16

5.1K 369 114
                                    


NO warning, kalem aja.

Elgaibie Pov

Rasa-rasanya memang sudah tak perlu berfikir lagi, bukan aku ingin menakutinya apalagi merusaknya, aku hanya ingin memilikinya seutuhnya yang dia punya, tak mengapa jika ada yang menyalahkan caraku ini, karna tiap orang punya cara sendiri untuk mendapatkan seseorang.

Bukan cuma buat sesaat tapi yang terpenting untuk selamanya, harus ditanggung jawabi dan pasti dikasih sayangi setulus hati.

Jadi janganlah berfikir jika diriku ini main-main, setiap kali aku meyakini hatiku juga fikiranku betapa aku harus percaya pada rasaku akan gadis ini.

Aku tau dia sangat khawatir atau bahkan takut dengan ucapan juga tindakanku, bukan aku tak peduli perasaannya, tapi ku ingin dia memahami rasaku juga.

Rasa dimana saat ini sudah sangat pantas jika kusebut cinta, tak peduli meski disebaliknya ada kata terlarang, atau lebih parahnya karna jenis yang sama.

Bukan aku tak pernah mencoba menahan, bahkan sudah kuulang-ulang untuk memastikan tapi rasanya tetap sama, perasaan suka yang kemudian jatuh menjadi cinta.

Mantra, gadis pertama ini  membuatku merasakan hal sebegini tak wajar, gadis terakhir yang kudamba berjodoh hingga kelak lamanya, bodo amat jika ada yang ingin tertawa tapi memang beginilah isi hatiku meminta.

Sesungguhnya dari beberapa saat yang lalu aku sudah begitu ingin menjadikannya kekasihku, meski sudah kutebak-tebak jika dia akan lebih dulu menolak, tapi ntah mengapa menurut hatiku dia juga punya rasa sama denganku meski tak mengakuinya sekarang.

Tak menyerah usahaku meski tangannya masih terus saja menahan tanganku, tapi nyatanya baju ditubuhnya sudah dapat kubuka semua, jangan tanya bagaimana caranya,  begitupun dengan bajuku yang terpaksa kubuka sendiri, karna saat ini wanita didepanku jelas tak mungkin mau untuk membukakannya.

Tapi aku percaya suatu saat dia akan mau melakukannya tanpa kuminta, lihat saja.

Aku jelas bisa merasakan detak dijantungnya yang kian tak beraturan, mata ini tak bisa berpaling dari wajah juga dadanya, ini memang yang pertama buatku tapi rasanya aku begitu menginginkan, melihatnya saja efeknya sudah sampai pada tubuhku.

Jangan remehkanku meski belum berpengalaman, karna dijaman sekarang untuk tau akan hal begitu sangatlah mudah, lalu saat ini akan kujadikan pembelajaran yang tak terlupakan dengan naluriku.

Matanya menunduk tak berani membalas tatapku, tapi kuraih wajahnya untuk menatapku, sorotnya masih tampak malu-malu.

"Kita sudah sama-sama dewasa jadi jangan malu apalagi takut, dan kamupun harus mau  menerimaku sebagai kekasihmu" ucapku menatap lembut matanya.

"Gak El" jawabnya masih tak berubah.

Tapi tak membuatku marah ataupun kecewa, karna aku cukup yakin jika jawabannya tak sesuai isi hatinya, katakanlah aku terlalu percaya diri.

"Iya" bisikku tepat pada telingganya.

Lalu kukecup lembut membuat tubuh pemiliknya kaget, tapi itulah yang kuharapkan karna rasa kagetnya disertai gelinjang bagai menantang.

Kurengkuh tubuhnya menempel dengan tubuhku, hingga kehangatan langsung kurasakan menjalari diseluruhnya, dadanya begitu empuk melebihi bantal tidurku, terasa reaksi tubuh Mantra yang mulai gelisah dalam pelukku.

Lalu kulumat bibirnya pelan atas juga bawah menikmati alurnya, sesekali menyesapnya sedikit keras agar membuatnya menggerang, hingga lumatanku makin mempercepat juga mendesak bibirnya.

Tanganku tak mau diam mengusap punggung hingga pinggangnya, tentu saja makin membuatnya blingsatan karna geli sampai merinding, begitupun denganku merasakan  bersentuhan bersama tubuh telanjangnya, ah ini sungguh menuntunku gila.

AbracadabrA (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang