🌱7🌱

3.1K 185 4
                                    

Chapter 7

"Bermain?!"


⚫⚫⚫

✰ཻ͜҈❀ꦽ* Tunggu….

siapa tadi?

Yoo..Yoongi..i sunbae?

APA??????

Tubuhku menegang setelah mengenali siapa pemilik bola ini, aku tak berani mendongakkan wajahku ke atas. Tanganku masih memegang bola yang ku ambil tadi.

Satu langkah.

Ia perlahan medekat. Aku berjalan ke belakang tanpa mengalihkan pandangan mataku.

Dua langkah.

Aku kembali memundurkan tubuhku.

Tiga langkah.

Mati kau Yoonrae.

Aku tak bisa memundurkan tubuhku lagi. Punggungku sudah menempel pada pintu ruangan ini. Ia kembali mendekat, aku semakin mengeratkan peganganku pada bola ini.

Tangan kanannya mengangkat daguku pelan agar aku memandang wajahnya. Matanya yang sipit menatapku tajam, kulitnya putih pucat. Ia menarik salah satu sudut bibirnya.

Wajahnya perlahan mendekat ke wajahku. Tangan kirinya beralih ke tengkukku. Ia mendekatkan telingaku ke samping bibirnya. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat di sekitar telingaku.

”Selamat pagi, Yoonrae.” dia berbisik pelan namun aku masih bisa mendengar kata-katanya. Darahku tiba-tiba mengalir lebih cepat.

Ia segera menjauhkan telingaku dari bibirnya. Tubuh kami masih berdekatan dengan gerakan yang cepat ia memberi kecupan singkat pada bibirku.

Pikiranku tiba-tiba kosong, aku masih memandang wajahnya. Aku terlalu terkejut dengan kecupannya. Tubuhku tak bisa bergerak, otakku tak bisa ku ajak berpikir,

”Hei Yoonrae, bisakah kau kembalikan bola itu padaku?”

Aku mendengar permintaannya, tapi tubuhku tak ingin digerakkan sedikitpun. Mataku masih memandang lurus padanya, mungkin karena aku terlalu terkejut dengan perbuatannya.

Peganganku kembali mengerat pada bola ini. Tenggorokanku rasanya kering. Mulutku tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Ia kembali memberiku satu kecupan singkatdi bibir. Aku masih belum tersadar. Tanganku masih memegang erat bola basketnya.

Dua kecupan, dan aku masih belum sadar.

Tiga kecupan, dan sepertinya aku akan kehilangan kesadaranku.

Akhirnya aku tersadar ketika ia kembali mengecupku disertai ciuman yang dalam namun singkat.

”Yak sunbae! Mengapa kau menciumku terus menerus sejak tadi?” bentakku gelagapan padanya.

Ia tiba-tiba tersenyum manis padaku. ”Yak! Mengapa kau malah tersenyum sunbae?” kilahku tak terima.

Jujur saja, senyumannya tadi membuatku salang tingkah. Aku tak tau apa yang harus ku lakukan.”Itu caraku untuk menyadarkanmu. Aku sudah meminta bolaku daritadi, tapi kau tak kunjung memberikannya,” balasnya dengan muka polos.

”Setidaknya tidak dengan cara seperti itu sunbae!” timpalku tak terima sambil mengerucutkan bibir.

”Hei bukankah aku pernah bilang padamu jika aku akan menciummu setiap kita berjumpa? Aku tidak main-main dengan ucapanku,” ujarnya sembari tersenyum miring.

Ku berikan bola ini kepadanya dan segera keluar meninggalkan ruangan ini. Dia benar-benar menjengkelkan. Tapi kenapa pintunya tak bisa terbuka? Padahal pintu ini terkunci dari dalam. Seharusnya ada kuncinya di sekitar sini.

”Kau ingin keluar?” tanyanya padaku. Ku balikkan tubuhku mengahadapnya. Ternyata kunci pintu ini ada padanya. Sial. Dia pasti mengunci dan mengambilnya saat menciumku tadi.

Yak sunbae! Berikan kunci itu padaku. Aku ingin keluar sekarang juga!” pintaku kesal padanya.

”Tidak mau.”

Yak sunbae! Berikan kunci itu atau aku akan….” kata-kataku terputus seketika.

”Atau apa huh?” dia kembali mendekat padaku. Kening kami bersentuhan. Pipiku kembali memanas.

”Aku akan memberikannya setelah kau mau bermain denganku.”

Bermain? Apa maksudnya? Apakah dia ingin aku…? Pipiku semakin memanas. Mungkin saja sekarang sudah mengeluarkan uap.

”Jangan bepikir yang tidak-tidak. Aku hanya ingin mengajakmu bermain basket,” ia menjauhkan wajahnya dan menjitak keningku.

Yak! Sakit sunbae,” ringisku kesakitan sambil mengelus-elus keningku yang dijitaknya. Aku malu sekali, bisa-bisanya aku berpikiran seperti itu.

”Tapi sunbae harus berjanji, jika aku menang sunbae harus menyerahkan kuncinya padaku dan membiarkanku keluar dari sini,” tawarku padanya

”Aku janji. Tapi aku yang membuat peraturan permainan ini dan kau harus menaatinya. Jika kau melanggar kau akan menanggung akibatnya,” balasnya diserati senyuman miring.

”Baiklah, aku setuju. Apa peraturannya?”

Kiss Addict ; MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang