22

2K 131 0
                                    

Chapter 22

"Beautiful moment"

⚫⚫⚫

❛ં🧁ᝢ ᭝݊ ⩩ Yoonrae terkejut ketika Yoongi memberikan kecupan singkat pada bibirnya. Matanya menatap lurus tepat pada kedua bola mata Yoongi yang jernih.

Yoongi segera menjauhkan wajahnya, namun Yoonrae masih belum berhenti memandanginya. Ia hanya tersenyum melihat tingkah Yoonrae. Gadis satu ini memang tak bisa membuat Yoongi berhenti tersenyum. Dan ia harap selalu seperti itu.

“Apakah aku setampan itu hingga kau tak dapat berhenti memandangiku?”

Yoonrae terkesiap mendengar pertanyaan Yoongi. Ia tersadar jika sedari tadi ia hanya memandangi wajah Yoongi. Buru-buru ia mengalihkan wajahnya ke arah lain. Menghindari tatapan Yoongi yang sedang menggodanya.

“Huh.. siapa bilang? Kau itu tidak tampan, sunbae. Jadi berhentilah membanggakan diri,”

“Benarkah? Kalau begitu kenapa kau terus memandangiku, Yoonrae?” sahut Yoongi takmau kalah.

“Ah i..i..tu…….”

Yoonrae tak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya menghembuskan nafasnya kesal. Yoongi memang benar. Tak mungkin ia dapat mengelak lagi.

“Hei Yoonrae. Lihat aku,” pinta Yoongi padanya.

“Apa?”

Yoonrae hanya menjawabnya dengan ketus. Yoongi tak bisa menahan tawanya. Melihat tingkah Yoonrae yang seperti ini memang dapat menjadi hiburan tersendiri baginya.

“Yak sunbae! Berhenti tertawa!”

Yoongi masih belum menghentikan tawanya sampai Yoonrae memukul badannya dengan bantal. Ia akhirnya berhenti namun masih diikuti kekehen dari bibirnya.

“Baiklah. Aku hanya ingin bilang jika ibu-mu tidak pulang malam ini. Ia mendapatkan pekerjaan tambahan di luar kota. Ia baru akan pulang besok pagi.”

“Benarkah? Darimana kau mengetahuinya sunbae? Aku saja tidak tau, atau jangan-jangan kau berbohong?” tanya Yoonrae penuh selidik.

“Aku tidak berbohong. Ia menempelkan note di kulkas. Aku membacanya saat ke dapur tadi,”

Yoonrae mengangguk percaya. Namun ia juga kesal, bisa-bisanya ibu-nya meninggalkan dirinya di saat seperti ini.

“Kalau begitu, sekarang buka jaketmu.”

Yoonrae segera menarik resleting jaketnya. Ketika sampai di pertengahan dada, ia berhenti. Ia baru sadar jika seragamnya sobek.

Dengan cepat ia kembali menaikkan resletingnya agar menutup kembali. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada sambil menatap Yoongi.

“Yak! Dasar mesum!”

Yoongi membulatkan matanya. Bisa-bisanya Yoonrae menganggapnya mesum. Padahal iatidak bermaksud melakukan hal yang tidak-tidak padanya.

“Yak! Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Bukankah di atas dadamu juga ada luka? Aku hanya ingin memberinya plester!” sengit Yoongi tidak mau kalah.

“Aku bisa melakukannya sendiri. Mana plesternya?” ujar Yoonrae sambil menyodorkan tangan kanannya pada Yoongi.

Ia segera memberikan plesternya pada Yoonrae.

“Berbalik dan jangan mengintip!”

Yoongi segera membalikkan badannya sambil menggerutu tak jelas. Sedangkan Yoonrae sibuk menyematkan plester pada lukanya.

“Selesai sunbae,”

Yoongi kembali membalikkan badannya. Ia memandangi wajah Yoonrae yang penuh plester. Yoonrae semakin terlihat lucu dengan plester bermotif hati itu.

“Kenapa memandangiku seperti itu?”

“Kau lucu dengan plester itu,” ujar Yoongi terkekeh geli.

Yoonrae hanya mengerucutkan bibirnya. Yoongi benar-benar suka sekali menggodanya. Dan ia akan selalu melakukannya selama itu membuatnya senang.

Hari sudah menjelang larut. Langit sudah terlihat sangat gelap. Yoongi harus segera pulang. Ia segera berdiri dan mendekati Yoonrae.

“Sudah malam. Aku akan pulang,”

Baru satu langkah ia berjalan, Yoonrae menahan tangannya untuk tidak pergi. Ia membalikkan badannya pada Yoonrae.

Kepala Yoonrae tertunduk tak sanggup memandang Yoongi. Tangannya menggenggam erat lengan Yoongi. Ia tak ingin ditinggal sendiri.

“Jangan pergi, sunbae. Aku takut.” katanya pelan namun Yoongi masih bisa mendengarnya.

Yoongi tak menyangka jika Yoonrae akan memintanya untuk tetap tinggal. Ia kembali duduk disamping Yoonrae. Tangannya memegang dagu Yoonrae, menyuruhnya untuk memandang kedua matanya.

“Jika itu maumu, baiklah. Aku akan menemanimu malam ini,”

Kiss Addict ; MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang