🍀11🍀

2.7K 174 4
                                    

Chapter 11

"Who are you?"


⚫⚫⚫

*ᝰ໋᳝݊🎀⃨ຳི Sejak keluar dari rumah sampai ke halte bus, aku merasa ada yang mengawasiku, beberapa kali kutolehkan kepalaku kekanan-kiri dan belakang.

Aneh.

Aku tak melihat siapa-siapa.
Mencoba bersikap biasa saja, ku dudukkan tubuhku di atas kursi tunggu. Mengeluarkan earphone dan segera memasangkannya ke telingaku. Ku putar beberapa lagu di dalam ponselku.

🎶Kiss me out of the bearded barley
Nightly, beside the green, green grass
Swing, swing, swing the spinning step
You wear those shoes and I will wear that dress🎶

Aku mulai meresapi lagu ini. Bibirku spontanmenggumamkan lirik dari lagu ini.

🎶Oh, kiss me beneath the milky twilight
Lead me out on the moonlit floor
Lift your open hand
Strike up the band and make the fireflies dance
Silver moon's sparkling
So kiss me 🎶

Mendengar lagu ini aku jadi teringat Yoongi sunbae. Dia suka sekali menciumku. Jangan-jangan dia itu maniak.Ini sudah lama mengganjal dalam pikiranku.

Sebenarnya, mengapa ia selalu menciumku?

Mungkinkah dia hanya mempermainkanku?

Dan jika ia benar-benar mempermainkanku, dia berhasil. Aku sudah masuk ke dalam permainannya. Tak tau cara untuk terlepas dari jeratnya.

Bodoh.

Bibirnya terasa sangat manis. Sentuhan yang ia berikan padaku terasa sangat lembut. Aku tersenyum sendiri mengingat ciumanku dengan Yoongi sunbae.

Tiba-tiba aku merasakan ada tangan yang melepaskan earphoneku dan dengan gerakan cepat menutup kedua mataku. Tubuhku menegang. Jangan-jangan ia orang yang sedari tadi mengkutiku.

Gelap.

Aku tak dapat melihat apapun. Aku benci itu. Aku punya ketakutan tersendiri dengan gelap. Bisa dibilang aku phobia kegelapan. Aku mencoba melepaskan tangannya tapi tak bisa. Aku meronta minta dilepaskan, tapi tak kunjung dilakukan olehnya.

"Siapapun itu tolong lepaskan tanganmu!", aku benar-benar takut. Air mataku tiba-tiba menetes saking takutnya, aku benar-benar benci gelap.

Pemilik tangan ini tiba-tiba melepaskannya, ku buka kedua mataku perlahan. Aku bisa melihat wajah Yoongi sunbae ada di depanku.

Jarak kami dekat sekali. Ibu jarinya terulur menghapus air mataku.

"Jangan menangis, Yoonrae." Ia berujar lirih namun aku masih dapat mendengarnya. Perkataannya terasa sangat tulus.

"Aku takut. Aku takut gelap. Aku benci sekali." kataku padanya. Sepertinya ia mengerti alasanku menangis.

"Maafkan aku, aku tak tau jika kau takut gelap. Aku tak akan melakukannya lagi," katanya sembari memelukku.

Aku terkejut atas perlakuannya. Aku tak tau jika dia akan berbuat seperti ini. Pelukannya dapat menenangkanku. Air mataku sudah tak menetes lagi, ia segera menjauhkan tubuhnya mengetahui aku sudah berhenti menangis.

Aku menunduk malu menyadari apa yang telah terjadi. Ia memelukku. Pelukannya serasa penuh dengan kasih sayang. Tangannya menyentuh daguku. Mendongakkan wajahku agar memandang wajahnya.

"Good morning, Yoonrae." Ia mendekatkan wajahnya. Oh tidak, jangan lagi. Jangan sampai ia mencium bibirku kembali.
Aku sudah bersiap memejamkan mata.

Dugaanku salah, ia mengecup pelipisku dengan lembut dan lama. Sarat akan sebuah ketulusan, perasaanku tak menentu sekarang. Degupan jantungku terasa semakin keras. Kedua pipiku memanas, ia melepaskannya lalu menaruh kedua tangannya di bahuku,

"Tersenyumlah. Kau terlihat jelek saat menangis tau.", tangannya menjitak keningku dengan keras. Aku hanya bisa meringis kesakitan.

"Sunbae, apa kau mengikutiku sejak aku keluar rumah tadi?"

"Mengikutimu? Aku saja tak tau di mana rumahmu, mana mungkin aku mengikutimu. Kau ini bicara apa sih?"

"Oh benarkah? Berarti itu hanya perasaanku saja,"

Tapi mengapa perasaan itu terasa sangat nyata? Aku yakin jika ada yang mengikutiku sedari tadi. Jika itu bukan Yoongi sunbae, lalu siapa?

Kiss Addict ; MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang