🍂12🍂

2.7K 177 4
                                    

Chapter 12

"Candu"

⚫⚫⚫

╰──➤ Aku kira Yoongi sunbae tidak mungkin berbohong. Aku tak menemukan kebohongan dalam sorot matanya. Yoongi sunbae tiba-tiba menggenggam tanganku. Menarikku untuk mengikuti langkahnya.

”Busnya sudah datang. Kita harus segera naik jika tak ingin terlambat,” jelasnya singkat.

Aku sampai tak menyadari jika bus yang aku tumpangi sudah datang. Ku pandangi tanganku dan tangan Yoongi sunbae yang sedang bertautan. Ia menggenggamnya dengan erat, tak mau terlepas.

Rona merah berhasil mewarnai kedua pipiku. Bibirku menyunggingkan sebuah senyuman. Jika seperti ini kami terlihat seperti sepasang kekasih bukan?

Ia menggenggamnya semakin erat ketika kami memasuki bus. Jantungku kembali berdetak dengan keras. Yoongi sunbae, mengapa kau suka sekali membuatku seperti ini?

Tunggu, sepertinya aku melihat seseorang yang sedari tadi mengawasiku.

Aku melihatnya.

Ia berada di samping dinding halte. Jadi aku benar-benar diawasi? Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena ia memakai topi. Sepertinya ia mengetahui jika aku tengah memandangnya. Ia segera berlari menjauh.

Sebenarnya siapa dia?

Mengapa ia mengikutiku?

⚫⚫⚫

Yoongi POV

Kami sudah berada di dalam bus. Aku duduk berdampingan dengannya. Lihat, ia terlihat sangat manis dengan rona merah yang sedari tadi menghiasi pipinya. Wajahnya ia tundukkan sedari tadi.

Ah, aku tak bisa menahannya lagi.

Kau terlalu manis Yoonrae, aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Ia sepertinya tak meyadarinya. Memang apa yang sedang ia pikirkan? Ku kecup singkat bibirnya. Ia terkejut atas perbuatanku.

Tubuhnya menegang. Kepalanya didongakkan menatapku. Matanya memiliki sorotan seperti meminta penjalasan dariku.

Sial. Jangan menatapku seperti itu Yoonrae. Mati-matian aku menahan jantungku yang sedari tadi berdetak tak tentu waktu. Aku benar-benar sudah kecanduan. Bibirnya terasa sangat manis. Aku tak bisa jika tak mengecupnya sekali saja.

Kembali ku kecup bibirnya. Bibirku menempel pada bibirnya. Persetan dengan orang-orang yang mungkin memandangku dengan tatapan dasar-bocah-mesum.

”Yak Yoonrae! Sakit!!!”, apa yang ada di pikirannya? Ia menggigit bibir bawahku dengan keras. Aku segera mengusapnya dengan ibu jariku. Aku tak berbohong. Ini benar-benar sakit.

”Berhentilah menciumku sunbae! Kita sedang berada di bus. Apa kau tidak malu?”balasnya dengan tatapan sinis.

”Jadi aku boleh menciummu di lain tempat begitu? Itu kan maksudmu?” balasku sambiltersenyum jahil.

”A….Bu..bu…kan begitu maksudku sunbae! Kau salah paham,” ujarnya gelagapan sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Pipinya kembali merona merah, aku hanya bisa terkekeh melihat ekspresi Yoonrae ketika aku sedang menggodanya. Aku suka sekali melihatnya seperti itu.

Setelah ini aku mungkin akan menambahkan ’menggoda Yoonrae’ sebagai one of the funniest things that I should do everyday.

Bus kami sudah sampai di pemberhentian. Aku segera menarik tangannya untuk turun. Sial. Jantungku kembali berdegup lebih kencang.

She is the one and only who can make me feel this way.

Apakah jantungmu juga selalu berdetak seperti ini Yoonrae? Semoga saja. Ia sepertinya sudah pasrah atas segala yang aku lakukan padanya. Kami sudah berada di samping gerbang sekolah. Tangan kami masih bertautan dengan erat.

Aku meyuruhnya untuk berhenti. Ku lepaskan tanganku yang sedari tadi menggenggamnya. Kepalanya masih menunduk. Mengapa ia suka sekali menundukkan kepala? Memangnya ia tak ingin melihat wajahku yang tampan ini, huh?

Ku balikkan tubuhku menghadapnya lalu memeluk pinggangnya agar mendekat ke arahku.

”Yoonrae, tatap aku sekarang juga.” Ia masih menundukkan kepala. Ya Tuhan, aku benar-benar akan meciummu setelah ini.

”Yoonrae, angkat kepalamu atau aku akan menciummu sampai kau tak bisa merasakan bibirmu lagi!” ancamku padanya.

Akhirnya ia mengangkat kepalanya. Matanya lurus menghadapku. Kenapa pipinya masih saja bersemu merah? Ia terlihat sangat manis. Manis sekali. Sudah berapa kali aku mengatakan ini?

Ku kecup kedua pipinya bergantian. Lihat, rona merah itu semakin terlihat jelas.

”Pulang sekolah nanti tunggulah aku disini. Kita akan pulang bersama. Mengerti?”

”Tapi sunbae, aku…..”

”Aku tidak menerima penolakan Yoonrae.” Ia hanya mengerucutkan bibirnya.

”Aku mengerti sunbae.”

”Kalau begitu sampai jumpa nanti, Yoonrae. Semoga harimu menyenangkan!”

Ku tempelkan bibirku singkat pada bibirnya. Aku segera berlari menjauh memasuki sekolah. Masih terdengar teriakannya dari gerbang sekolah,

Yak sunbae! Jangan menciumku sembarangan!”

Kiss Addict ; MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang