2

8.6K 404 63
                                    


Berawal dari sini ya bukan dari sihir, diabad ini bukan jaman  sebelum masehi, ketika kisah mempertemukan beberapa anak manusia yang berbeda untuk saling berperan.

Dimulai dari sebuah universitas disalah satu kota, tepatnya salah satu kantin dari beberapa yang ada didalamnya.

Tampak sepasang kakak beradik rupawan sedang menata isi kantin dengan telatennya, berharap siapapun yang datang untuk makan akan merasa lebih nyaman dan puas harusnya,  karna selain tempat yang kudu  rapi meski sederhana tapi makananpun tak kalah menarik juga enak bagi lidah mahasiswa tentunya.

Bukan tanpa belajar kedua kakak beradik itu dalam segala hal yang berhubungan dengan kantin, tentu saja keduanya sudah cukup tau sedari 9 tahun yang lalu,  semenjak sang ibu harus mencari uang untuk menghidupi keluarga setelah suaminya tiada.

Karna mereka bukan termasuk orang beruntung yang mempunyai harta melimpah, sehingga untuk terus bertahan hidup harus bekerja seadanya, tapi meski begitu sang ibu tak pernah mengeluhkan takdirnya.

Hanya saja yang kadang ditangisi iyalah kepergian sang suami  dirasa terlalu cepat, karna membiarkan keduan anaknya tumbuh dewasa hanya dengan seorang ibu, tapi apa mau dikata kehendak sudahlah begitu adanya.

Sampai suatu ketika sang ibupun menyusul sang ayah, membuat kakak beradik itu amat berduka karna kini hidup tanpa orang tua yang jelas-jelas begitu dibutuhkan.

Lagi-lagi jika takdir sudah berkendak kita tak ada daya menahannya, segala duka juga kesedihan tak boleh terus berlarut merenggut masa didepan, karna bagaimanapun kedunya harus melanjut hidup yang ntah sampai kapan itu.

Dengan bermodal kantin peninggalan sang ibu, mereka kini bertekad untuk meneruskannnya setelah sang ibu tiada.

Mustika Mantra, seorang gadis 25  tahun dengan rupa yang cukup membuat banyak pria ingin menjadi pendampingnya, meski hingga saat ini belum ada yang berhasil menjadikan gadis itu hak miliknya.

Bukan Mantra tak tertarik pada pria, hanya saja sampai detik ini dirasa belum ada yang benar-benar bisa dijadikan sandaran raga juga hidupnya.

Ajian Yusti, seorang laki-laki yang terlahir begitu rupawan, meski hanya hidup seadanya tapi masih diberi keberuntungan dengan rupanya yang tak bisa dibantah ketampanannya, itulah kelebihan Aji yang membuatnya sering kali didekati oleh berbagai macam wanita.

Hari pertama dimana kakak beradik itu membuka kantin lagi setelah sebulan tutup karna kepergian ibu tercinta.

Meski sang ibu sudah sangat lama mengurus kantin itu, tapi inilah kali pertama keduanya berada disana, karna sebelumnya ada orang yang membantu ibu, dan kini orang itu telah bekerja yang lain.

Sebelum memutuskan untuk meneruskan kantin ibunya, Mantra biasanya akan mengurus rumah, membantu ibu menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk dibawa kekantin, hingga kadang menerima orang yang mau pesan kue-kue kecil atau cemilan.

Bukan mereka berlebihan tapi sungguh hati kakak beradik itu merasa deg-degan diwaktu pertama ini, ada rasa khawatir juga takut jika makanan yang mereka buat tak seenak yang biasanya ibunya lakukan.

Tak hanya itu, mereka juga merasa sedikit tak pede didepan anak-anak kampus yang mungkin orang berada semua.

"Gimana menurut kakak?" tanya Aji.

Menatap meja-meja serta kursi yang baru dibersihkannya.

"Sesuai" jawab sang kakak.

Aji mengangguk tersenyum pada kakaknya yang sedang merapikan piring juga mangkok itu.

Aji melangkah untuk menghampiri kakaknya itu, tapi suara membuatnya membalikan tubuhnya.

"Mau pesen dong" begitulah suara pertama yang kakak beradik itu dengar dari seorang gadis bersama satu temannya.

AbracadabrA (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang