3

4.8K 390 78
                                    

Hari masih terlalu pagi bahkan diluar masih tampak gelap, tapi kedua kakak adik itu sudah terbiasa terbangun untuk memulai aktivitas.

Dari mulai menpersiapkan apa-apa saja yang akan dibawa kekantin, hingga membereskan rumah sebelum pergi, dan itu dibutuhkan waktu beberapa jam tentunya.

Sampai saat matahari mulai menampakan sinarnya, kedua kakak adik itu berangkat ketempat yang mulai kemarin  menjadi pekerjaannya.

"Hai..pagi" sapa seorang gadis membuat langkah Aji terhenti.

Tapi tidak dengan Mantra yang hanya mengangguk sambil terus melangkah kedalam kantin.

"Pagi" balas Aji sama tersenyum seperti gadis didepannya.

"Kenalin Aku Nala" ucap gadis itu mengulurkan tangannya berani pada Aji.

Aji menatap wajah juga tangan gadis itu dengan seksama, tapi setelahnya kembali tersenyum.

"Aku Aji" balasnya menjabat tangan gadis itu.

Seketika membuat gadis bernama Nala itu tersenyum kesenengan, karna merasa gerak cepatnya dilangkah pertamanya berhasil.

Begitulah Nala, diantara Sahara juga Elgaibie dirinya yang tampak paling bersemangat juga cepat jika soal taruhan.

Setelah uluran tangan perkenalan Nala disambut Aji, Nala tanpa basa basi langsung minta nomer telfon Aji, itupun direspon baik oleh Aji karna diberinya.

Selain tampan Aji juga seorang yang cukup ramah pada orang-orang, jadi mungkin wajar jika dirinya tak masalah saat Nala meminta nomer telfonnya.

Beda dengan Nala yang semakin merasa kegirangan pastinya, karna senyum tak pernah luntur dari bibirnya sedari tadi, hingga suara-suara mulai terdengar yang artinya penghuni kampus sudah mulai berdatangan.

Nala langsung pamit pada Aji yang angguki ramah tentunya, setelahnya Nala berjalan cepat meninggalkan Aji.

Diparkiran tampak mobil Elgaibie baru sampai disusul mobil Sahara, meski ketiganya berteman dekat sejak SMA tapi lebih sering berangkat kekampus dengan mobil sendiri-sendiri.

"El, mobil Nala udah nongkrong aja disini, padahal biasanya kita duluan" ucap Saha.

"Curiga gue" balas El.

"Wah, tu anak kalau soal ginian emang cepet banget ya" balas Sa.

"Lo gak mulai gerak gitu?" tanya El.

"Tau gini dari subuh gue berangkat" balas Saha lebay.

El ketawa mendengar jawaban lebay Sahara, membuat yang ditertawakan semakin menekuk wajahnya.

"Lo awas kalau ngeduluin gue" ancam Saha.

"Kapan gue pernah ngeduluin kalian, kan gue yang paling selow soal ginian" balas El santai.

Karna jujur El bukan tipe cewek yang pandai mendekati laki-laki meski hanya untuk bermain, tapi anehnya dirinya selalu saja mau terjebak taruhan gaje sama Sahara juga Nala.

Keduanya melangkah bersama menuju kelas karna hari ini ada kuliah pagi, saat Sa juga El sampai disana sudah ada Nala yang tampak sedang duduk manis.

Mereka memang mengambil jurusan yang sama, sehingga selalu bersama bagai tak terpisahkan kalau menurut penjabaran lebaynya.

"Gak usah senyam senyum, kita udah tau Lo udah mulai" ucap Sa saat melihat senyum Nala.

"Karna gue pasti menang lagi dari kalian" balas Nala percaya diri.

"Waktunya 1 bulankan?" tanya El.

"Dipercepat juga gue gak masalah" balas Nala makin percaya diri.

AbracadabrA (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang