berterimakasihlah padanya. Kami disini hanya sebagai penyalur saja."
"Akan kuingat itu, Kim."
"Baiklah Sajangnim, saya permisi dulu. Nona Lisa kan segera kami pindahkan ke ruang perawatan jika kondisinya sudah stabil. Dan untuk sekarang kalian boleh menjenguknya tapi di harapkan jangan terlalu lama dan jangan berisik, Ya."
"Baik." Jawab ke empat pria tersebut.
Jungkook membalikkan badan menatap netra ke tiga Hyung-nya lalu secepatnya memeluk mereka bertiga secara langsung.
Air matapun kembali menggenang pada obsidian Jungkook.
Greep
"Terimakasih Hyungdeull. Kalian sudah mau memotivasiku saat keadaan terpuruk. Dan maaf jika aku terkadang selalu kasar dengan kalian..Hikss.."
"Sudah Jeon. Kami mengerti kenapa sikapmu seperti dan kami tidak pernah marah akan hal itu. Kau sampai kapanpun tetap adik kecil kami." Seokjin mengusap punggung Jeon Jungkook.
"Hei, kapan kita masuk?"
Mendengar seruan dari ketiga gadis tersebut seketika itu pula Jungkook melepas pelukannya.
Ia harus menjaga perasaan gadis gadis itu mengingat jika mereka semua begitu possessive.
"Aah. Maaf."
"Tidak apa-apa Oppa. Eonni ayo kita masuk!" Seru Rose dan diangguki oleh Jisoo dan Jennie.
"Yah, Daddy tidak diajak, hmmm. Chipmunk??" Jimin mempoutkan bibirnya hingga membuat wajahnya seperti anak kecil.
Hei Park Jimin ingat umurmu sudah 34 tahun, loh.
"Ya sudah. Ayo kita semua masuk saja. Tapi ingat kata Suho tadi jangan berisisk dan terlalu lama!" ujar Jungkook.
Mereka semua pun mengangguk.
Pintu di bukan dan menampilkan Lisa yang tertidur pulas dengan selang infus terpasang di tangan kirinya.
Denyut jantung dari alatnya terdengar seirama dan teratur menandakan Lisa sudah siap untuk di pindahkan ke ruang perawatan.
Suster yang ada di sana pun menyadari kalau keluarga dari pasien masuk untuk menjenguknya.
Ia segera menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas keluar ruangan.
Tuhan memang terlalu baik untukmu Jeon Jungkook.
Ia melepas Lisa kembali untukmu agar kau tidak mengecewakannya lagi.
Dengan ditambah juga dari kehadiran malaikat kecilmu nanti, diharapkan kau bisa menjadi seorang yang lebih berguna untuk ke depannya Jeon Jungkook.
Mendekati ranjang dan mengelusi puncak kepala sang gadis dan mengusap perut yang berisi darah dagingnya.
Air mata kebahagiaan tidak dapat di bendung ketika dirinya mendengar deru napas halus Lisa sekaligus denyut nadi yang terasa pada tangan milik gadis kecilnya.
"Kau menepati janjimu Kitty. Thank you very much, you want stay with Daddy ~~~"
Chuu.
"And thank you, you give Daddy a little angel. I love you my kitty."
Chuu.
Walaupun Lisa tidak bangun dan melihat apa yang Jungkook lakukan.
Tapi Jungkook tahu, ia masih bisa mendengar apa yang Jungkook katakan tadi.
Memang jika seseorang telah merasakan rasa Cinta.
Semua nya akan dilawan hanya demi bisa bersama sang pemilik hati tersebut.
Dan Lisa juga melakukannya dan dengan atas izin Tuhan juga ia selamat dari kematian.
Tapi apa kalian tidak curiga siapa yang menaruh narkoba berbahaya tersebut pada cairan milik Lisa.
Sudahlah lupakan hal itu!!
.
.
.Vote & comment
💗💗💗💗💗💗💗See u next chap
❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Mafia [REVISI]
Mystère / Thriller[21+] Psychopath search his Love. The Forgotten Love. Jeon Jungkook call her Kitty.